wartawan singgalang

Rabu, 26 Agustus 2015

Bermodal Ikhlas Rumah Tahfidz Remiska Membentuk Karakter dengan Alquran

Bermodal Ikhlas
Rumah Tahfidz Remiska Membentuk Karakter dengan Alquran

Nan Sabaris--Membentuk karakter dengan Alquran. Itu motto atau tujuan didirikannya Rumah Tahfidz Quran Remaja Masjid Kabun (Remiska), sejak setahun yang lalu. Bermodalkan ikhlas dalam mengembangkan ilmu kitab suci yang jadi pegangan bagi umat Islam itu, hingga saat ini Rumah Tahfidz mendidik 100 lebih santri, sejak dari tingkat balita hingga tingkat SMA.
    Terletak di jalan Kebayuran Lama, Nagari Pauh Kambar, Kecamatan Nan Sabaris, Padang Pariaman, Rumah Tahfidz Quran itu melakukan kerjasama dengan Sekolah Tinggi Agama Islam Pendidikan Ilmu Quran (STAI PIQ) Padang. "Kalau di sini, yang khatam Quran itu ada yang hafidz satu juz, ada yang dua dan ada pula yang hafidz lima juz," kata Rahmat Mulyadi, Kepala Tahfidz Quran Remiska tersebut.
    Menurutnya, satu kelas memuat 20 santri maksimalnya. Dari total santri yang ada tahun ajaran sekarang, Rumah Tahfidz Remiska punya lima kelas. Untuk menentukan kelas masing-masing santri, tergantung dari kemampuan santri bersangkutan. "Kadang-kadang, santri itu pendidikannya sudah SMP, tapi kemampuan Quran-nya bisa saja setara dengan anak TK atau SD," ujar Rahmat Mulyadi.
    "Di sini yang kami tekankan, adalah Tahsinul Quran (bersih makhrajul huruf). Jadi tidak sekedar hafidz, tapi juga sekalian pandai dan mengerti makhraj, tanda baca serta bersih bacaannya. Ini sangat penting, mengingat hafal benar Quran itu, kalau Tahsin-nya tidak ada, akan berdampak pada maksud dan tujuan dari pengertian yang dibaca oleh yang bersangkutan," ungkapnya.
    Bersama pengelola lainnya, Rahmat Mulyadi terus memberikan yang terbaik pada lembaga yang dia pimpin tersebut. "Sesuai ketetuan, untuk uang masuk hanya kami bebankan kepada orangtua anak sebanyak Rp20 ribu. Sedangkan uang bulanan juga Rp20 ribu. Ada sejumlah santri yang berasal dari panti asuhan yang berdekatan dengan Rumah Tahfidz Remiska ini kita gratiskan dari segala iyuran. Sementara, untuk honor para guru yang mengajar, itu diberikan pula Rp20 ribu per sifnya. Dengan demikian, setiap bulannya masing-masing guru menerima honor berpariasi. Mereka diberikan honor, tergatung kebutuhan guru demikian," katanya.
    Alhamdulillah, lanjut Rahmat Mulyadi, untuk melakukan aktivitas seharihari, Bupati Padang Pariaman Ali Mukhni ikut jadi donatur tetap di lembaga ini. Walau bagaimanapun, dari uang yang terkumpul dari iyuran santri sama sekali tidak akan mampu menutupi biaya operasional, termasuk sewa rumah yang kita pakai tiap hari. Namun, Tuhan punya cara sendiri untuk meneruskan aktivitas yang penuh dengan kemulyaan ini.
    Sebagai lembaga pendidikan yang mengkhususkan agama (Quran), tambahnya, banyak juga dari kalangan orangtua yang enggan membayar iyuran yang jumlahnya tak seberapa itu. Apalagi, di kalangan masyarakat itu sudah jadi tabiat, kalau uang untuk les ini dan itu, para orangtua tidak ingin lalai atau melewatkan begitu saja. Tetapi, kalau untuk agama, masih ada yang meremehkan atau kurang mempedulikan. Padahal, jumlah uang untuk agama jauh lebih sedikit, bila dibandingkan dengan urusan dunia atau pendidikan umum.
    Rahmat Mulyadi melihat, banyak dari santri yang dididiknya punya potensi besar untuk bisa jadi seorang hafidz yang baik. Namun, dorongan dan motivasi dari orangtua anak yang kurang, sehingga peminat santri di Rumah Tahfidz Remiska ini belum bisa sebanyak yang diinginkan. "Untuk memberikan motivasi pada anak, setiap bulan kita adakan lomba hafalan Quran antar santri. Diberi pula hadiah bagi yang berprestasi. Tentunya hal itu, bagian dari upaya bagaimana para santri tekun belajar," sebutnya.
    Di Rumah Tahfidz Quran Remiska, kata Rahmat Mulyadi, para santri pada umumnya berasal dari luar Pauh Kambar. Mulai dari Toboh Gadang, Lubuk Alung, Parit Malintang dan nagari lainnya. Presentasenya, lebih banyak santri yang dari luar ketimbang dari Pauh Kambar sendiri. Sayangnya, santri yang melanjutkan studinya ke luar daerah, susah untuk kembali belajar di lembaga ini. (501)

3 komentar:

  1. Tarimo kasih banyak, atas ekspose nyo Pak Tuangku....

    BalasHapus
  2. Saya tertarik dan ingin memasukkan anak untmuk belajar tahfiz. Lokasinya dekat mana ya? Apa jauh dari SDIT cahaya hati?

    BalasHapus
  3. Assalamu'alaikum ustad/ustadzah...boleh minta WA/link resmi rumah tahfidz ini? karna saya berminat u/ daftar dsini

    BalasHapus