wartawan singgalang

Minggu, 03 Mei 2015

Nasib Malang Keluarga Tayung Tampaknya Masih Akan Tetap Berlanjut

Nasib Malang Keluarga Tayung Tampaknya Masih Akan Tetap Berlanjut

Aua Malintang--Nasib malang dalam hidup yang dialami Tayung, tampaknya masih akan tetap berlanjut. Tinggal dalam pondok kecil bersempit-sempit pula, lantaran banyak anaknya yang ikut menikmati susah kehidupan yang dijalani Tayung bersama istrinya, Nana.
    Sebulan lalu, rumah Tayung yang terletak di Korong Mudiak Aia, Nagari Balai Baiak, Kecamatan IV Koto Aua Malintang, Padang Pariaman itu sempat jadi pusat perhatian banyak pihak, termasuk dari Pemkab sendiri. Perhatian demikian, tak terlepas dari cerita awal, tiga anak Tayung dan Nana yang sehari sekolah, sehari libur pula, lantaran ketiadaan biaya untuk sekolah.
    Jangankan untuk biaya belanja di sekolah yang cukup, seperti kebanyakan anak kampung lainnya di nagari itu, buat makan saja dalam keluarga yang mempunyai anak 11 orang itu susahnya mintak ampun. Acap pula mereka makan rebus pisang dan ubi, ketimbang makan nasi. Demikian itu, karena nasibnya yang belum se beruntung orang banyak yang bisa makan dua atau tiga kali dalam sehari.
    Pasca kedatangan pihak Pemkab Padang Pariaman dan petugas kesehatan dari Puskesmas Aua Malintang, kondisi kesehatan anak dan orangtua keluarga malang itu sudah mulai membaik. Sejumlah anak Tayung yang awalnya banyak buncit perutnya, kini telah normal kembali. Dan bahkan, cerita guru SD 08 Aua Malintang tempat anak Tayung menimba ilmu pendidikan dasar itu, ketiga anak Tayung telah bisa normal datang tiap hari ke sekolah.
    Walikorong Mudiak Aia Fadri Kasman saat ditanya Singgalang, kemarin mengaku belum begitu banyak perubahan yang terjadi dalam keluarga itu. "Rencana bedah rumah yang diperuntukkan buat Tayung, belum ada realisasinya. Memang, kondisi belajar anaknya telah bisa dibilang normal dari yang sebelumnya," kata dia.
    "Semua keperluan untuk mendapatkan bedah rumah Tayung itu, telah kita persiapkan. Termasuk juga persiapan administrasi untuk mewujudkan semua keluarganya sehat, sudah pula kita lakukan dengan apa adanya. Sebab, kondisi rumah kayu yang dipunyai Tayung sangat rentan terhadap penyakit. Sudahlah kandang sapi di depan rumah, bangunan rumah tak pula didinding dengan rancak. Mudah masuk angin malam, yang membuat berbagai penyakit sering menimpa keluarga itu," kata Fadri Kasman.
    Camat IV Koto Aua Malintang Vemi Tulalo menyebutkan, pihaknya telah memberikan proposal ke Dinas Sosial dan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Padang Pariaman, untuk kelanjutkan kesejahteraan Tayung dan keluarganya. "Untuk persyaratan bedah rumah, kita telah pastikan tanahnya tidak punya persoalan," ujar Vemi.
    "Saya sedikit kecewa dan tarangah saat datang kerumahnya untuk mengantarkan bantuan yang diberikan anggota DPR RI, Jonh Kenedy Azis. Saat saya tiba di rumahnya itu, istri Tayung sedang di jalan menjujung sekarung padi dari sawah. Sedangkan Tayung sendiri hanya tidur-tiduran di rumahnya. Tentu, sebagai kepala keluarga hal demikian kurang elok dilakukan Tayung," kata Vemi.
    Vemi berharap, apa yang sedang diusahakan pemerintah untuk kebaikannya, hendaknya dia iringi pula dengan kesungguhan untuk meraih yang namanya kesejahteraan dalam hidup. Bekerja tentunya bagian dari usaha yang sangat diajurkan dalam hidup dan kehidupan, agar semua beban hidup bisa dipenuhi dengan baik. (damanhuri)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar