wartawan singgalang

Senin, 22 Oktober 2012

Aguster Warga Miskin Lubuk Alung Setelah Kecelakaan, Rumahnya Tertimpa Pohon Kelapa Pula

Aguster Warga Miskin Lubuk Alung
Setelah Kecelakaan, Rumahnya Tertimpa Pohon Kelapa Pula

Lubuk Alung---Cuaca yang tak menentu akhir-akhir ini melanda Padang Pariaman dan sejumlah daerah lainnya di Sumatra Barat, membuat rumah Aguster, 46, rusak berat, akibat dihimpok batang karambie. Rumah pondok yang terbuat dari kayu itu, separoh atap dan bangunannya mengalami kerusakan, karena angin yang menumbangkan pohon kelapa disamping rumahnya.
    Untungnya, sebanyak sembilan orang isi rumah itu, Aguster bersama istrinya, Rukmini serta anak dan menantunya tidak ada yang korban jiwa. Semuanya selamat dari amukkan angin kencang yang ikut melanda rumahnya, beberapa waktu lalu tersebut. Seminggu sebelum kejadian yang menimpa rumahnya itu, Aguster yang seorang tukang ojek itu juga mengalami musibah. Dia menambrak seekor anjing, yang membuat dia terjatuh dari motornya.
    Sebagai orang miskin, tinggal dipondok pula, masyarakat Jorong Pasa Jambak, Korong Balah Hilia, Lubuk Alung, Padang Pariaman ikut merasakan duka dan musibah yang dialami Aguster demikian. Jumat kemarin, dari hasil badoncek yang dilakukan masyarakat di Masjid Al-Munawarah Muhammadiyah, Jambak terkumpul dana ala kadarnya, buat menolong perbaikan atap dan rumah Aguster.
    Walinagari Lubuk Alung, Harry Subrata bersama Sekretarisnya, Yardi setelah mendengar kabar itu, langsung turun tangan. "Ditaksir, ada kerugian sekitar Rp5 juta. Ini merupakan musibah yang kesekian kalinya menimpa warga miskin. Diharapkan, rumah itu bisa diperbaiki kembali, agar anak dan keluarganya tidak terlantar untuk tidur malam," kata Yardi.
    Hingga saat ini, Aguster tak bisa berbuat banyak. Motornya yang habis menabrak anjing, sedang lagi diperbaiki disebuah bengkel. Dan dia pun baru habis melakukan pengobatan ulah kejadian itu, dan saat ini masih dalam tahapan penyembuhan. "Alhamdulillah, bantuan dari masyarakat Pasa Jambak sangat berati sekali. Walaupun belum mampu menutupi kekurangan semua kerusakan rumah yang tertimpa pohon kelapa demikian," ujar dia sedih.
    Bagi Aguster, rumah kayu yang dibuatnya sejak lama itu sangat besar sekali artinya. Dalam rumah kecil itulah bapak banyak anak itu saling berbagi cerita dengan istri dan anaknya. Melanjutkan perjuangan hidup, lewat sebuah sepeda motor. Dia mengojek seadanya saja. Apalagi persaingan ojek semakin menggila, sehingga dia pun tak banyak dapat penghasilan buat kehidupan rumah tangganya.
    Ingin sekali Aguster membuat rumah rancak, seperti yang dimiliki banyak orang di Lubuk Alung. Tetapi, perjalanan hidupnya tak semulus yang dia bayangkan. Dia berusaha saban hari, melakoni orang yang mau menaiki ojeknya. Tetapi hasilnya, ya untuk lepas makan saja sudah mujur. "Alun bisa awak mambao honda lai. Masih terasa sakit badan ini digarikkan, akibat terjatuh sebahis tertabrak anjing seminggu yang lalu," ungkapnya. (damanhuri)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar