wartawan singgalang

Rabu, 25 November 2015

Kripik Talas Cik Uniang Way Mempatenkan Makanan Khas Piaman

Kripik Talas Cik Uniang Way Mempatenkan Makanan Khas Piaman

Nan Sabaris--Perlahan-lahan tapi pasti. Berawal dari dagang kecil-kecilan, kini pun mulai berkembang. Itu barangkali yang tampak pada usaha Kripik Talas Rasa Asin Cik Uniang Way, yang telah memasuki satu setengah tahun di dunia bisnis makanan ringan dan oleh-oleh khas Padang Pariaman.
    Ali Nurdin M. Nur, pemilik usaha dibawah binaan Dinas Koperindag dan ESDM Padang Pariaman itu mengaku laju perkembangan usahanya lumayan menanjak naik. "Waktu mulai merintis dulunya, hanya diantar dari satu warung ke warung lainnya. Sekarang, sudah ada 63 unit swalayan dan mini market yang memasarkan di Piaman dan Kota Padang," cerita dia.
    Seiring dengan itu, kebutuhan akan bahan bakunya pun meningkat. Ali Nurdin mengkalkulasikan sebanyak 1,7 ton kebutuhan talas setiap bulannya. "Bahan baku ini hanya ada di Tanah Datar. Hubungan yang saling menguntungkan, telah kita jalin dengan petani dan pengumpul di Batipuah, Tanah Datar itu," kata Ali Nurdin dengan senangnya.
    Sebagai binaan dari Koperindg dan ESDM Padang Pariaman, dan telah dikantonginya label halal dari MUI Sumatera Barat, usaha milik Ali Nurdin ini beberapa waktu lalu dapat prestasi tingkat Sumbar, saat lomba di Bukittinggi mewakili usaha kecil menengah Kabupaten Padang Pariaman. Tentu sebuah langkah maju, dan menandakan masa depan yang cukup cerah bagi usaha kripik dari talas atau kaladi bahasa Piaman-nya.
    Di samping membuat kripik talas, usaha Cik Uniang Way ini juga memproduksi kripik pisang, dan serundeng talas. Harga yang ditawarkannya pun terjangkau oleh semua kalangan. Rp6,5 ribu setiap kantongnya yang berisi 150 gram. Dengan menghabiskan bahan baku sebanyak itu, Ali Nurdin mempekerjakan enam orang karyawan setiap harinya. Mulai dari tukang masak, mengaduk hingga pengepakkan barang yang sudah matang dari penggorengan.
    Melalui usaha Kripik Talas Rasa Asin Cik Uniang Way, Ali Nurdin ingin membuka pasar ke seluruh daerah di Sumatera Barat. "Selain Pariaman, Padang dan Padang Pariaman, hanya sedikit ke Tanah Datar. Nah, ke Solok sudah kita coba persentasikan. Namun, permintaan pasar di sana belum bisa dikabulkan, lantaran masih ada yang perlu di tambah," ungkapnya.
    "Alhamdulillah, kita sedang melakukan hubungan kontak dengan salah satu BUMN di Sumatera Barat, untuk menindak-lanjuti bapak angkat, atau jadi binaannya," ujar Ali Nurdin. Semoga saja hubungan demikian bisa terwujud, dan tentunya usaha ini bisa dimajukan ke arah yang lebih baik lagi. (501)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar