wartawan singgalang

Senin, 19 Oktober 2015

Diduga Dipanggang, Nyawa Muhammad Raziq Nyaris Melayang

Diduga Dipanggang, Nyawa Muhammad Raziq Nyaris Melayang

Lubuk Alung, Singgalang
    Nyawa Muhammad Raziq nyaris melayang. Anak pertama dari dua bersaudara dari pasangan Candra Imel dan Vera Verita, Sabtu (17/10) diduga dipanggang oleh seseorang yang entah apa motifnya. Wajah dan sebagian badannya mengalami luka bakar yang cukup serius, sehingga murid kelas satu SD N 21 Kecamatan Lubuk Alung ini harus dilarikan ke RSUP M. Djamil Padang.
    Menyedihkan sekali. Muhammad Raziq yang baru saja menyelesaikan sekolahnya, Sabtu kemarin itu diangkut oleh seseorang ke tempat yang jauh; Bukik Putuih, Korong Salibutan. Sedangkan dia sekolah di SD yang terletak di Sungai Abang. Jarak dari Sungai Abang ke Salibutan diperkirakan tujuh kilometer. Lubuk Alung yang terkenal dengan panasnya itu seketika digemparkan oleh berita demikian.
    Sutan Palembang, seorang petani di Salibutan pertama kali melihat Muhammad Raziq yang sedang terbakar. Api yang hidup di tubuh anak sekecil itu, membuat Sutan Palembang langsung menyuruhnya mencebur ke sungai kecil yang ada di depannya. Dengan mencebur ke sungai kecil itulah, akhirnya api bisa padam dengan sendirinya.
    Dengan berlari-lari kecil, Sutan Palembang masuk ke sungai itu dan mengeluarkan Muhammad Raziq dari dalam sungai. Sutan Palembang tak tahu, anak kecil itu siap namanya, dan anak siapa. Dia panggil Walikorong Salibutan Doni Sugianto, mengabarkan kejadian demikian. Sang walikorong ini mengabarkan pula ke tokoh masyarakat Salibutan lainnya; Amir Husin.
    Walikorong Doni Sugianto langsung mengambil tindakan. Dia cari mobil bak terbuka, untuk bersama-sama membawa anak tersebut ke Puskesmas Lubuk Alung, Kabupaten Padang Pariaman. Sesampai di Puskesmas, orangtua korban langsung pula tiba. Pihak Puskesmas merasa tak sanggup mengobatinya. Muhammad Raziq langsung direkomendasikan ke RSUP M. Djamil Padang, untuk pengobatan luka bakar yang sangat serius.
    Kepada Singgalang, Amir Husin, tokoh masyarakat salibutan bersama Walinagari Lubuk Alung Harry Subrata, dan Kaur Kesra-nya Yardi menceritakan, siang Sabtu itu ada seorang perempuan memakai motor membeli minyak bensin enceran di sebuah kedai di Kampuang Alai Salibutan. Perempuan itu mengabarkan, kalau motor temannya kehabisan bensin. Merasa aneh, perempuan itu kembali ke kedai tersebut untuk mengantarkan jerigen bensin lebih pula dari tiga jam. Dan lagi, jerigen yang berisi minyak seliter itu, tak pula habis semuanya.
    "Ada indikasi, sebelum dibakar, Muhammad Raziq disiram terlebih dulu dengan bensin. Secepat kilat menyambar, api dengan cepatnya memamah semua bagian badannya yang telah disiram mengalami luka bakar. Untung ada sungai kecil, sehingga nyawa anak itu bisa tertolong," kata Amir Husin.
    Kapolsek Lubuk Alung AKP Raplen saat dikontak Singgalang, Ahad (18/10) mengaku pihaknya telah menangani hal demikian. "Tersangkanya telah kita ketahui. Seorang perempuan berinisial D. Sekarang, perempuan itu sedang dirujuk pula ke RSUD Pariaman, oleh pihak Puskesmas Lubuk Alung. Diduga dia minum Baclien, Sabtu malam, mungkin lantaran aksinya diketahui banyak orang," kata Raplen.
    "Hingga saat ini, kita belum bisa pastikan, apa motifnya melakukan perbuatan yang nyaris merenggut nyawa anak kecil yang belum tahu banyak dengan soal dinamika kehidupan tersebut. Namun, yang jelas pihak berwajib telah mengangani masalah ini dengan cepat," kata dia. (501)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar