wartawan singgalang

Selasa, 22 November 2011

Tuanku Shaliah Pengka tak Kenal Lelah

Haul Ke- 15
Tuanku Shaliah Pengka tak Kenal Lelah

Lubuk Pandan---Hujan lebat yang melanda Padang Pariaman sejak Jumat (20/5) siang lalu, tidak menyurutkan niat ratusan alumni Pondok Pesantren (Ponpes) Madrasatul 'Ulum dari berbagai daerah untuk datang ke komplek Ponpes yang terletak di Kampung Guci, Kenagarian Lubuk Pandan, Kecamatan 2 X 11 Enam Lingkung itu, guna melaksanakan hajatan haul 15 tahun wafatnya Syekh H. Abdullah Aminuddin, sang pendiri pesantren tersebut. Dia wafat pada 1996 lalu, dalam usia 88 tahun, karena beliau dilahirkan pada 1908.
    Sejak Tuanku Shaliah Pengka, begitu almarhum dikenal ditengah masyarakat seantero Padang Pariaman itu, mendirikan Ponpesnya pada 1945 lalu, hingga saat ini sudah banyak melahirkan lulusan. Tak heran, malam itu menjadi malam keakraban diantara para alumni demikian. Mereka bekerja dan bertugas diberbagai daerah, seperti Solok, Kabupaten Agam, Tanah Datar, Padang Pariaman serta daerah lainnya. Bagi alumni acara demikian, disamping memperingati haul, berupa zikir sebagai bakti seorang anak didik kepada gurunya, juga menjadi ajang silaturrahim, lantaran acara tersebut dilakukan setahun sekali.
    Yang menjadi fokus dari ajang demikian, adalah pembangunan kembali kubah almarhum, yang telah runtuh akibat gempa pada akhir 2009 lalu. Memang letak kubah beliau sangat rawat, lantaran terletak pada dataran ketinggian. Hingga kini, kubah itu belum diperbaiki.
    Latiful Khabir Tuanku Kaciak, selaku Ketua panitia haul menyampaikan, kehadiran alumni pada peringatan haul kali ini cukup luar biasa. Ada alumni yang paling tua dan termasuk generasi pertama sejak pesantren ini ada, dan alumni yang lulus pada era 2000. "Ini sebuah kebersamaan yang perlu kita tingkatkan, dalam petemuan-pertemuan selanjutnya, untuk memutuskan berbagai persoalan yang berhubungan dengan kemajuan pesantren yang beliau tinggalkan," kata dia.
    Menurut Pimpinan Rumah Makan Pondok Baselo Lubuk Idai ini, kesepakan untuk membangun kembali gubah yang telah rusak tersebut harus sesuai apa yang diinginkan oleh almarhum dulunya. Inti dari kubah yang akan direhab tersebut tidak terlepas dari kubah yang telah dia dibuat dulunya. Yakni, bagian luar yang diatap. Sementara, yang berpas-pasan dengan kuburan, itu sama sekali tidak boleh diatap, seperti pesan yang pernah dia sampaikan dikala masih hidup dulunya.
    Latiful Khabir bersama panitia dan pimpinan pesantren, ingin bangunan kubah itu bisa diselesaikan dalam waktu dekat. Sebab, dengan kondisi saat ini, para penziarah yang merupakan jamaah dari santrinya sendiri merasa kepanasan. Akibatnya, penziarah melakukan aktivitas ziarahnya di komplek surau yang dia dirikan dulunya.
    Malam itu terkumpul dana sebanyak Rp20 juta lebih plus berupa seng, semen dan batubata yang disumbangkan alumni demikian. Menurut cacatan pesantren itu, para alumninya ada yang jadi PNS, baik di jajaran Kementerian Agama, maupun dilingkungan pemerintah. Ada juga yang terjun didunia bisnis, seperti pengusaha rumah makan, beraktivitas didunia politik dan organisasi kemasyarakatan, yang bergerak pada tatanan masyarakat, dan sebagian besar mengajar dan mengembangkan pesantren.
    Pimpinan pesantren, H. Marzuki Tuanku Nan Basa melihat kegiatan haul merupakan sebuah keharusan dilakukan oleh anak didik yang telah ditinggalkan almarhum. "Kedepan, perlu sebuah catatan sejarah beliau, agar generasi saat ini tidak kehilangan jejak dan langkah yang pernah beliau lakukan. Sebab, ulama sekaliber almarhum sangat jarang ditemukan zaman sekarang. Beliau dikenal ikhlas dalam mengajar. Waktunya dihabiskan dengan mengajar," kata dia.
    "Sepanjang hidupnya, tidak pernah melakukan shalat secara sendirian. Untuk itu pula, kemanapun beliau pergi, selalu membawa seorang santri, untuk dia jadikan sebagai makmum dikala waktu shalat masuk. Ditambah lagi, sepanjang hidupnya tidak pernah memakai kaca mata. Penglihatannya sehat, sejak lahir sampai akhir hayatnya," sebut Marzuki. (damanhuri) (Harian Singgalang, Senin 23 Mei 2011/20 Jumadil Akhir 1432 H)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar