wartawan singgalang

Jumat, 22 Februari 2013

Setelah Meraih Berbagai Prestasi Mothia Azis Tinggalkan Nagari

Setelah Meraih Berbagai Prestasi
Mothia Azis Tinggalkan Nagari

Lubuak Pandan---Banyak sudah prestasi yang ditorehkan seorang Mothia Azis Datuak Nan Basa dalam memimpin Nagari Lubuak Pandan. Disamping mampu meletakkan pondasi dasar buat kemajuan nagari yang dulunya tergabung kedalam Nagari Pakanbaru, yang kemudian Pakanbaru dipecah menjadi dua nagari; Sungai Asam dan Lubuak Pandan. Dia pula orang pertama yang terpilih jadi walinagari, hingga berhasil dipilih dua kali jadi pemimpin ditengah masyarakat tersebut.
    Sabtu depan, Mothia Azis resmi menyandang gelar adat dari kaumnya Suku Guci; Datuak Nan Basa nama kebesaran adat yang sudah dilekatkan kepadanya sejak beberapa waktu lalu. Rencana peresmiannya akan dihadiri pula oleh Gubernur Irwan Prayitno, juga seorang datuak, dan tentunya Muslim Kasim Datuak Sinaro Basa yang kini Wagub Sumatra Barat juga duduk dalam menyerahkan gelar sakral demikian.
    Mothia Azis mulai jadi Walinagari Lubuak Pandan sejak tahun 2002 silam. Dan saat itu pula Lubuak Pandan dan Sungai Asam dipisahkan dari Nagari Pakanbaru yang dibuat pada zaman Kolonial Belanda dulunya. Pria kelahiran 1965 ini dikenal baik, mudah bergaul dengan banyak orang, sehingga mampu meraih sejumlah prestasi. Baik untuk tingkat Padang Pariaman, maupun tingkat Sumatra Barat. Dengan prestasi itu pula agaknya, Mothia Azis dipercayai oleh rekan-rekannya sesama walinagari untuk memimpin Forum Walinagari Kabupaten Padang Pariaman.
    Seperti diketahui, forum yang dipimpinnya itu banyak melakukan terobosan. Menyuarakan kepentingan walinagari secara keseluruhan. Bahkan secara politik, forum ini juga berhasil mengantarkan pasangan Irwan-MK jadi gubernur dan wakil gubernur pada Pilkada 2010 silam. Ini tentunya terjadi, karena 'asinnya' mulut walinagari ditengah masyarakatnya sendiri, dan kekompakkan yang diperlihatkan oleh semua walinagari yang ada di Padang Pariaman.
    Sekarang, suami Mardiah yang sudah dikarunia dua orang anak itu akan mengakhiri masa tugasnya jadi Walinagari Lubuak Pandan. "Pas tahun 2014, saya mengakhiri jabatan ini, sesuai pula periodenya. Alhamdulillah, kantor walinagari yang representatif buat walinagari kedepan, sudah kita persiapkan. Dua lantai lagi. Jauh lebih rancak dari kantor walinagari yang lama," kata dia saat bincang-bincang dengan Singgalang, kemarin.
    Memang, selama dua kali pemilihan walinagari di Lubuak Pandan, Mothia Azis selalu jadi idola. Dia menang mutlak. Bahkan untuk yang kedua itu, sama saja dengan aklamasi, saking banyaknya suara yang diraupnya dari masyarakat setempat. Artinya, kepemimpinan Mothia Azis ditengah masyarakatnya sangat dirasakan betul oleh banyak orang. Bagi dia tidak ada persoalan yang tidak bisa diselesaikan. Intinya, adalah kebersamaan dan kesungguhan. Begitu juga dalam menjalankan roda pembangunan.
    Satu-persatu jabatannya telah diserahkan kepada kader lanjutan. Sebut forum walinagari yang baru saja ditinggalkannya, karena sudah habis masa baktinya. Kini, Forum Walinagari Padang Pariaman dijabat oleh Harpianda, Walinagari Gasan Gadang. Setahun lagi, jabatan Walinagari Lubuak Pandan pun harus dia tinggalkan. Seiring dengan itu, kaumnya menyerahkan pula amanah baru berupa pangulu kepada dirinya.
    Dua kali berturut-turut memimpin nagari, pada saat yang pas, Mothia Azis menangkap peluang yang lebih besar lagi dalam memberikan pengabdian ditengah masyarakat. Dia akan maju menjadi Caleg dari Partai NasDem untuk DPRD Padang Pariaman, karena dinilainya partai pimpinan Surya Paloh itu punya peluang yang rancak. (damanhuri)
       

Tidak ada komentar:

Posting Komentar