wartawan singgalang

Rabu, 05 Juli 2017

Kondisi Surau Pondok Ketek Sudah 40 Persen Tradisi Lelang Sikunik Singgang Ayam Kumpulkan Rp153 Juta

Kondisi Surau Pondok Ketek Sudah 40 Persen
Tradisi Lelang Sikunik Singgang Ayam Kumpulkan Rp153 Juta

Ulakan--Momen Idul Fitri 1438 H menjadi berkah tersendiri bagi kelanjutan pembangunan Surau Pondok Ketek, tempat penyimpanan peninggalan Syekh Burhanuddin. Lewat acara lelang sikunik singgang ayam, Jumat malam lalu terkumpul uang sebesar Rp153 juta.
    Surau Pondok Ketek yang terletak di Nagari Sandi Ulakan, Kecamatan Ulakan Tapakis itu merupakan bangunan cagar budaya yang baru saja mengalami pemugaran, lantaran telah dimakan usia. Dari bangunan kayu kini dijadikan bangunan permanen, dengan kondisinya sekarang masih 40 persen. Namun, telah bisa dimanfaatkan untuk berbagai acara, termasuk lelang sikunik singgang ayam.
    Heri Firmansyah Tuanku Khalifah yang mengelola yang memimpin surau itu merasa bersyukur atas terkumpulnya uang untuk kelanjutan pembangunan surau demikian.
    Namun demikian, kata Tuanku Khalifah, sebagai bangunan cagar budaya yang dipugar bangunannya, belum ada mengalir bantuan dari Pemkab Padang Pariaman dan Pemrov Sumatera Barat. "Profosal telah kita masukan, tetapi belum ada jawaban," ujar dia.
    "Alhamdulillah, para penyumbang melalaui lelang singang ayam bersala dari masyarakat Koto Panjang, Tanjung Medan, Olo Padang, Manggopoh Palak Gadang, umumnya Ulakan lama. Baik masyarakat yang di kampung maupun di perantauan," kata dia pada Singgalang, kemarin.
    Menurutnya, uang yang terkempul sebanyak itu, di samping hasil lelang dari ratusan singgang ayam yang disumbangkan masyarakat, juga banyak dari sumbangan para perantau melalui kiriman ke rekening bank.
    "Ini tentunya, adanya pertalian yang bagus antara ranah dan rantau dalam melihat pentingnya kelanjutan pembangunan Surau Pondok Ketek ini ke depannya," ungkap Tuanku Khalfiah.
    Dia melihat, acara lelang singgang ayam adalah semacam tradisi untuk badoncek, mengumpulkan uang untuk pembangunan sarana umum di Ulakan ini. Saking asyiknya acara itu, masyarakat tak terasa mengeluarkan uang rautan ribu, demi untuk mendapatkan singgang ayam yang besar dan enak dimakan secara bersama.
    Kepada semua jemaah dan masyarakat Ulakan secara keseluruhan, Tuanku Khalifah menyampaikan terima kasihnya atas partisipasi yang diberikan terhadap kelanjutan pembangunan surau tersebut. "Kita tetap menerima sumbangan," harapnya.
   
    Kunjungan jemaah
    Tuanku Khalifah Syekh Burhanuddin yang ke-15 ini menyebutkan, selesai ibadah puasa sunnah enam hari bulan Syawal ini para jemaah Syathariyah dari Kabupaten Sijunjung, Dharmasraya dan Kabupaten Muaro Tebo, Provinsi Jambi mengunjungi Surau Pondok Ketek.
    "Ini ziarah bulan Syawal. Kegiatan ini sudah semenjak dari dahulu mereka lakukan, dengan bahasa sakralnya; taragak jo guru nan hidup suraunyo nan di tingkek khalifahnyo nan di tapek i dapek ma ulang kaji manambah ilmu. Taragak jo guru nan alah duhulu nan alah meninggal dunia pandan kuburanyo nan di jalang di ziarahi," ujar Tuanku Khalifah.
    Menurut dia, ziarah itu sama juga dengan bulan-bulan lainnya. Ada tahlilan, mengaji bersama, sambil bersilaturrahim antar umat Islam, antar murid dan guru. Dan tentunya, para jemaah itu juga melihat kondisi kekinian bangunan Surau Pondok Ketek yang memang butuh bantuan dari berbagai pihak. (501)