wartawan singgalang

Kamis, 24 April 2014

Prosesi Basyafa Tetap Meriah Menguatkan Ajaran Syekh Burhanuddin

Prosesi Basyafa Tetap Meriah
Menguatkan Ajaran Syekh Burhanuddin

Ulakan--Meskipun Padang Pariaman masih dalam suasa porak-poranda akibat gempa akhir September tahun lalu, namun prosesi basyafa di komplek makam Syekh Burhanuddin Ulakan, Kecamatan Ulakan Tapkis tetap meriah. Sebab, kegiatan ritual tahunan itu merupakan tradisi yang telah lama berlangsung.
    Tak heran, sejak Rabu (3/2) pagi hingga malam, berbagai mobil yang mengangkut jamaah dari berbagai perkampungan di Sumatra Barat ini berdatangan. Mereka ingin lebih cepat sampai di Ulakan, sehingga memudahkan untuk mengambil tempat untuk melangsungkan ritual yang mereka amalkan mulai malam harinya.
    Bagi masyarakat Ulakan sendiri, basyafa merupakan sebuah kegiatan yang mesti diikuti. Namun, masyarakat Ulakan saat syafa gadang  berlangsung kebanyakan tidak melakukan ritual apa-apa. Sebab, jatah bagi masyarakat Ulakan, Rabu pekan depannya, yang dinamakan dengan syafa ketek. Ditengah ramainya hiruk-pikuk suasana basyafa juga menjadi momen bagi banyak orang. Baik masyarakat Ulakan, mapun masyarakat lainnya yang memanfaatkan tempat ajang jual beli. Miliar uang saat musim basyafa, diperkirakan beredar di Ulakan tersebut.
    Nurhabibah, 56, salah seorang warga Sikabu, Ulakan menceritakan, bahwa basyafa merupakan tempat berkumpulnya bagi banyak orang. "Dulu ada cerita, bagi orang yang baru kawin di Ulakan ini, saat bulan Syafa ini datang, dia harus membawa istri barunya ketengah masyarakat basyafa. Kalau tidak dibawa, menurut cerita yang tua-tua, akan berakibat fatal. Sebab, saat basyafa itulah sang suami membelikan sejumlah buah tangan alias oleh-oleh buat keluarga sang istri," katanya Rabu (3/2).
    Untuk itu, basyafa bagi masyarakat Ulakan adalah sebuah ritual yang punya makna tersendiri. Artinya, nilai-nilai yang pernah diajarkan Syekh Burhanuddin dulunya, sampai saat ini terus berkembang dengan dinamikanya. Ajaran agama, yang sekaligus menjadi tradisi bagi masyarakat perkampungan, merupakan nilai-nilai luhur yang terus dipertahankan, sampai kapanpun.
    Sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kecamatan Ulakan Tapakis, Ali Nurdin M. Nur ketika dihubungi Rabu (3/2) mengaku pelaksaan basyafa tahun ini tetap meriah dan ramai. "Alhamdulillah sejak pagi hingga saat ini para jamaah dari berbagai daerah telah banyak yang datang. Melihat kondisi saat ini, prosesi basyafa tetap dapat sambutan dari masyarakat pengikut Syekh Burhanuddin itu sendiri," katanya.
    Menurutnya, Bupati Padang Pariaman H. Muslim Kasim Datuak Sinaro Basa beserta rombongan hadir bersama jamaah. Sebab, setiap kali basyafa bupati tetap memberikan sambutannya. "Kedatangan jamaah bermacam-macam. Ada yang langsung ke Ulakan, lalu terus ke Tanjung Medan, tempat disimpannya pakaian Syekh Burhanuddin. Namun, ada juga yang sebaliknya. Itu semua terserah apa yang telah menjadi tradisi bagi masyarakat yang bersangkutan," ujar Ali Nurdin.
    Ali Nurdin melihat basyafa, disamping peringatan hari wafatnya Syekh Burhanuddin, juga sebagai ajang promosi bagi para ulama, terutama para ahli dikia. Kebanyakan tradisi yang dibawakan dalam basyafa adalah badiki, yang lazim dibawakan saat peringatan maulid Nabi Muhammad Saw. Umumnya, disetiap surau dan masjid perkampungan, yang tidak diragukan Syathariyahnya telah lama melakukan peringatan maulid itu dengan cara badikia atau syarafal anam.
    Hal itu benar adanya. Sebab, setelah habis bulan Syafar ini datang bulan Rabiul Awal atau bulan maulid. Umumnya, setiap surau yang akan memperingati maulid itu banyak mencari para ahli dikian yang matap suaranya, hebat kepandaiannya, sehingga menyenangkan dalam pelaksanaan tersebut, kata Ali Nurdin.
    Namun demikian, yang jelas tradisi basyafa adalah, bagaimana warga Syathariyah yang notabene ajaran yang dikembangkan Syekh Burhanuddin dulunya menjadi sebuah keharusan ditengah masyarakat. Kekuatan demikianlah terjadinya prosesi basyafa. "Jadi orang lain tidak boleh menganggap basyafa sebuah tradisi yang dilarang. Itu tidak boleh," katanya. (dam) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar