wartawan singgalang

Rabu, 23 November 2011

Saatnya Potensi Daerah Diberdayakan

P2Kl Padang Pariaman
Saatnya Potensi Daerah Diberdayakan, Dengan Subsidi Pengusaha

Pariaman, Singgalang
    Petugas Penanggulangan Kemiskinan Lapangan (P2KL) Padang Pariaman, merupakan sebuah lembaga bentukan Pemkab setempat, guna mengurangi anggka kemiskinan di daerah bekas gempa tersebut. Sejak keberadaan P2KL tahun 2007 lalu, hingga saat ini terus eksis melakukan pendataan disetiap nagari yang ada di daerah itu.
    Sejak tahun 2010 lalu, P2KL berinisiatif untuk menyatukan visi misi lewat sebuah forum yang diberi nama Forum Petugas Penanggulangan Kemiskinan Lapangan (FP2KL), yang diketuai oleh Dalinur, yang berasal dari Kenagarian Balah Aie, Kecamatan VII Koto Sungai Sariak. P2KL punya anggota satu orang setiap nagari, kecuali untuk Lubuk Alung, itu anggotanya mencapai lima orang, lantaran nagarinya besar.
    Rabu (20/4) lalu, FP2KL menggelar pertemuan di salah satu rumah makan di Balah Aie, guna membicarakan eksistensi lembaga yang bertugas terhadap kesejahteraan masyarakat. Dalam pertemua itu juga menghadirkan staf ahli anngota DPR RI, H. Nudirman Munir, yakni Jhon Kenedi Martin, sebagai pembicara tunggal dalam forum itu.
    Dari 51 anggota FP2KL yang terserak di Padang Pariaman, saat pertemuan bergengsi itu hadir sekitar 30 anggota. Mereka sangat antusias mendengarkan paparan yang diberikan seorang Jhon Kenedi Martin, yang dikenal suka memberikan motivasi dalam berbagai kesempatan.
    Jhon Kenedi Martin melihat keberadaan FP2KL cukup signifikan dalam memberikan masukan untuk daerah. Apalagi Padang Pariaman merupakan pilot project untuk penanggulangan kemiskinan berbasis nagari, yang dicanangkan langsung oleh Presiden SBY. "Sebagai orang yang setiap waktu berada ditengah masyarakat, dan selalu melihat dan menyaksikan kemiskinan ditengah kampung, saatnya FP2KL ikut memfasilitasi usaha-uasaha yang mungkin dikembangkan oleh masyarakat miskin tersebut," kata mantan bakal calon Bupati Padang Pariaman pada Pilkada 2010 lalu ini.
    Dia ingin, seluruh rumah makan milik rang Piaman yang ada di Jakarta, sudah saatnya mendapat perhatian serius dari Pemkab, agar pengusaha urang awak itu tidak gulung tikar. Sebab, setiap saat sewa warung selalu naik. Bantuan Pemkab tentu juga dibarengi dengan adanya perhitungan yang jelas antara Pemkab dan pengusaha rumah makan, dengan cara seluruh kebutuhan rumah makan, harus mereka beli dari kampung ini.
    Menurut Jhon Kenedi Martin, hal yang seperti demikian sebenarnya telah lama dilakukan oleh negara Thailand, terhadap pengusaha rumah makan masyarakatnya yang ada diluar negeri. Apa yang terjadi, sekitar 30 persen divisa Thailand, itu berasal dari hasil subsidi yang diberikan kepada pengusaha rumah makannya yang ada diluar sana. "Nah, Padang Pariaman dikenal punya banyak kelapa, beras, telur ayam dan sejumlah hasil pertanian lainnya yang selalu dipakai saban hari oleh pengusaha rumah makan. Saatnya hal itu kita kembangkan pula terhadap pengusaha rumah makan milik rang Piaman yang ada diluar sana," kata dia. (dam)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar