wartawan singgalang

Rabu, 07 Mei 2014

Pileg Selesai, Nama Pendamping Bupati Ali Mukhni Bermunculan

Pileg Selesai, Nama Pendamping Bupati Ali Mukhni Bermunculan

Padang Pariaman--Seiring selesainya Pileg dengan baik dan aman, sudah jelasnya 40 kursi yang akan diisi anggota DPRD Padang Pariaman lima tahun mendatang, hembusan calon bupati dan calon wakil bupati pun mulai menyeruak di tengah masyarakat. Meskipun Pilkada di daerah itu dilakukan tahun depan, nama-nama yang akan mendampingi Bupati Ali Mukhni paling santer dibicarakan. Dikabarkan pula, Ali Mukhni akan berlawanan dengan wakilnya sekarang; Damsuar Datuak Badaro Putiah. Kalau ini yang terjadi, bisa dibayangkan betapa serunya pesta demokrasi Pilkada di Padang Pariaman.
    Diantara nama-nama yang santer akan menjadi wakil Ali Mukhni nantinya, tampak berkisar di Dapil III dan IV daerah itu. Sebab, Ali Mukhni sendiri di Dapil II. Munculah nama Suhatri Bur. Mantan Ketua KPU Padang Pariaman yang saat ini menjabat Ketua BAZ daerah itu agaknya disebut akan berpasangan dengan Ali Mukhni. Disamping itu, muncul pula nama Dedy Edwar. Anak muda yang saat ini jadi anggota DPRD Sumatera Barat dari Hanura. Suhatri Bur dan Dedy Edwar adalah putra Enam Lingkung, punya nilai jual yang cukup untuk dapat banyak suara nantinya.
    Apalagi dalam Pileg kemarin, hampir 8.000 dukungan suara yang didapatkan cucu Buya Mato Aia ini. Tentunya perolehan demikian akan menjadi nilai tawar, disamping dia juga salah seorang petinggi Partai Hanura Sumbar. Hanura, partai yang ikut mengantarkan pasangan Ali Mukhni-Damsuar bersama Golkar dan PDI Perjuangan. Masih dari Dapil III, juga disebut nama Desril Yani Pasha. Wakil ketua DPRD Padang Pariaman dinilai layak, karena punya kekuatan yang hebat pula. Sudah dua periode di lembaga wakil rakyat.
    Kalau Ketua DPD Golkar daerah itu jadi Ketua DPRD, apa salahnya Sekretarinya, Desril Yani Pasha jadi Wabup. Pantas dan patut bagi partai pemenang di Padang Pariaman agaknya hal demikian. Sementara di Dapil IV Padang Pariaman pun banyak nama-nama yang akan siap mendampingi Ali Mukhni. Tanda-tanda kemenangan dan jadi bupati kembali tampak semakin terlihat dari Ali Mukhni.
    Dia dinilai bupati yang gigih, punya komitmen yang jelas untuk kemjuan daerah. Dengan kerendahan hati, dan sosial masyarakat yang sangat tinggi, semakin jelas dukungan arus bawah akan kembali berpihak pada Ali Mukhni. Mungkin dengan situasi ini pula, bapak tiga orang putra ini dilirik banyak calon pendamping yang akan menggantikan posisi yang saat ini di jabat Damsuar. Meskipun opini yang berkembang di Lubuk Alung dan Dapil IV, bahwa bupati harus putra wilayah ini, tetap saja nama yang merapat ke Ali Mukhni beredar santer.
    Di kalangan elit politik, tersebut nama Joni Amir Datuak Malano. Caleg Sumbar PDI Perjuangan yang tak terpilih ini dianggap punya kemampuan dan punya nilai jual untuk bersanding dengan Ali Mukhni. Apalagi, saat Pilkada 2010 silam, nama bekas pimpinan BUMN ini hampir saja bersama Ali Mukhni. Kemudian nama Januar Bakri juga santer. Namun, politisi Demokrat yang terpilih kembali jadi anggota dewan ini sedikit kalah oleh nama Azminur, Camat Lubuk Alung yang dinilai berhasil dan meraih prestasi dibidang tugas dan jabatannya.
    Disamping itu, nama Walinagari Pasie Laweh Lubuk Alung Adnan juga tak luput dari pembicaraan banyak orang, yang siap mendampingi Ali Mukhni. Siapa yang akan di pilih Ali Mukhni nantinya dari sekian banyak nama? Belum ada yang bisa dipastikan. Kondisi pasca Pileg, hanya memperbanyak nama yang akan diambil Ali Mukhni nantinya. Tentunya terpulang kepada Ali Mukhni, siapa diantara banyak tokoh yang dijadikannya wakil bupati sebagai kelengkapan dari proses Pilkada itu sendiri.
    Satu lagi nama yang santer di tengah politik Padang Pariaman, disebut-sebut paling berpeluang mendampingi Bupati Ali Mukhni dalam Pilkada langsung 2015 nanti. Siapa dia? Masih diseputaran Dapil III daerah itu. Dia adalah Masrizal. Politikus PPP yang saat ini menjabat Wakil Ketua Komisi I DPRD Padang Pariaman.
    Meskipun tidak terpilih dalam Pileg kemarin untuk jadi anggota dewan Sumbar, Masrizal dinilai punya kemampuan lobi dan talenta politik yang bersih di daerah tersebut. Masyarakat Dapil III yang terdiri dari Kecamatan Ulakan Tapakis, Nan Sabaris, Enam Lingkung, 2x11 Enam Lingkung dan Kecamatan 2x11 Kayutanam melihat, dari sekian banyak tokoh di Dapil itu, Masrizal paling pantas dan patut di 'jodohkan' dengan Ali Mukhni.
    Bila dibandingkan dengan ketokohan seorang Indra Khaidir, Masrizal tampak lebih matap. Apalagi posisi dia yang cukup kuat dalam pengurus PPP Sumbar, akan menambah kemantapan pasangan Ali Mukhni-Masrizal untuk bisa melaju membangun Padang Pariaman lima tahun yang akan datang. Kepada Singgalang, Masrizal tak berkomentar banyak. "Belum ada pikiran kesana. Yang jelas, usai Pileg karena sudah tahu tak terpilih, saya ingin membenahi partai berlambang ka'bah ini di Padang Pariaman," kata dia.
    "Sebagai partai yang mengusung motto 'rumah besar umat Islam', keberadaan PPP di daerah ini perlu kita evaluasi, dan dibersihkan, sehingga perjalanannya lima tahun kemudian bisa bagus. Bagi PPP tak akan mungkin sendirian berjalan dalam Plkada tahun depan. Mesti digandeng partai lain, yang punya pula kekuatan yang cukup untuk mengusung bupati dan wakil bupati," kata Masrizal.
    Menurut dia, PPP ingin belajar dari kekalahan Pilkada tahun 2010 lalu. Tentunya hal itu tak boleh lagi terulang dimasa yang akan datang. Soal opini yang berkembang tentang dirinya, itu sebuah kewajaran. Namun, harus ada mekanisme dan tatacara yang akan diputuskan PPP soal itu nantinya.
    Sekarang, perjalan PPP di Padang Pariaman cukup berhasil. Dari dua kursi pada Pileg 2009, menjadi tiga kursi pada Pileg kemarin. Keberhasilan ini harus digenjot terus. Pilkada di Kota Pariaman, PPP punya tempat dan mampu mengantarkan pasangan Mukhlis Rahman-Genius Umar sebagai walikota dan wakil walikota pilihan masyarakat. "Kita juga ingin, kemenangan di Kota Pariaman itu mampu pula tertularkan di Padang Pariaman tahun depan," ungkapnya.
    Masrizal dikenal sebagai vokalis politik. Dia cukup mewarnai perjalanan lembaga wakil rakyat daerah itu selama lima tahun belakangan. Di juga sebagai pengacara yang banyak memperjuangkan hak-hak masyarakat pinggiran. Dia gelisah, manakala orang miskin di telantarkan, wilayah tersuruk tak diacuhkan oleh pemerintah.
    Kata dia, sebagai wacana dirinya sangat menghargai hal itu. Namun, PPP punya cara tersendiri dalam menyorongkan kadernya sebagai bupati atau wakil bupati nantinya. "Masih panjang jalan menuju kearah itu," sebutnya. (damanhuri)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar