wartawan singgalang

Minggu, 03 Mei 2015

Sosok Rendah Hati dan Merakyat dari Seorang Ali Mukhni

Sosok Rendah Hati dan Merakyat dari Seorang Ali Mukhni

Padang Pariaman---Pagi menjelang siang itu, Bupati Ali Mukhni tiba di Hotel Pangeran, Padang dengan tampilan yang sangat sederhana. Turun didepan lobi hotel, tidak pula memakai mobil dinas. Hanya sebuah mobil Avanza, sehingga pihak Universitas Tamansiswa yang menyambutnya agak sedikit tercengang, dan heran.
    Sabtu itu, Ali Mukhni diundang khusus untuk memberikan orasi ilmiah dalam wisuda ke-48 universitas tertua di Indonesia itu. Kalangan Universitas Tamansiswa, awalnya sempat berpikir ulang, dan ada yang merasa pesimis atas kehadiran orang nomor satu di Padang Pariaman itu. Sebab, dari jadwal yang diatur, Ali Mukhni akan tampil perdana, dan sudah harus duduk dalam ruang sebelum prosesi wisuda dimulai.
    Melihat keadaan itu, Irwandi Sulin, dosen Tamansiswa yang mengundang Bupati Ali Mukhni pun salut dan bangga melihat sosoknya yang hadir saat itu. Dengan segera Irwandi Sulin menanggalkan dasi dan jas yang dia pakai, untuk selanjutnya dipakaikan ke Ali Mukhni, yang memang harus tampil pakai jas lengkap sama dasi.
    Meminjam sebuah ruang dipojok hotel, Ali Mukhni memang terlihat orang lapangan betul. Tidak kikuk dengan persoalan protokoler. Bahkan, siang itu dia hadir sendirian. Tidak ada ajudan atau sespri yang mendampinginya. Akhirnya, karena sedikit terlambat datang, Ali Mukhni diberikan kesempatan tampil paling terkahir, setelah Wagub Muslim Kasim memberikan sambutan.
    "Sungguh seorang pemimpin rendah hati, dan merakyat. Inilah sosok asli Ali Mukhni yang saya lihat. Jujur saja, Ali Mukhni merupakan kepala daerah pertama yang diundang resmi untuk memberikan orasi ilmiah dihadapan ratusan wisudawan dan wisudawati. Secara pribadi, saya bangga dan suka dengan tampilan apa adanya yang diperlihatkan Ali Mukhni kepada banyak orang. Dan itulah sosok yang diinginkan masyarakat Padang Pariaman," kata Irwandi Sulin yang juga tokoh masyarakat Lubuk Alung itu.
    Dalam memberikan orasi ilmiah pun, Ali Mukhni yang tampil tanpa membaca teks yang sudah ada itu terkesan tidak mengada-ngada. Dia membaca apa adanya yang tengah menggeliat di daerah yang dia pimpin. Dia selalu menyanjung seniornya, Muslim Kasim. Bahkan, berkali-kali Ali Mukhni bicara dihadapan ratusan orang, kalau Muslim Kasim itu kakak kandungnya, yang selalu dia panggil dengan sebutan Abang.
    Prof Isril Berd yang hadir dan ikut makan bersama dengan Ali Mukhni usai wisuda itu, memuji kehebatan dan kesungguhan Ali Mukhni dalam memimpin daerah. "Setiap kali saya ke sejumlah nagari di Padang Pariaman, saya selalu menanyakan perjalan Bupati Ali Mukhni kepada masyarakat. Umumnya, mereka menjawab positif, dan bahkan Ali Mukhni masih dibutuhkan untuk melanjutkan agenda yang masih terbengkalai," kata Isril Berd yang juga putra Kasang, Kecamatan Batang Anai itu.
    Dalam kesempatan itu, Ali Mukhni menjanjikan pada Tamansiswa untuk meningkatkan kerjasama yang baik. "Tahun lalu ada banyak mahasiswa asal Padang Pariaman di Tamansiswa, dimana mereka dibiayai Pemkab. Tahun depan kita tingkatkan, dengan memberikan kesempatan kepada 60 Sekretaris Walinagari untuk bisa kuliah di Fakultas Ekonomi Tamansiswa," ujar Ali Mukhni.
    Dia melihat, hal demikian sangat penting mengingat akan turunnya anggaran desa dari pusat yang tentunya harus dikelola dengan baik dan benar. "Pelaku pemerintahan terendah itu harus ditingkatkan ilmu pengetahuannya, sehingga dalam mengelola anggaran yang banyak, mereka tidak berurusan dengan penegak hukum," ungkapnya. (damanhuri)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar