wartawan singgalang

Kamis, 03 Desember 2015

Debat Publik Pilkada Padang Pariaman Berakhir Galian C Lubuk Alung dan Kakao Jadi Isu Hangat dalam Perdebatan

Debat Publik Pilkada Padang Pariaman Berakhir
Galian C Lubuk Alung dan Kakao Jadi Isu Hangat dalam Perdebatan

Parit Malintang--Debat publik pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Padang Pariaman, Rabu (2/12) malam di Hall IKK Parit Malintang selesai dengan mantap, dan tentunya diharapkan bisa menjadi tolak ukur bagi masyarakat pemilih, untuk menentukan pilihannya pada Rabu 9 Desember depan.
    Debat publik edisi dua atau terakhir dari rangkaian debat yang dilakukan KPU Padang Pariaman itu, mengangkat tema; Pembangunan Ekonomi, Lingkungan Hidup, dan Sosial Budaya tersebut di-moderatori; Eka Vidya Putra, kandidat doktor dari UNP Padang. Kedua pasangan calon; Ali Mukhni - Suhatri Bur dan Alfikri Mukhlis - Yulius Danil tampil lebih bersemangat lagi.
    Menurut Ketua KPU Padang Pariaman, Vifner debat publik kali ini merupakan yang terakhir, dari proses Pilkada bagian debat. Dia menginginkan semua pihak di daerah itu ikut dalam menyukseskan hajatan Pilkada yang digelar lima tahun sekali itu.
    "Alhamdulillah, sejak dari awal hingga berakhirnya debat publik ini, semua tahapan Pilkada berjalan sesuai harapan," ungkapnya. Pihaknya ingin, hingga berakhirnya Pilkada tidak ada kegaduhan politik, yang akan mengganggu jalannya pesta demokrasi lokal ini.
    Dalam penyampaian visi dan misi yang terkait dengan tema debat, Ali Mukhni, calon dengan nomor urut satu ini menyampiakan pentingnya tiga komponen dalam pembangunan integrasi mendatang, yakni pemerintah, swasta, dan masyarakat. "Padang Pariaman yang punya banyak wisata alam, butuh pihak swasta atau investor untuk memajukannya," sambung Suhatri Bur, calon Wakil Bupati yang akan mendampingi Ali Mukhni lima tahun mendatang.
    Sedangkan pasangan Alfikri Mukhlis - Yulius Danil menekankan pentingnya etika dalam berbudaya. Membangkitkan kembali budaya daerah yang akhir-akhir ini mulai hilang dan hampir punah ditelan oleh budaya asing yang kian kencang masuknya. Pihaknya ingin pula adanya pemberdayaan guru mengaji dan sarana masjid, surau dan pondok pesantren. "Bila masyarakat cerdas, pemerintah akan merasakan ringannya beban tugas," kata Yulius Danil.
    Soal tambang galian C yang banyak di temukan di Lubuk Alung, malam itu juga jadi pembicaraan hangat, dan masuk dalam isu-isu yang di kembangkan pada saat debat. Ali Mukhni - Suhatri Bur mengaku tidak sembarangan dalam menerbitkan izin terhadap persoalan demikian. Sedangkan Alfikri Mukhlis - Yulius Danil ingin adanya penataan wilayah secara baik. Semisal, wilayah ini kawasan pertanian. Kecamatan ini untuk pengembangan kelautan dan perikanan, dan begitu juga selanjutnya.
    Namun, yang paling hangat itu dalam soal kakao dan PDAM. Ali Mukhni - Suhatri Bur melihat kakao yang telah menjadi pusat pengembangannya di Padang Pariaman telah banyak meningkatkan kesejahteraan masyarakat petani. "Tidak sedikit para petani kita yang telah naik haji, akibat membudidayakan kakao," terangnya.
    Lain halnya yang dilihat Yulius Danil, dimana kakao Padang Pariaman hanya tinggal kenangan, dan telah menjadi rimba raya. "Bila kami terpilih, tanaman kakao ini akan di-tumpangsari-kan dengan tanaman lainnya. Digarap secara optimal, dengan memperkuat posisi Dinas Pertanian," kata calon dengan nomor urut dua ini.
    Meskipun moderator Eka Vidya Putra menerapkan aturan main yang akan dijalankan selama debat berlangsung, namun tetap saja dilanggar oleh kedua tim pasangan. Mungkin karena semangat dalam melihat tampilan jagoannya dalam berdebat. Padahal, moderator telah memberikan ruang tersendiri untuk memberikan aplus atau penyemangat. Tetapi yang namanya pendukung, tentu sesekali tertabrak juga larangan itu.
    Saat closing statemen yang diberikan satu menit kepada setiap pasangan oleh moderator, Ali Mukhni ingin Padang Pariaman lima tahun mendatang jauh lebih baik lagi. Dia memuji calon wakilnya, Suhatri Bur, yang merupakan anak muda progresif. "Pilihlah nomor satu, jaga kebersamaan pada 9 Desember," ungkap Ali Mukhni.
    Sedangkan Alfikri Mukhlis - Yulius Danil, biarlah berbuat sebiji, dan tidak berjanji segunung. "Mari sama kita jaga TPS, karena tingkat kecurangan Pilkada terjadi di TPS," tegasnya. (adv)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar