wartawan singgalang

Selasa, 07 Agustus 2012

Zulkarnaen Dajabar yang Hobi Main Domino

Zulkarnaen Dajabar yang Hobi Main Domino

Sicincin---Acara Lawyer Club yang ditayangkan TV One dua malam yang lalu, membahas masalah korupsi kitab suci Alquran membuat masyarakat Sicincin tambah tapurangah. Zulkarnaen Djabar tersangka persoalan itu, adalah orang Sicincin asli, bersuku Sikubang. Bagi masyarakat Sicincin, Kecamatan 2 X 11 Enam Lingkung, seorang Zulkarnaen Dajabar merupakan anak yang telah lama hilang dari kampung halaman. Dia baru muncul kekampung sejak tiga tahun terakhir, terutama sejak gempa melanda daerah ini 2009 silam.
    "Dia dilahirkan di kampung. Sama sekolah dan sepermainan dengan Alwi Datuak Garang, yang kini jadi Walinagari Sicincin. Di Surau Lubuak Dukuang, yang merupakan surau kaum Suku Sikumbang itulah Zulkarnaen Djabar mengajinya waktu ketek dulu. Namun, sejak dia duduk di DPR RI pada Pemilu 2009 dari daerah pemilihan Jawa Barat, saya yang paling banyak dihubunginya. Terutama bila dia pulang kampung, malapehkan taragak main domino," cerita Zaiful Leza, salah seorang tokoh pemuda Sicincin yang ditemui Singgalang kemarin.
    Kondisi sebagai tersangka kasus pengadaan kitab suci umat Islam yang melibatkan dirinya, dilihat oleh Zaiful Leza sebagai pukulan yang sangat berat bagi masyarakat Sicincin itu sendiri. Sebab, walapun Zulkarnaen Djabar tidak mewakili daerah Sumatra Barat, perhatiannya kekampung halaman sangat tinggi. Bahkan, seluruh surau dan masjid yang ada di Sicincin akan dibantunya sebanyak Rp50 juta. "Dia paling senang main domino dan main musik. Karena waktu kecil dulu, Zulkarnaen itu adalah anak orkes musik. Pintar juga dia bernyanyi," ujar anggota DPRD Padang Pariaman dari PDI P ini.
    Zaiful Leza melihat semua keluarganya, baik yang di Sicincin, maupun keluarga urang rumahnya di Koto Mambang, Nagari Sungai Durian, bahkan masyarakat Padang Pariaman sangat merasakan duka yang sangat mendalam. "Untuk diketahui, jebolnya pembangunan asrama haji di Sungai Buluah, Kecamatan Batang Anai, adalah hasil kerja Zulkarnaen Djabar, karena dia duduk di Komisi VIII DPR RI. Anda lihat sendirilah, Bupati Ali Mukhni, Kepala Kemenag, Taslim Mukhtar yang disebut-sebut orang paling dekat dan dipercayai oleh Zulkarnaen, merasakan betul dampak yang menimpa diri dan anak Zulkarnaen itu," sebutnya.
    "Kini, apa yang hendak dikata. Kita orang kecil ini tak bisa berbuat apa-apa. Orang kampung ketika mendengar dan melihat di media massa seorang Zulkarnaen Dajar tersangkut kasus korupsi hanya terpana dan terkesima. Ooo, kan anak sianu, yang rumah rang gaeknya dibelakang terminal bus Sicincin itu kan? Hanya itu omongan yang bersilewaran disudut-sudut lapau kopi. Rumah yang dibelinya sejak beberapa bulan belakangan dipinggir jalan Sicincin-Bukittinggi, tepatnya didepan Restoran Sudimoro, kabarnya juga telah didatangi petugas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Memang, rumah yang harganya sekitar Rp1,5 miliar untuk ukuran kampung sudah rumah mewah," ungkap Zaiful lagi.
    Saat ini, tambah Zaiful, orang Sicincin hanya bisa pasrah dan berdoa, semoga Tuhan melindunginya. Terjual habispun telon asin Sicincin tak akan mampu menolong Zulkarnaen Djabar.
    Kepala Kemenag Padang Pariaman, H. Taslim Mukhtar yang merupakan dunsanak Zulkarnaen Djabar saat dihubungi mengaku rencana  pembangunan asrama haji di Sungai Buluah tetap ok. Tidak ada hubungannya dengan persoalan yang kini menimpa Zulkarnaen itu. "Anggaran Rp15 miliar dari pusat telah dialokasikan untuk bangunan tersebut. Memang, pembangunan itu hasil kerja keras yang dilakukan bersama antara Pemkab Padang Pariaman dengan seorang Zulkarnaen yang duduk di Komisi VIII, membidangi persoalan haji," kata Taslim.
    Salah seorang keluarga istri Zulkarnaen yang enggan ditulis namanya mengaku syok terhadap kasus yang menimpa rang sumandonya itu. "Walau bagaimanpun perhatian terhadap Padang Pariaman dari seorang Zulkarnaen sangat tinggi, jauh melebihi perhatian yang dilakukan oleh anggota DPR RI yang berasal dari Piaman sendiri. Semua orang tahu itu. Kini, kita dari Koto Mambang bersama memberikan dukungan moril ke Jakarta," kata dia dari balik ponselnya. (damanhuri)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar