wartawan singgalang

Selasa, 22 April 2014

Rezki Mulyadi Lulus di Kedokteran UIN Jakarta, Biaya Masuk tak Ada

Rezki Mulyadi
Lulus di Kedokteran UIN Jakarta, Biaya Masuk tak Ada

Pariaman---Senang bercampur sedih. Itu yang menghantui perasaan Rizki Mulyadi, siswa SMAN I Pariaman yang lulus SNMPTN pada pendidikan kedokteran Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Ciputat, Tanggerang. Senang, lantaran kelulusan itu sangat sesuai dengan keinginannya serta keinginan keluarganya. Sedihnya, lantaran tinggi dan mahalnya uang masuk yang harus dia bayar.
Jumlahnya sebanyak Rp90 juta. Itu harus harus dibayar pada tanggal 8 Juli ini.
    Anak ke-9 dari 10 bersaudara dari pasangan H. Ismael dan Hj. Nurhayati ini memang terkenal sebagai anak yang pintar. Dia juga pernah jadi Sekretaris OSIS di SMAN I Pariaman, Ketua DPD Asosiasi Pelajar Islam (Assalam) Kota Pariaman. Disamping itu, sebagai santri Pondok Pesantren Nurul Yakin, Ambung Kapur.
    Di sekolah nilainya bagus. Mencapai 8,1, dan selayaknya pula mendapat kesempatan pada perguruan tinggi agama ternama di nasional itu. Baginya mimpi ingin masuk kedokteran, sudah tercetus sejak lama. Makanya, ketika namanya tertera sebagai salah seorang yang lulus di pendidikan kedokteran UIN dimaksud
pada saat diumumkan, hatinya riang minta ampun.
    Namun hatinya galau, ketika semua prosedural yang dilihatnya, biaya yang harus dikeluarkan sangat mahal. Menurut dia, uang yang harus dibayarkan sebanyak itu, untuk ukuran pencaharian orangtuanya akan tidak sanggup dia tempuh. "Tapi entahlah. Belum bisa dipastikan, apa dilanjutkan, atau mundur saja. Yang jelas, itu mimpi saya dan keluarga sejak dulu," ungkapnya.
    Baginya, kelulusan di UIN pada kedokteran merupakan kebanggaan tersendiri, karena telah dibekali dengan pendidikan pondok pesantren dikampungnya, Ambung Kapur, Kenagarian Sungai Sariak, Kecamatan VII Koto, Padang Pariaman. Disamping seorang pelajar, dia juga seorang santri yang setiap malam mendalami ilmu agama di pesantren tersebut.
    Ingin sekali dia segera berangkat ke Jakarta, tempat perguruan tinggi yang telah menerimanya itu sebagai mahasiswa lewat seleksi nasional. Tapi apa yang hendak dikata. Kendala untuk itu juga didepan mata. Semua keluarganya merasa tidak sanggup untuk membiayai hal demikian. Setiap malam dia meminta dan
bermohon, agar bisa kuliah pada pendidikan kedokteran. Tuhan pun mendengar doanya saat hasil SNMPTN kemarin, tapi harus lewat perjuangan dan kendala yang lumayan berat.
    Dia ingin sukses pada kedua lembaga pendidikan yang sedang dia hadapi. Ya, sekolah umum yang baru saja diselesaikan pada SMAN I Pariaman, dan pesantren Nurul Yakin, sebagai seorang santri. "Kini sedang ujian pesantren. Tahun lalu saya sempat juara umum dilembaga pendidikan surau itu," kata dia.
    Mungkinkah cita-cita Rezki Mulyadi harus kandas dijalan ? Karena waktu pendaftaran sudah semakin dekat pada UIN tersebut. Atau berlanjut ? Belum ada kepastian. Semua persyaratan telah didapatkannya untuk masuk perguruan itu. Tinggal lagi setor biaya pendaftaran. Hal itu harus dibayar tanggal 8 Juli ini.
(damanhuri)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar