wartawan singgalang

Selasa, 20 November 2012

Pedagang Itu Berharap Sangat Kebijaksanaan Niniak Mamak Lubuk Alung

Pedagang Itu Berharap Sangat Kebijaksanaan Niniak Mamak Lubuk Alung

Lubuk Alung---Atas perintah dan undangan dari niniak mamak, siang menjelang sore, Jumat lalu para pedagang dalam Pasar Lubuk Alung menaiki lantai dua kantor KAN yang terletak di tengah pasar itu. Para pedagang untuk sementara dipindahkan tempatnya berjualan, karena ada pengaspalan jalan secara keseluruhan dalam pasar itu. Sebagai orang yang memegang otoritas, para niniak mamak yang merasa memiliki pasar demikian, mensosialisasikan kepindahan dimaksud kepada semua pedagang, terutama pedagang yang tidak pakai toko.
    Dari diskusi tentang pemindahan tersebut, ternyata para pedagang kaki lima dalam Pasar Lubuk Alung, Kabupaten Padang Pariaman itu telah lama marasai. Walaupun dalam sosialisasi mereka dipindahkan hanya untuk sementara, kenyataannya nanti akan bicara lain. Mereka tidak mudah kembali lagi ketempatnya semula yang telah rancak dan bagus, karena di aspal. Ada kemungkinan para pedagang untuk kembali menempati areal pertamanya itu harus membeli, atau menyewa kembali kepada niniak mamak selaku pihak yang berkuasa dalam Pasar Lubuk Alung.
    "Kita hanya pindah sementara. Bila pengerjaan aspal ini selesai, kita akan bertemu kembali, membicarakan langkah terbaik untuk menempati areal dimaksud. Tidak boleh langsung pindah begitu saja, karena banyak hal terkait dalam pasar ini," kata Suharman Datuak Pado Basa, Ketua KAN Lubuk Alung, ketika menjawab pertanyaan salah seorang pedagang, tentang cara berbalik ketempat semula.
    Dengan itu, para pedagang yang duduknya agak jauh dibelakang saling berbisik, bahwa yang akan terjadi adalah lagu lamo. Dimana, kalau ada perbaikan pasar seperti ini, adalah sebuah kesempatan oleh niniak mamak untuk memperjual-belikan lagi lahan yang telah bagus itu. "Ini telah sering terjadi. Pedagang sebagai objek, kembali marasai, kalau ingin terus mencari kehidupan dalam pasar. Padahal, jelas-jelas tempat yang diperbaiki itu telah lama kita tempati," demikian suara sebagian pedagang dalam sosialisasi tersebut.
    Datuak Pado Basa bersama niniak mamak lainnya merasa bersyukur sekali karena adanya anggaran dari APBD Padang Pariaman untuk perbaikan pasar tersebut, lewat perjuangan panjang seorang anggota dewan asal Lubuk Alung, Jalius Budhi. "Ini baru anggaran untuk perbaikan jalan-jalan yang ada dalam pasar. Masih banyak yang mesti diperbaiki dalam pasar ini. Draenase yang belum ada membuat pasar sering bajir, dan kumuh. Ini juga kita harapkan untuk masa depannya kepada Jalius Budhi," harapnya.
    Untuk hal ini, para pedagang memang merasa senang pula. Namun, disisi yang lain, pedagang yang merupakan sebagian besarnya warga Lubuk Alung itu merasa kawatir untuk berbaliknya nanti harus pula membayar mahal harga tempat yang telah bersih, yang sebelumnya sudah menjadi tempatnya berdagang.
    Sebagai seorang wakil rakyat, Jalius Budhi telah berbuat semaksimal mungkin, terutama dalam perbaikan pasar di kampungnya sendiri. Bahkan lebih dari itu, usai sosialisasi para pedagang pun diberinya uang makan siang. "Ini hanya sekedar uang makan siang, dan tolong doakan saya, semoga bisa berbuat lagi untuk yang lebih besar dari ini," kata Ketua DPC Partai Hanura Padang Pariaman ini.
    Walinagari Lubuk Alung Harry Subrata melihat langkah maju yang terjadi dalam pasar patut disyukuri semua pihak. "Kita menyaksikan, betapa banyak perubahan yang sudah terjadi. Sampah yang dulunya dibiarkan berlama-lama menggunung, kini tidak lagi. Ini tentunya adalah buah dari kebersamaan kita semua. Dan juga kita patut bangga punya seorang anggota dewan yang gigih dalam hal ini," ucap dia. (damanhuri)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar