wartawan singgalang

Selasa, 01 April 2014

Korong Guguak yang Masih Tertinggal

Korong Guguak yang Masih Tertinggal

VII Koto--Siang menjelang sore, warung kopi Tek Emi tampak ramai. Para petani di kampung itu menjadikan lapau yang satu ini sebagai tempat istirahat sambil minum kopi dan teh. Seperti kebanyakan warung musim kampanye saat ini, warung yang terletak di Korong Guguak, Nagari Lurah Ampalu, Kecamatan VII Koto Sungai Sariak, Padang Pariaman ini juga dipenuhi poster dan tanda gambar sejumlah partai dan caleg.
    Disisi lain, bagian luarnya ada sejumlah anak muda lagi nongkrong sambil main catur. Lapau Tek Emi memang terkenal ramai dan disukai dalam kampung itu. Pemilik warung selalu menyediakan kebutuhan masyarakat. Tapi dia tidak menyediakan minuman keras. Kalau malam begitu juga ramainya. Ada main domino. Kalau main koa ada pula, tapi koa niniak mamak orang kampung itu menyebutnya.
    Ada yang sedang bertransaksi bisnis kampung, seperti ketemunya toke padi dengan petani di lapau itu. Kebanyakan petani disitu tak begitu tertarik dengan eforia politik yang sedang melanda negeri ini. Bahkan, ada petani yang acap nongol di warung itu belum tahu siapa caleg yang akan dia pilih nantinya. Bagi petani, yang penting pagi bekerta, siang minum kopi sambil barangah di lapau Tek Emi. Siapa yang akan jadi anggota dewan terhormat di daerah itu terserah saja. Komunitas lapau itu hanya mendengar dan melihat saja saking banyaknya penduduk Kecamatan VII Koto Sungai Sariak yang maju memperebutkan kursi DPRD Padang Pariaman.
    Disamping ada petani yang menggarap sawah, ada juga petani yang berladang coklat, jagung dan lainnya. Sebagai hiburan, ada sebuah tv di warung Tek Emi. Namun tak begitu menarik siaran yang ditayangkan tv menurut mereka. Petani lebih asyik membicarakan kondisi pertanian yang mereka hadapi.
    Guguak salah satu kampung di daerah itu yang masih tersuruk dan terbelakang. Meskipun listrik sudah lama masuknya, prasarana jalan umum masih jalan krikil. Bisa dilewati dengan mobil, tapi agak susah. Lima tahun terakhir karena tidak ada wakil rakyat asal VII Koto, Guguak pun luput dari perhatian pemerintah. Boleh dibilang, kampung ini tak kebagian kue pembangunan.
    Sebagian besar masyarakat Guguak menggantungkan hidupnya dari sumber pertanian. Korong ini terletak di pesimpangan menuju keseluruh pelosok Nagari Koto Dalam, Kecamatan Padang Sago. Seperti arah ke Padang Bungo, Rukam Pauh Manih, Sungai Pua Tanjung Mutuih, Buluah Apo. Semua itu perkampungan dalam Nagari Koto Dalam yang bisa melewati Guguak sebelumnya. Karena musim kampanye, kampung itu pun banyak dikunjungi para caleg. Baik caleg daerah itu maupun caleg provinsi dan pusat dari sejumlah partai politik peserta Pemilu 9 April nanti.
    Apalagi sejak IKK pindah dari Kota Pariaman ke Parit Malintang, Kecamatan Enam Lingkung, Guguak, sebuah Korong dalam Nagari Lurah Ampalu ini hampir hilang dari peredaran. Sepertinya, Wakil Bupati Damsuar Datuak Bandaro Putiah yang orang Lareh Nan Panjang, tak jauh dari Guguak demikian tak bisa pula berbuat banyak untuk nagarinya sendiri. Lima tahun tak punya wakil rakyat di Padang Pariaman, membuat Korong Guguak kian tercampak. Tak perlu diperhatikan.
    Dulu, Guguak adalah sebuah desa. Punya banyak dusun. Diantaranya; Padang Pauah, Tigo Jurai, Tonyok dan lainnya. Kampung ini lebih dekat ke Kota Pariaman. Punya potensi lahan pertanian, berupa sawah dan ladang yang luas cukup luas sebagai sumber utama kemasukan masyarakatnya. Hanya jalan saja yang perlu dibangun, sehingga mampu memajukan kampung itu sekaligus perekonomiannya. (damanhuri)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar