wartawan singgalang

Kamis, 20 Februari 2014

Belum Juga Diangkat Jadi PNS Junaydi Pagari Halaman Sekolah Dengan Balok

Belum Juga Diangkat Jadi PNS
Junaydi Pagari Halaman Sekolah Dengan Balok

Lubuak Pandan--Junaydi Delvia Risa memasang balok besar di pintu gerbang halaman SDN 08 Kecamatan 2x11 Enam Lingkung. Akibatnya, sejak Senin lalu motor atau mobil guru yang mengajar di sekolah yang terletak di Korong Padang Bukit, Nagari Lubuak Pandan itu tak lagi bisa masuk halaman sekolah.     Namun, proses belajar mengajar kabarnya masih tetap jalan di SD yang dibangun kembali NGO dari Jepang pascagempa 2009 tersebut. Junaydi memasang pagar itu punya alasan tersendiri. Dia penjaga sekolah, karena sekolah itu terletak ditanah pusakonya. Dulu, mamaknya; Rauf Alm yang menjaga sekolah itu, sempat jadi pns. Tiba giliran dia yang menjaga sejak 1994 hingga saat ini tak bisa jadi PNS.
    Junaydi tercatat sebagai pegawai honor yang masuk Kategori II yang tak lulus PNS kemarin. Dia mengaku pernah dijanjikan oleh Wabup Padang Pariaman Damsuar Datuak Bandaro Putiah pada 2011 lalu untuk jadi PNS. Itu kata dia saat didatangi ke sokolah itu, Rabu kemarin. "Coba bayangkan, hanya dengan honor Rp300 ribu sebulan, lah baduo pulo anak ambo, tantu ndak mungkin coiko taruih doh," cerita dia.
    Junaydi tak tahu, kalau penjaga sekolah saat ini dengan penjaga sekolah zaman saisuk tak bisa lagi disamakan untuk jadi PNSs. Dulu memang agak sedikit mudah bagi seorang pemilik tanah bangunan sekolah untuk diangkat jadi PNS. Sekarang aturan berubah. Harus ikut tes CPNS. Bisa lulus, dan bisa pula tak lulus. Tergantung nasib dan garis tangan.     Bagi dia, apa yang dijanjikan Wabup Damsuar agaknya harus jadi kenyataan. Tak tahu persis janji macam apa yang diucapkan Wabup demikian. Junaydi mengaku, menjelang kepastian dari Pemkab Padang Pariaman tentang PNS itu, dia tidak akan melepaskan pagar halaman sekolah tersebut. "Rencana ambo sekeluarga akan mendatangi Bapak Bupati Ali Mukhni, meminta pertanggungjawaban soal PNS," katanya.
    Sepertinya titel PNS punya nomor NIP bagi Junaydi tak boleh tidak adanya. Apapun caranya, dia harus jadi PNS. Ungkapan banyak orang; PNS di Indonesia hanya berpikir dari bulan ke bulan, yang kalau PNS di America berpikir bagaimana sampai ke bulan, tak mempan menyurutkan hasratnya untuk tidak jadi pegawai.
    "Yang jelas, tanah sekolah yang didirikan pada 1976 ini punya nenek moyang ambo. Ada surat perjanjiannya, tatkala sekolah ini dibangun dulu, dan akan dibangun kembali oleh NGO internasional kalau ambo jadi pegawai. Wabup Damsuar menjajikan dihadapan banyak orang. Mana janjinya. Kalau tak juga dapat PNS, jangan harap pagar ini dibuka kembali begitu saja," kata dia mengancam. (damanhuri)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar