wartawan singgalang

Senin, 22 Oktober 2012

Awak Miskin, Anak Dapat Tumor Ganas Pula

Awak Miskin, Anak Dapat Tumor Ganas Pula

Kayutanam---Robby Yohendra saat ini semestinya sedang berkutat di bangku kuliah. Anak jolong gadang itu kelahiran 1994 ini baru saja menamatkan SMA Negeri 1 2x11 Kayutanam, Kabupaten Padang Pariaman, empat bulan lalu. Tetapi, Tuhan berkehendak lain. Ia menderita penyakit tumor ganas pada betis kaki kanannya. Kini, Robby terbaring tak berdaya beralaskan kasur usang di rumah orangtuanya, sebuah rumah yang amat sangat sederhana pula.
    Tuhan memberikan ujian atau cobaan kepada hamba-hamba-Nya dengan berbagai bentuk. Ada yang diuji dengan kekayaan dan kesenangan, tetapi ada juga yang mendapat ujian berupa kesulitan hidup dan penyakit. Dengan begitu mungkin Tuhan ingin mempertemukan kedua pihak dalam jalinan kepedulian sosial.
    Menurut Syahril alias Ain (45), orangtua Robby, gejala tumor yang diderita anaknya sudah mulai dirasakan si anak menjelang mengikuti ujian nasional (SMA). Namun, baru ia bawa berobat ke RSUP M. Djamil Padang sekitar awal Juli, itupun dengan memanfatkan Kartu Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) pinjaman. "Kartu Jamkesda kami sudah mati tahun 2008. Bukannya mengobati, pihak RSUP M. Djamil justru mengambil sampel daging dan tulang pada bagian kaki Robby yang sakit, kemudian memberi obat antibiotik dan penghilang rasa sakit. Kami pun disuruh pulang. Waktu itu betis Robby masih terlihat normal, belum membengkak seperti ini," kata dia.
    Ain terlihat menggeleng kesusahan. Beban hidup yang kian terasa berat. Sebab, disamping Roby yang sakit, juga adiknya tiga orang lagi yang mesti dibiayai. "Keinginan kami mengobati untuk kesembuhan Robby sangat besar. Sayangnya terkendala oleh ketiadaan biaya. Robby hanya kami bawa berobat alternatif. Dulu, betisnya ini keras bagaikan batu. Kini sudah lunak seperti bagian tubuh yang lain," ceritanya.
    Ain, lelaki kelahiran Padang Sago 1967 ini sehari-hari bekerja serabutan sebagai buruh tani. Isterinya, Nurlela sehari-hari hanya di rumah mengurusi keempat putra mereka. Sejak kondisi kesehatan Robby terus memburuk, praktis kegiatan Ain mencari nafkah jadi berkurang. Hampir setiap hari ia harus mencarikan bahan ramuan pengobatan alternatif tersebut.
    Menggalang bantuan
    Salah seorang tokoh masyarakat Kayutanam, Endarmy ikut merasakan kesusahan yang dialami keluarga Ain dan Nurlela demikian. Tokoh yang kini berkiprah di DPW Partai NasDem Sumatra Barat ini mulai menggalang bantuan dengan membuatkan proposal yang ditandatangani Syahril serta diketahui Walinagari Kayutanam dan Camat 2x11 Kayutanam. Menurut mantan anggota DPRD Sumbar 2004 – 2009 ini, proposal itu akan ia kirim ke berbagai lembaga kemanusiaan yang ada di Sumbar.
    "Mereka bukan hanya butuh biaya untuk pengobatan Robby, tetapi juga biaya hidup sehari-hari lantaran Pak Ain tak lagi bisa mencari nafkah secara rutin. Selain itu, bisa kita lihat, rumah semi permanen yang mereka tempati ini sudah tidak layak huni. Mereka butuh biaya untuk memperbaiki, terutama atapnya yang bocor di sana-sini. (damanhuri)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar