wartawan singgalang

Kamis, 15 November 2012

In Memoriam Buchari Rauf Tokoh Politik yang Peduli Terhadap Pendidikan Agama

In Memoriam Buchari Rauf
Tokoh Politik yang Peduli Terhadap Pendidikan Agama

Pakandangan--H. Bucahri Rauf, Senin (12/11-2012) kemarin sekitar pukul 12.20 WIB berpulang kerahmatullah. Bapak tujuh orang putra-putri yang dikenal sebagai salah seorang tokoh dan pengurus DPP Persatuan Tarbiyah Islamiyah (Perti) itu sejak 15 hari yang lalu terbaring sakit. Dia mengidap penyakit komplikasi yang akut.
    Pensiunan dosen di IAIN Imam Bonjol Padang ini, semasa hidupnya pernah jadi anggota DPRD Provinsi Sumatra Barat, periode 1992-1997. Dia dikenal vokalis, idealis dalam menggeluti dunia politisi. Namun, tetap santun dan bersahaja, sesuai dengan visi misi partai yang campunginya; Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
    Suami dari Sahlul Munal yang lahir tahun 1945 itu menjelang akhir hayatnya sibuk mengurusi pondok pesantren. Dia jadi pengurus Ponpes Madrasatul 'Ulum, Lubuak Pandan, Kecamatan 2 x 11 Enam Lingkung, Padang Pariaman, dimana Buchari Rauf pernah menuntut ilmu semasa mudanya dulu.
    Kepergiannya di rumah istrinya, Ringan-ringan, Nagari Pakadangan, siang kemarin itu datang secara mengejutkan. Disamping keluarga besarnya yang berduka, juga para santri dan santriwati pesantren tersebut. Baginya, hal-hal yang tidak sesuai dengan tuntutan Alquran dan Hadist Nabi dalam beragama, selalu menjadi kritikan yang keras.
    Begitu juga, dalam dunia organisasi dan politik dia selalu istiqamah. Sejak masuk PPP, Buchari Rauf tak pernah pindah partai. Meskipun sejak Pemilu di era reformasi dia tak lagi terpilih jadi anggota dewan terhormat. Dalam organisasi Perti, dia dipercaya sebagai salah seorang Ketua di jajaran Pimpinan Pusat Perti.
    Banyak karib kerabatnya yang datang menjenguk sewaktu dia terbaring tak bernyawa. Masyarakat Ringan-ringan, tempat dia tinggal bersama keluarganya pun ikut dalam berduka, memberikan takziah kepada tokoh itu. Buchari Rauf, disamping dikenal sebagai tokoh pilitik Sumatra Barat, juga aktif didunia pendidikan. Terutama pendidikan agama (Islam) menjadi perhatian tersendiri baginya. Buktinya, sekolah Tarbiyah yang dia dirikan di kampungnya, Lubuak Idai, Kecamatan Enam Lingkung pernah jaya dan berkembang dengan dinamikanya. Banyak melahirkan orang-orang hebat, yang kini pada umumnya berkiprah dijajaran Kementerian Agama.
    Sebagai seorang tokoh, dia sangat sederhana sekali. Kemana pun dia pergi selalu menggunakan motor tua. Baginya, tidak ada istilah gengsi dan segan untuk memakai barang seperti itu, meskipun dia seorang anggota dewan terhormat di DPRD Sumbar dulu. Bahkan, rokok yang dia hisap hanya rokok murahan. Panama merek rokoknya. Sewaktu dia ke Makkah, rokok itu dia bawah dalam jumlah banyak.
    Bagi kalangan Ponpes Madrasatul 'Ulum, jasa seorang Buchari Rauf sangat besar. Dia dikenal seorang alumni yang punya pendirian. Banyak mewarnai berbagai pertemuan alumni. Disamping juga diamanahi sebagai pengurus di pesantren tempat dia mengaji dulunya itu. Sebuah pembangunan gedung lokal di pesantren yang terletak di Kampuang Guci, Lubuk Pandan itu, adalah atas inisiatifnya semasa jadi anggota dewan. Ini buah tangannya yang cukup berkesan bagi pesantren dimaksud.
    Bapak yang akarap disapa Buya itu sempat namanya melambung di akhir Orde Baru berkuasa. Namanya masuk bursa calon Gubernur Sumatra Barat. Namun, dalam pemilihan yang menang waktu itu pasangan Zainal Bakar-Fakhri Ahmad. Baginya, dunia politik adalah pilihan dan bagian dalam kehidupannya. Semasa mengaji dulu, dia memang terkenal hebat. Ahli dalam ilmu Mantiq (logika). Sambil mengaji, dia sekolah di SMP Sicincin. Sangking hebatnya, untuk melanjutkan pendidikannya di IAIN, dia langsung dikasih ijazah oleh MTI Jaho, Padang Panjang, atas rekomendasi Tuanku Shaliah Pengka, gurunya sendiri yang juga alumni dari MTI itu sendiri. Ijazah itu dia dapatkan tanpa adanya ujian yang mesti dia ikuti disana. (damanhuri)

2 komentar:

  1. makasi pak.. ndak nyangko ado yang nulis tentang Apa.

    BalasHapus
  2. saya lama bergaul dengan bapak alm Buchari Rauf, dia senio saya di Madrasatul 'Ulum lb pandan. Bagus kalau ditulis sebuah buku tentang beliau, karena banyak pergerakannya sebagai ulama dan politisi

    BalasHapus