wartawan singgalang

Senin, 21 September 2015

Baznas Jadi Pelipur Lara dan Harapan di Tengah Kesulitan yang Menghimpit Masyarakat

Baznas Jadi Pelipur Lara dan Harapan di Tengah Kesulitan yang Menghimpit Masyarakat

Padang Pariaman--Dalam perjalanannya Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Padang Pariaman, sebagai lembaga yang menerima dana berupa zakat, infak dan sadaqoh yang sampai sekarang masih terfokus dari PNS di lingkungan Pemkab, telah medapat tempat dihati masyarakat. Bagaimana tidak, di tengah sumber dana dari APBD yang terbatas, Baznas menjadi salah satu solusi bagi masyarakat miskin untuk mengajukan bantuan kebutuhan masyarakat itu sendiri.
    Landi Efendi, salah seorang tokoh pemuda di Lubuk Alung menilai, bagi masyarakat Padang Pariaman kemiskinan masih menjadi permasalahan terbesar. Pascagempa 2009 yang meluluh-lantakkan infrastruktur dan sendi-sendi perekonomian. Di tengah permasalahan inilah, zakat muncul menjadi alternatif sebagai pengentasan kemiskinan yang efektif, akuntabel dan terpercaya.
    "Zakat memiliki banyak keunggulan dibandingkan pendanaan konvensional yang ada. Penggunaan zakat sudah ditentukan secara jelas dalam syariat (QS At Taubah: 60), dimana zakat hanya diperuntukkan bagi 8 golongan saja (ashnaf) yaitu: fakir, miskin, amil zakat, mu’allaf, budak, orang-orang yang berhutang, jihad fisabilillah, dan ibnu sabil. Dan dalam pelaksanaannya, Baznas sebagai lembaga yang mengumpulkan dan menyalurkan zakat, hadir sebagai operator yang cukup terpercaya," kata dia.
    Apalagi, kata Landi Efendi yang juga Sekretaris Askab PSSI Padang Pariaman itu, Baznas daerah ini menekankan pada lima aspek; Padang Pariaman Cerdas, Padang Pariaman Sehat, Padang Pariaman Peduli, Padang Pariaman Makmur, dan Padang Pariaman Taqwa. Program Baznas telah dapat dirasakan dan dininkmati langsung oleh masyarakat.
    "Untuk Padang Pariaman Cerdas, telah banyak pelajar dan mahasiswa dari keluarga miskin yang ada di daerah ini, baik dari perguruan tinggi negeri maupun swasta, sangat terbantu dengan program ini. Kedepan, diharapkan tidak ada lagi generasi muda potensial dan cerdas, terbengkalai pendidikannya," ujar Landi yang juga Sekretaris Walinagari Lubuk Alung itu.
    Padang Pariaman Sehat, penilaian Landi Efendi, sulit rasanya menafikan bantuan dan kontribusi Baznas. Baznas hadir sebagai oase di tengah padang pasir yang kering. "Pengalaman saya selama ikut mendampingi masyarakat, mulai dari pengurusan administrasi pengajuan bantuan, sampai penyalurannya, banyak kesan positif dan ekspekatasi yang begitu besar dari masyarakat," ungkapnya.
    Dari sekian banyak permasalahan kesehatan yang telah dibantu Baznas, yang disaksikan Landi Efendi di Lubuk Alung, diantaranya; biaya persalinan dan pengobatan bayi kembar tiga di Kampuang Tangah, Balah Hilia. Orangtua bayi merupakan keluarga miskin, yang kesehariannya sebagai buruh kuli di tepi Sungai Batang Anai. "Masih segar dalam ingatan, waktu itu kami bersama Ketua Baznas Suhatri Bur mendatangi keluarga bayi itu, dihadang hujan lebat. Malam hari lagi, lantaran keluarga tersebut pindah rumah. Kami berputar-putar mencari alamatnya, hingga akhirnya setelah sekian kali bertanya, berhasil menemukan orangtua bayi, dan bantuan dapat disalurkan," cerita dia.
    Selanjutnya, sambung Landi Efendi, bantuan untuk seorang nenek yang terlantar di Rimbo Panjang. Nenek itu menderita penyakit yang sangat parah dan menahun. Yang membuat hati ini miris, nenek itu hanya diurus dan dirawat oleh seorang cucunya yang masih kelas lima SD. Rindu nama cucunya itu. Bupati Ali Mukni pun tak kuasa menahan buliran air matanya melihat keadaan nenek tersebut.
    "Seketika, Bupati Ali Mukhni langsung memberikan santunan dari saku pribadinya. Berkat kerjasama Baznas, Dinas Kesehatan Padang Pariaman, dalam satu hari pasca didatangi bupati, nenek itu pun dirawat di RSUP M. Jamil Padang untuk mendapatkan perawatan yang lebih baik. Namun akhirnya, Allah SWT berkehendak lain, setelah sekian lama dirawat nenek tersebut akhirnya dipanggil-Nya," ulas Landi.
    Sedangkan untuk Padang Pariaman Peduli, Baznas memberikan bantuan bencana alam maupun bencana lainnya. Seperti bencana kebakaran yang dialami Tiwi Kirana Putri di Kampuang Tarandam, Lubuk Alung. Tiwi kehilangan rumah beserta harta benda seisi rumahnya. Hanya membutuhkan waktu tiga hari, Baznas Padang Pariaman menyalurkan santunan kepada Tiwi. Yang terbaru, Baznas menyalurkan bantuan kepada korban kebakaran di Pasa Jambak.
    Landi Efendi melihat, apa yang dilakukan Baznas Padang Pariaman tentunya mendapat apresiasi dari masyarakat. Baznas selalu hadir menjadi pelipur duka, sekaligus harapan bagi masyarakat di tengah kesulitan yang melanda. Satu hal yang membuat Baznas berkesan di tengah masyarakat, tidak memberikan syarat dan pengurusan adminstrasi yang sulit. Baznas dapat merangkul dan bekerjasama dengan instansi lainnya. Salah satunya dengan Pemerintahan Nagari. Baznas selalu berkoordinasi dan berkomunikasi, mulai dari pengusulan sampai penyaluran bantuan, selalu mengikut-sertakan Pemerintahan Nagari. Baznas sangat diperlukan masyarakat, dan selalu menjadi solusi di tengah kesulitan dan penderitaan masyarakat. (501)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar