wartawan singgalang

Selasa, 22 April 2014

Sekolah Terbelakang Itu Meraih Prestasi Gemilang

Sekolah Terbelakang Itu Meraih Prestasi Gemilang

Lubuk Alung--Untuk mengukir sebuah prestasi sekolah, tak mesti ditempat yang ramai. Buktinya, SMPN 5 Kecamatan Lubuk Alung, yang terletak jauh dari pusat keramaian, bahkan dikampung tersuruk lagi, tetapi punya prestasi yang sangat gemilang pada saat Ujian Nasional (UN) kemarin. Dari 52 SMP yang ada di daerah bekas gempa itu, SMP yang terletak di Kenagarian Aie Tajun Lubuk Alung ini mampu meraih peringkat 10.
    Jon Hendri, sang Kepala sekolahnya merasa senang dan bangga sekali, karena ditangannya bersama seluruh personil guru yang ada, sekolah ini menjadi catatan sejarah yang sangat baik. Dia tidak membayangkan sama sekali sebelumnya, kalau sekolah yang dia pimpin sejak beberapa bulan belakangan itu mampu meraih nilai yang cukup pantastis. SMP itu bukan termasuk SMP favorit dikawasan Lubuk Alung.
Bahkan, belakangan sekolah demikian punya persoalan yang sangat rumit dengan si pemilik tanah yang menyerahkan tanahnya kepada pemerintah.
    Sampai saat ini, sekolah itu bagaikan sekolah tak berpenghuni. Halamannya dipenuhi rumput. Lobang menganga dipintu gerbangnya seakan tak boleh ditimbun, jalan menuju kesana juga tak bagus. Bahkan, ketika musim hujan, jalannya becet bagaikan kubangan kabau, sehingga tak satupun mobil yang bisa masuk halaman sekolah tersebut. Sebab, yang punya tanah dikabarkan melarang membangun apapun bentuk bangunan, sebelum janji pemerintah kepada yang punya tanah dikabulkan. Ada hitam diatas putih yang berisi janji, kalau sipemilik tanah akan dijadikan pegawai alias PNS, sebelum tanah itu diserahkan, yang selanjutnya dibangun sebuah lembaga pendidikan. Tapi hingga kini hal itu belum terkabul juga.
    Namun, berkat tangan dingin Jon Hendri bersama guru yang ada, perlahan sekolah yang semula susah dibangkitkan, lewat pendekatan persuasif dengan yang punya tanah, akhirnya para siswanya bisa belajar dengan tenang. "Alhamdulillah, kita mampu memberikan yang terbaik pada musim UN kali ini. Dari 649 SMP yang ada di Sumatra Barat, sekolah kita mampu menempati urutan ke 50. Ini sebuah presatsi yang sangat luar biasa," kata dia pada Singgalang, Sabtu (4/6).
    Jon Hendri yang didampingi Abdul Hadi Tuanku Rajo, guru agama dan Syamsul Badri, salah seorang pengawas yang membina langsung sekolah itu menyebutkan, disamping prestasi demkikian, sekolahnya juga meraih prestasi lainnya. Diantaranya, juara 1 lomba kriya (seni ukir) tingkat Padang Pariaman. Selanjutnya mewakili daerah itu pada Festival Lomba Sini Siswa Nasional (FLS2N) tingkat Sumbar, dengan mengikuti dua jenis lomba, seni kriya yang diikuti oleh Muhammad Syafri, dengan pelatihnya, Faizal Erizal, dan lomba desain batik, yang diikuti Resti Fauziah, dengan pelatihnya Geri Hendika.
    Untuk Kecamatan Lubuk Alung, kata Jon Hendri, hasil UN saat ini prestasi sekolahnya nomor satu. Nampaknya, Jon Hendri ingin memperlihatkan kepada banyak orang di Padang Pariaman, bahwa sekolah yang selama ini terkesampingkan, ternyata punya segudang briliyan. Dia mengaku senang, karena pada saat memulai tugas di sekolah itu, juga berbarengan dengan pemekaran Nagari Aie Tajun Lubuk Alung.
    Sebagai bagian dari masyarakat, dia melibatkan banyak pihak di nagari yang baru itu. Termasuk dengan Pj. Walinagari, Nasrizal dalam membahas berbagai persoalan yang timbul di sekolah tersebut. Dukungan dari walinagari, tokoh masyarakat serta berbagai pihak berkepentingan lainnya itulah yang dimanfaatkan Jon Hendri, sehingga berbagai kemajuan bisa diraih dengan baik dan benar.
    Kepada seluruh masyarakat Aie Tajun Lubuk Alung, dan seluruh keluarga besar sekolah itu, Jon Hendri berharap untuk bisa mempertahankan serta meningkatkan kemampuan yang telah diraih tersebut. Perjuangan pahit yang membuahkan hasil manis ini harus diisi dan ditingkatkan terus dimasa yang akan datang (damanhuri)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar