wartawan singgalang

Senin, 03 Agustus 2015

Pilkada Padang Pariaman PPP Bintang Film, NaDem dan Hanura Penyelamat Demokrasi

Pilkada Padang Pariaman
PPP Bintang Film, NaDem dan Hanura Penyelamat Demokrasi

Padang Pariaman--Tonggak sejarah Kabupaten Padang Pariaman lima tahun mendatang telah ditancapkan, Selasa (28/7-2015) lalu. KPU daerah itu menerima dua pasang calon bupati dan wakil bupati; Ali Mukhni - Suhatri Bur dan Alfikri Mukhlis - Yulius Danil. Kedua pasangan ini juga telah memberikan komitmennya untuk membangun Padang Pariaman, yang diawali dengan mengikuti Pilkada aman, damai, badunsanak, sehingga bisa dijadikan contoh oleh daerah lainnya.
    Ali Mukhni - Suhatri Bur berangkat lewat partai Demokrat, Golkar, PKB, Gerindra, PKS, PAN, dan PPP dengan total 27 kursi di DPRD Padang Pariaman. Sedangkan Alfikri Mukhlis - Yulius Danil menggunakan kekuatan Partai NasDem dan Hanura dengan total delapan kursi. Total kursi yang digunakan untuk dua pasang itu, adalah 35 dari 40 kursi DPRD secara keseluruhan.
    Lalu lima kursi lagi milik PDI Perjuangan dan PKPI gagal mengantarkan pasangan Damsuar - Yobana Samial, karena tak cukup tiket untuk berangkat. Berbagai komentar bersileweran di jejering sosial. Banyak yang pro dan tidak sedikit pula yang kontra, atas kegagalan Damsuar yang saat ini masih menjabat Wabup Padang Pariaman itu untuk menjadi orang nomor satu.
    Menarik untuk dicermati perubahan peta politik yang sangat drastis dan kencang di Padang Pariaman. Pilkada serentak yang diikuti daerah ini 9 Desember mendatang, betul-betul politik tingkat tinggi. PPP, dalam hal ini patut diberikan label sebagai 'partai bintang film'. Betapa tidak, hampir semua pendukung Damsuar - Yobana Samial mengatakan, kalau partai berazaskan Islam itu bersama PDI Perjuangan dan PKPI, akan mengantarkan pasangan tersebut ke KPU.
    PPP pun merupan alternatif terakhir, setelah sebelumnya santer dan bahkan Ketua DPC PDI Perjuangan Padang Pariaman Salman Hardani memastikan gerbong Damsuar - Yobana Samial berangkat ke KPU hari kedua pendaftaran, Senin (27/7) bersama Partai Demokrat. Pendukung Damsuar juga telah memastikan, kalau jagoannya sudah ditetapkan bersama Yobana Samial yang dalam pilkada 2010 jadi calon bupati.
    Secepat kilat yang menyambar, Demokrat berpindah. Kasak-kasuk politik terdengar keras. Senin malam, status PPP masih belum dipastikan oke untuk pasangan Ali Mukhni - Suhatri Bur. Rekomendasi dari DPP PPP itu baru pagi didapatkannya. Lalu, Partai NasDem dan Hanura yang dari awal-awal telah menerbitkan rekomendasi untuk Ali Mukhni dinilai sebagai partai penyelamat Pilkada Padang Pariaman.
    Bayangkan saja, seandainya Alfikri Mukhlis ngotot juga untuk calon Cawabup-nya Ali Mukhni, dan Yulius Danil tak pula mau maju. Otomatis Pilkada diundur. Mungkin sampai 2017 nanti. Tentu peta politik akan lain lagi yang akan terjadi.
    Sekarang dua tokoh yang pernah jadi pelaksana pemilu; Suhatri Bur dan Alfikri Mukhlis ikut jadi pemain. Suhatri Bur yang kini menjabat Ketua Baznas Padang Pariaman sebelumnya adalah Ketua dan anggota KPU. Sama seperti Alfikri Mukhlis yang satu periode jadi anggota KPU di daerah ini.

Damsuar - Yobana Samial Tunggu Tiket PPP
Ali Mukhni - Suhatri Bur dan Alfikri Mukhlis - Yulius Danil Hari Ini ke KPU

Padang Pariaman--Pendaftaran bakal calon kepala daerah di KPU Padang Pariaman, diperkirakan hari ini, Selasa (28/7). Ada tiga pasang bakal calon yang akan maju, yang awalnya santer dua pasang (head to head) antara Ali Mukhni dan Damsuar Datuak Bandaro Putiah. Dua hari masa pendaftaran di buka KPU, beredar dan dipastikan maju pula pasangan Alfikri Mukhlis - Yulius Danil yang akan memakai tiket NasDem dan Hanura.
    Pasangan Ali Mukhni - Suhatri Bur akan berangkat dengan Partai Gerindra, Demokrat, PKB, PKS, Golkar, dan PPP. Sedangkan, pasangan Damsuar - Yobana Samial maju lewat PDI Perjuangan, PKPI, dan sampai Senin petang kemarin masih menunggu tiket PPP, karena PDI Perjuangan dan PKPI tak cukup untuk mengantarkan pasangan calon kepala daerah.
    Ketua DPC Partai Hanura Padang Pariaman Jaliyus Budhi kepada Singgalang mengaku pasangan Alfikri Mukhlis - Yulius Danil oke ke KPU yang akan diatarkan oleh NasDem dan Hanura. Alfikri Mukhlis - Yulius Danil maju, setelah Aljufri memilih mundur, karena tak jadi untuk calon wakil Alfikri yang Ketua DPD Partai NasDem Padang Pariaman tersebut.
    Yulius Danil yang mantan Ketua DPRD Padang Pariaman saat dikontak, mengaku menunggu intruksi dari calon bupatinya; Alfikri Mukhlis dan partai pendukung. "Belum ada jadwal atau agenda khusus jam berapa kita ke KPU hari ini. Tapi yang jelas, sebagai kader partai kita siap dengan berbagai kemungkinan yang akan terjadi. Sebab, politik itu dinamis," ungkap Yulius Danil.
    Ketua DPC PPP versi Djan Faridz Padang Pariaman Agusta Alidin mengaku partai yang dia pimpin menjatuhkan pilihan politiknya ke Damsuar - Yobana Samial. "Sampai saat ini, dukungan kita belum ada perubahan. Tinggal lagi rekomendasi dari DPP PPP. Yobana Samial adalah kader dan pernah jadi Ketua DPC PPP Padang Pariaman," ujar dia.
    Topik Hidayat, salah seorang petinggi Partai Gerindra Padang Pariaman memastikan pasangan Ali Mukhni - Suhatri Bur hari ini, Selasa (28/7) ke KPU. "Jam berapanya kita antar, malam ini kita putuskan lewat rapat bersama partai pendukung dan pengusung," kata Topik Hidayat.
    "Langkah yang kita lakukan ke KPU saat ini, tentu harus tepat dan sesuai dengan keinginan dan cita-cita awal untuk melanjutkan pembangunan Padang Pariaman lima tahun mendatang. Apalagi, yang namanya Pilkada dilakukan lima tahun sekali. Beruban pula kita menunggu waktu, baru datang pula Pilkada berikutnya. Untuk itu, kami dari tim Ali Mukhni - Suhatri Bur tak ingin salah dalam melangkah," ungkapnya.
    Terancam diundur
    Hingga saat ini, KPU telah dua hari melakukan masa penerimaan bakal calon kepala daerah. Sampai, Senin petang kemarin tak satu pasang pun calon yang datang ke kantor penyelenggara Pilkada serentak 9 Desember mendatang tersebut, untuk mendaftar.
    Zulnaydi, Komisioner KPU Padang Pariaman Bidang Hukum kepada Singgalang, kemarin tengah menyiapkan skedul penundaan masa pendaftaran tiga hari berikutnya, sesuai juklak dan juknis KPU dalam menyelenggarakan Pilkada serentak tersebut.
    "Sampai saat ini belum ada yang mendaftar. Tinggal sehari ini, Selasa (28/7) lagi yang tinggal masa pendaftaran pertama. Seandainya, hari ini tak juga ada, kita harus mengumumkan pengunduran masa pendaftaran," kata Edi, panggilan akrap Zulnaydi.

Hari Pertama Tidak Ada Calon yang Mendaftar
Ali Mukhni Borong 35 dari 40 Kursi DPRD Padang Pariaman

Padang Pariaman--Hari pertama, Minggu kemarin masa pendaftaran bakal calon kepala daerah ke KPU Padang Pariaman tidak satupun calon yang datang mendaftar. Dari pagi hingga pukul 16.00 Wib, para komisioner KPU menunggu, tak juga mancogok, petugas Pilkada itu memutuskan untuk pulang ke rumahnya masing-masing.
    "Kami sudah bubar. Kantor langsung pula di tutup, karena jamnya sudah habis. Dan memang, hari pertama ini tampaknya belum ada yang mendaftar. Ibarat punya warung, karena tak ada yang membeli, kami langsung saja tutup. Tentu untuk sementara," kata Komisioner KPU Padang Pariaman Bidang Hukum Zulnaydi.
    Di Padang Pariaman sudah dipastikan, hanya dua pasang calon (head to head) antara Ali Mukhni dan Damsuar Datuak Bandaro Putiah. Namun, perubahan selalu terjadi tiap waktu menjelang detik-detik terakhir masa pendaftaran. Kabar yang menyebutkan PDI Perjuangan akan berduet dengan Demokrat yang akan mengantarkan pasangan Damsuar - Yobana Samial, nampaknya mulai terancam, karena Demokrat disebut-sebut mengalihkan dukungan politiknya.
    Dari Sabtu Malam hingga Minggu petang kemarin beredar informasi, dari 40 kursi DPRD Padang Pariaman, 35 kursi milik banyak partai memberikan dukungan politiknya ke Ali Mukhni, yang saat ini Bupati Padang Pariaman. Hanya lima kursi di dua partai yang tidak, yakni PDI Perjuangan dan PKPI.
    Ke-35 kursi itu dipunyai masing-masingnya, NasDem dan Golkar; 10 kursi, PKB, Demokrat, Gerindra, PKS masing-masing empat kursi. Kemudian, PPP, PAN, dan Hanura masing-masing tiga kursi. Total 35 kursi.
    Partai yang sebanyak itu, kabarnya telah menyatakan kebulatan tekad untuk mengantarkan pasangan Ali Mukhni - Suhatri Bur ke KPU, dan selajutnya menuntaskan pembangunan Padang Pariaman lima tahun mendatang.
    Ketua DPC PDI Perjuangan Salman Hardani belum bisa memastikan, kapan calon kepala daerah Damsuar - Yobana Samial diantarkannya ke KPU. "Situasinya rumit, dan sulit, karena itu menyangkut internal Partai Demokrat sebagai mitra koalisi. Memang, skenario awal, hari ini, Senin (27/7) kita secara bersama ke KPU," kata dia.

Damsuar - Yobana Samial Terancam tak Jadi Berangkat

Padang Pariaman--Politik itu dinamis, kata orang-orang yang berkecimpung dalam partai politik itu sendiri. Hari kemarin boleh saja pasangan Damsuar - Yobana Samial mengaku oke berangkat dari PDI Perjuangan dan Demokrat, sebagai calon Bupati dan Wakil Bupati Padang Pariaman. Tetapi, secepat kilat yang menyambar, Domekrat sepertinya membelot dan mengarahkan dukungan politiknya untuk calon lainnya.
    Ada kemungkinan, Wabup Padang Pariaman itu terancam tak dapat partai untuk mengantarkannya menjadi calon kepala daerah. Kabar larinya Demokrat dari gerbong Damsuar ini menjadi isu hangat di seantero daerah itu. PDI Perjuangan jelas tak bisa berangkat surang. Partai pimpinan Megawati Soekarnoputri ini hanya punya empat kursi atau 10 persen dari total kursi di DPRD daerah itu. Sedangkan syarat dukungan, harus 20 persen yang setara dengan delapan kursi dewan.
    Ketua DPC PDI Perjuangan Padang Pariaman Salman Hardani mengaku pusing, melihat dinamika yang terjadi. "Ibarat sawah, yang bisa kita siangi, ya sawah kita. Soal sawah orang lain tak bisa kita pastikan, dan koncok atau kita siangi," kata dia.
    "Memang, cerita awal PDI Perjuangan bersama Demokrat akan mengantarkan Damsuar - Yobana Samial ke KPU Padang Pariaman, Senin ini. Nampaknya, jadwal pendaftaran ini belum ada kepastian, hingga saat ini. Sebagai pimpinan partai, saya telah berhasil melakukan rekrutmen calon kepala daerah. Dari sekian banyak yang mendaftar, akhirnya pilihan dijatuhkan pada Damsuar," kata dia.
    Persoalan berikutnya, lanjut dia, mitra koalisi membelot, PDI Perjuangan tak bisa bula memastikan hal itu. "Kita tidak bisa memastikan, kekuatan apa yang akan kita gandeng, kalau Demokrat batal bermitra dengan kita," ungkapnya.
    Wakil Ketua DPC Partai Demokrat Padang Pariaman Januar Bakri kepada Singgalang mengaku telah terjadi perubahan yang sangat hebat di partainya, soal dukungan politik terhadap calon kepala daerah. "Namun, kepastiannya malam ini di DPP Partai Demokrat. Terjadinya perubahan dari awal, tentu kurang bertemunya visi misi atau komitmen dengan pasangan calon yang akan diusung," ungkap Wakil Ketua DPRD Padang Pariaman itu.

Ali Mukhni - Suhatri Bur Semakin Mantap

Padang Pariaman--Teta-teki siapa diantara sekian banyak tokoh yang akan mendampingi Ali Mukhni periode lima tahun mendatang, mulai mengerucut dan hampir terang. Alfikri Mukhlis, Ketua DPD Partai NasDem yang sempat mencuat cukup lama, akhirnya harus siap duduk ditempat yang senang. Suhatri Bur, yang saat ini menjabat Ketua Baznas Padang Pariaman telah disuruh bersiap-siap oleh sejumlah partai yang akan mengusung Ali Mukhni.
    Kamis kemarin beredar informasi, ada tujuh partai yang akan mengusung Ali Mukhni. Yakni Gerindra, PAN, NasDem, Hanura, PPP, PKS dan PKPI. Topik Hidayat, salah seorang petinggi Gerindra Padang Pariaman menyebutkan, pasangan Ali Mukhni - Suhatri Bur insya Allah siap untuk berangkat.
    Menurut Topik Hidayat, tujuh partai itu memiliki 23 dari 40 kursi yang ada di DPRD Padang Pariaman. Masing-masingnya, Gerindra empat kursi, NasDem lima kursi, PAN, PPP dan Hanura masing-masingnya tiga kursi, PKS empat kursi dan PKPI satu kursi. Artinya, 50 persen lebih kekuatan parlemen daerah ini, siap bersama pasangan Ali Mukhni - Suhatri Bur.
    Ketua DPC Partai Hanura Padang Pariaman Jaliyus Budhi menilai, Suhatri Bur lebih berat dari Alfikri Mukhlis. "Memang, awalnya nama Alfikri Mukhlis mengapung. Namun, setelah dikocok lagi, dan dilakukan langkah-langkah kongkrit, maka tepatnya Ali Mukhni harus menggandeng Suhatri Bur," kata dia.
    Endarmy, anggota DPRD Sumatera Barat yang juga pengurus Partai NasDem Sumbar menyebutkan, bahwa intruksi partainya sudah jelas untuk mengusung kader. Dan itu telah diputuskan Alfikri Mukhlis yang akan maju jadi Cawabup.
    "Bila kemudian ada perubahan, tentu NasDem mencari formula baru lagi, sesuai ketentuan yang berlaku di partai yang pemiliknya Surya Paloh ini. Ya, kita lihat pula nanti kalau tak jadi Alfikri jadi Cawabup," kata dia.

PDI-P dan Demokrat Padang Pariaman Berangkatkan Damsuar - Yobana Samial

Padang Pariaman--Pasangan Damsuar - Yobana Samial oke. Calon Bupati dan Wakil Bupati Padang Pariaman yang akan ikut Pilkada serentak 9 Desember mendatang ini, secara resmi diusung PDI Perjuangan dan Partai Demokrat. Diperkirakan, pasangan yang akan memakai jargon 'Damsuar - Bana' ini berangkat ke KPU pada hari kedua masa pendaftaran calon.
    Ketua DPC PDI Perjuangan Padang Pariaman Salman Hardani kepada Singgalang, kemarin mengakui koalisi kedua partai yang memiliki delapan kursi DPRD itu cukup untuk mengusung calon. "Sesuai peraturan, 20 persen kursi DPRD itu terdiri dari delapan kursi. PDI Perjuangan dan Demokrat punya kursi masing-masing empat," kata dia.
    "Namun demikian, peluang bagi partai lainnya untuk bergabung dalam koalisi ini masih sangat terbuka. Sebab, semakin banyak partai yang mengantarkan pasangan ini ke KPU, akan semakin rancak pula langkahnya kedepan dalam melakukan perbaikan di Padang Pariaman ini," ujar Salman Hardani.
    Salman Hardani bersama pasangan tersebut terus melakukan komunukasi politik dengan partai lainnya, demi untuk kesuksesan Pilkada. "Sesuai rencana, kita mengantarkan pasangan ini ke KPU pada hari kedua, yakni Senin (27/7). Semoga saja langkah ini semakin menjadi Padang Pariaman lebih baik lagi," ungkapnya.
    Damsuar yang sampai saat ini masih menjabat Wabup Padang Pariaman itu, adalah Wakil Ketua Bidang Komunukasi Politik DPD PDI Perjuangan Sumatera Barat. Dia meniti karirnya dari birokrasi. Sebelum jadi Wabup, berbagai jabatan di daerah itu telah disandangnya. Sesuai peraturan, Damsuar telah mengajukan pesiun dini. Dan itu telah diteken oleh Bupati Ali Mukhni selaku kepala daerah.
    Januar Bakri, Wakil Ketua DPC Partai Demokrat Padang Pariaman membenarkan bahwa koalisi kedua partai yang akan mengantarkan pasangan Damsuar - Yobana Samial telah deal dari masing-masing DPP partai di Jakarta. "Segala sesuatunya yang berhubungan dengan 'tiket' untuk Demokrat telah diselesaikan oleh Yobana Samial," kata Januar Bakri yang juga Wakil Ketua DPRD Padang Pariaman itu.

Pilkada Padang Pariaman
Yobana Samial Jadi Tokoh Rebutan Untuk Cawabup Incumbent

Padang Pariaman--Pilkada serentak di Kabupaten Padang Pariaman 9 Desember mendatang, sepertinya akan diikuti dua pasang calon bupati; (heat to heat) Ali Mukhni dan Damsuar Datuak Bandaro Putiah. Bakal calon lainnya yang dulunya ikut semarak menyerakkan baliho pada bertumbangan, apalagi mereka yang masih berstatus anggota dewan terhormat, karena terganjal oleh keputusan Mahkamah Konstitusi (MK).
    Partai politik yang akan mengantarkan calon tersebut ke KPU daerah itu, hingga saat ini masih bersatus dinamis. Artinya, segala kemungkinan masih berpeluang untuk terjadi. Untuk pengusung Ali Mukhni yang telah jelas komitmennya, baru Partai NasDem dan Hanura. Sedangkan partai yang sudah pasti mendukung Damsuar, hanya PDI Perjuangan yang belum jelas dengan partai apa akan berkoalisi.
    Sebab, PDI Perjuangan tidak bisa mendukung sendirian. PKB, PAN yang sempat diwacanakan akan mendukung Damsuar, sepertinya akan terjadi perubahan haluan. Demikian itu berubah drastis, setelah Syafrinaldi, Ketua Fraksi PKB DPRD Padang Pariaman menyatakan mundur dari pencalonnya sebagai Cawabup yang akan mendampingi Damsuar.
    Tersiar kabar, Damsuar akan berangkat melalui koalisi PDI Perjuangan dengan Partai Demokrat. Namun, Yobana Samial yang akan digandeng oleh Damsuar untuk Cawabup-nya belum jelas pula kepastiannya. Antara Damsuar dan Yobana Samial sepertinya masih membicarakan langkah-langkahnya untuk ketuntasan dua partai yang jadi tiketnya tersebut.
    Partai NasDem dan Hanura yang akan mengusung Ali Mukhni juga masih dihadapkan dengan dilema. Alfikri Mukhlis, Ketua DPD Partai NasDem Padang Pariaman yang sempat digadang-gadang untuk menjadi Cawabup Ali Mukhni, belum bisa mulus berangkat. Ada kekuatan Suhatri Bur, yang kabarnya di 'sodorkan' oleh Hanura untuk mendampingi Ali Mukhni lima tahun mendatang.
    Siapa yang akan diputuskan oleh Ali Mukhni diantara dua tokoh itu? Ibarat bola, politik itu masih sangat dinamis hingga saat ini. Bisa jadi, yang akan jadi Cawabup Ali Mukhni orang yang selain Alfikri Mukhlis dan Suhatri Bur itu. Ada kemungkinan dan itu jadi spekulasi oleh sejumlah elit politik di Padang Pariaman, bahwa Yobana Samial jadi rebutan Cawabup oleh dua tokoh dan incumbent; Ali Mukhni dan Damsuar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar