Kelok Nona Itu Tidak Lagi Angker dan Menakutkan
Tapakis---Kelok
Nona di jalur Ketaping-Pariaman tidak lagi ditakuti oleh banyak orang
yang lalu-lalang di jalan itu. Ditambah lagi keberadaan Balai Pendidikan
dan Pelatihan Ilmu Pelayaran (BP2IP) yang dibangun pemerintah disitu.
Dulu, jalan itu angker. Ketika matahari mulai menghilang dan malam pun
datang, tak akan adalagi orang yang lewat, karena ada saja hal aneh yang
dilihatnya.
Walinagari Tapakis, Kecamatan Ulakan Tapakis, Rusli
Rangkayo Majo Basa menuturkan kalau lokasi pembangunan BP2IP dan
pelabuhan Tiram ini namanya Kelok Nona. Dinamakan demikian, banyak orang
melihat, terutama di malam hari perempuan cantik, sehingga orang yang
lewat merasa takut dan langsung cigin saja. Akibatnya, tidak sedikit
lagi
korban jiwa dilokasi ini dulunya, karena jatuh dari kendaraan, atau
masuk rawa.
"Upaya Pemkab Padang Pariaman membangun BP2IP dan
pelabuhan ini sungguh sebuah terobosan yang sangat luar biasa. Khusus
bagi masyarakat Tapakis, jelas tidak akan adalagi rasa takut. Bahkan,
sejak mulai pengerjaannya sudah banyak anak-anak yang bermain dilokasi
ini dikala senja. Mereka melihat indahnya matahari terbenam, yang
seolah-olah berciuman dengan air laut, kalau cuaca lagi rancak," cerita
Rusli dalam hantaran katanya, saat kedatangan tamu banyak dalam
pengecoran pembangunan BP2IP demikian, Sabtu lalu.
Rusli, adalah
satu dari 10 orang rajo dalam Ulayat Tapakis, Ketaping dan Ulakan. Dia
punya kekuasaan adat yang sama juga dengan Rangkayo Rajo Sampono di
Ketaping. Untuk ini, tentu seluk-beluk Nagari Tapakis khususnya sangat
diketahuinya. Mulai masyhurnya sebutan Kelok Nona, memang sudah sangat
lama. Dasarnya itu tadi. Bagi yang
pertama kali melihat gadis rancak dipinggir jalan, apalagi yang
bujang-bujang, tentu akan terperdaya sendiri. Namun, apabila dilihatnya
dari dekat, rupanya makhluk halus, yang kalau orang kampung bilang,
hantu.
Tetapi, bagi masyarakat Tapakis, Ketaping dan Ulakan yang
sudah tahu dengan kondisi demikian bila melihatnya hanya berdoa, dan
sekaligus berharap tidak akan terjadi malapetaka pada dirinya. Saat
kampung belum lagi dimasuki listrik, peristiwa itu sangat acapkali
dilihat orang. "Sejak beberapa bulan belakangan, Kelok Nona sudah
rancak. Bangunan megah tempat penggembelengan pelaut handal akan segera
hadir. Pelabuhan begitu juga. Tentu kampung yang dulunya sunyi, akan
menjadi ramai oleh hiruk-pikuknya aktivitas pendidikan dan
perekonomian," sebut Rusli lagi.
Bagi Rusli dan niniak mamak
dalam ulayat yang tiga itu, jelas pembangunan BP2IP punya arti
tersendiri. Walapun awalnya sempat terjadi pro dan kontra
dalam soal ini oleh sebagian masyarakat. Bupati Ali Mukhni sebagai
kepala daerah di Padang Pariaman yang sangat ingin hal itu terwujud,
tentu tidak gegabah untuk meletakkan pembangunan BP2IP di kawasan Kelok
Nona demikian. Untuk ini, seluruh kekuatan niniak mamak dan masyarakat
dijadikannya sebagai penopang pembangunan demikian. Dan yang tidak kalah
pentingnya, adalah kiprah yang dimainkan Rangkayo Rajo Sampono, yang
juga sebagai juru bicara bagi 10 orang rajo dalam Ulayat Tapakis,
Ketaping dan Ulakan dimaksud dalam merampungkan pembangunan BP2IP.
Tidak kalah serunya, dalam pengecoran Sabtu lalu itu, Bupati Ali Mukhni
dapat pujian dan apresiasi yang sangat luas sekali. Sampai-sampai Azwar
Anas, mantan Gubernur Sumatra Barat melihat Bupati Ali Mukhni hebat dan
pintar melakukan lobi-lobi ke pusat. Begitu juga Gubernur Irwan
Prayitno menyebut, kalau bupati dan walikota lainnya pada cemburu,
lantaran pembangunan nasional dan Sumbar
banyak dilakukan di Padang Pariaman.
"Bupati Ali Mukhni memang
terkenal gigih, dan mau bekerja. Pandai memanfaatkan momen, sehingga
proyek nasional bisa jatuh ke Padang Pariaman," kata Irwan Prayitno.
(damanhuri)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar