wartawan singgalang

Minggu, 02 Februari 2014

Lewat Bantuan BAZ, Kartini Tidak Lagi Tinggal di Pondok Darurat

Lewat Bantuan BAZ, Kartini Tidak Lagi Tinggal di Pondok Darurat

Kapalo Hilalang---Kartini tidak lagi tinggal di pondok darurat. Ibu rumah tangga dengan lima orang putra-putri ini baru saja dapat bantuan dari Badan Amil Zakat (BAZ) Padang Pariaman, yang langsung dibuatkan rumah semi permanen. Pakai kamar lagi. Meskipun tampak rumah itu belum diplester, dia sudah merasa nyaman dan senang tinggal bersama anak-anaknya dalam rumah demikian.
    Awalnya, Kartini tinggal disebuah pondok darurat yang saat ini telah dijadikannya dapur tempat memasak nasi. Pondok itu hanya berlantaikan tanah. Listrik tak bisa pula masuk. Afrizal, calon anggota DPRD Padang Pariaman dari Partai Hanura bersama Aljufri, calon anggota DPRD Sumbar juga dari Hanura mendatangi rumah itu. Calon wakil rakyat ini datang bersama tokoh masyarakat setempat. Melihat kondisi rumah yang sangat memprihatinkan itulah, akhirnya setelah dipublikasikan Harian Singgalang, datang Ketua BAZ Padang Pariaman, Suhatri Bur bersama Wabup Damsuar Datuak Bandaro Putiah.
    Suhatri Bur merasa prihatin. Atas rekomendasi Pemkab, maka digelontorkan anggaran BAZ sebanyak Rp10 juta, yang langsung diserahkan ke toko bangunan di Kapalo Hilalang. Untuk pengerjaan rumah Kartini, tokoh masyarakat bersama anak Korong Tarok melakukan goro. Tidak berlangsung lama, sekarang sudah tegak rumah yang sangat sederhana.
    Jumat lalu, Aljufri, Wakil Ketua DPD Partai Hanura Sumbar bersama Afrizal kembali mendatangi rumah Kartini. Aljufri menyerahkan bantuan, sama pada saat sebelum rumah semi permanen dibangun BAZ tersebut. Kartini merasa haru dan gembira. Tak ada kata-kata yang bisa disampaikannya, selain dari terima kasih banyak kepada Aljufri dan Afrizal. "Bapaklah yang mengawali langkah ini, sehingga rumah awak sudah rancak," kata Kartini dengan sedikit isak, saking terharunya.
    Bagi Kartini sendiri, awalnya tidak terbayangkan kalau bisa membuat rumah. Apalagi dia seorang janda, punya anak banyak pula. Untuk biaya pendidikan anaknya saja susah mintak ampun. Dia hanya seorang pekerja serabutan. Kadang bekerja di ladang getah milik orang lain. Kadang dia juga diupah bekerja di sawah orang. Dengan upah itulah dia menghidupi anak-anaknya.
    Saat rumahnya dibantu BAZ, yang tentunya kumpulan uang dari pegawai negeri dilingkungan Pemkab Padang Pariaman, Kartini bagaikan mimpi disiang bolong. Pikirannya menerawang kian kemari. Ingatlah dia, bahwa rumah buruaknya dulu pernah didatangi orang penting, calon anggota dewan terhormat, Aljufri. Kondisi rumah yang didiami Kartini disebar-luaskan, sehingga mengundang pihak BAZ bersama Pemkab Padang Pariaman untuk ikut berbagi dan memperhatikannya.
    Dalam kunjungan Jumat lalu itu, Aljufri masih melihat bahwa rumah sederhana itu masih belum bisa dialiri listrik. "Butuh dua sampai tiga tiang baru bisa listrik dialirkan kerumah itu. Disamping rumah Kartini, ada pula empat rumah warga lainnya di Tarok, Nagari Kapalo Hilalang itu yang butuh diterangi listrik," kata Aljufri.
    Kepada pihak PLN, Aljufri mengharapkan bisa melakukan yang terbaik dalam masalah itu. Sebab, kebutuhan listrik merupakan yang paling vital dalam sebuah rumah tangga. Untuk ini, PLN diminta memberikan garansi agar rumah masyarakat yang sekelompok itu bisa dimasuki listrik, dengan tidak terlalu memberati warga.
    Asrizal Rajo Sutan, mantan Walikorong Tarok menyampaikan terima kasih banyak kepada Pemkab Padang Pariaman. "Khusus kepada Aljufri dan Afrizal, kami juga menyampaikan terima kasih banyak atas perhatiannya. Selaku masyarakat, kami hanya bisa berdoa, semoga impian Aljufri dan Afrizal untuk jadi anggota DPRD Sumbar dan Padang Pariaman dikabulkan Tuhan," harapnya. (damanhuri)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar