wartawan singgalang

Sabtu, 23 Februari 2013

Ayah Sakit Jantung Ibu Stroke Pula

Ayah Sakit Jantung Ibu Stroke Pula
Lubuak Aluang---Bagi Yanti agaknya sudah terbiasa hidup susah dan miskin. Ibu dengan empat orang anak ini semakin bertambah saja beban hidupnya. Disamping ayahnya; Basir (71) yang sudah sebulan ini mengalami sakit jantung, ibunya; Syamsiar (70) juga telah dua tahun mengalami stroke. Lengkaplah sudah penderitaan yang dialami ibu berusia 37 tahun demikian.
    Setiap hari dia membereskan ibu kandungnya yang sudah lama terjilapak. Ibunya tak pandai lagi berjalan. Kalau ingin buang air kecil dan besar, dengan sabarnya Yanti membimbing orangtua kandungnya itu ke kamar mandi. Belum lagi empat orang anak Yanti yang masih kecil-kecil yang harus dirawatnya pula.
    Dari tiga orang anak pasangan Basir dan Syamsiar, hanya seorang Yanti yang tinggal bersamanya dalam sebuah rumah yang dibuatnya sejak puluhan tahun yang silam. Ingin rasanya Yanti mengeluh, tetapi kepada siapa? Memang yang sakit itu kedua orang yang sudah membuat dia terlahir kedunia ini. Tidak sekedar membereskan, menanggung makan minum pun sekalian semuanya terpulang kepada Yanti.
    Sedangkan suami Yanti hanya bekerja serabutan. Apa yang bisa dilakukan, sepanjang itu menghasilkan pitih, ya itulah kerjanya. "Kadang-kadang jadi tukang ojek bagai. Makanya, ibu tak bisa dibelikan pempes. Ndak joa kadibalikan barang tu doh. Bayangkanlah, satu pempes itu Rp5 ribu. Satu pempes itu tentu untuk sehari pakai. Jadi mendingan diberisin saja," cerita Yanti.
    Jumat kemarin, Singgalang bertandang kerumah orangtua Yanti tersebut bersama Ketua BPC Hipmi Padang Pariaman, Aljufri, Kepala Korong Balah Hilia, Doni Nofriadi dan seorang pemuda, M. Maneza Ade. Basir menceritakan, kalau sakit yang dia derita itu membuat dia susah untuk berjalan keluar rumah.
    "Alhamdulillah, sejak makan obat dari RSUD Pariaman, rasa sakitnya mulai berkurang. Namun, tak bisa dirawat. Hanya rawat sambil berjalan. Sebab, kalau dirawat di rumah sakit tak ada yang bisa menunggui, lantaran istri stroke pula," sebut Basir.
    Sedangkan Syamsiar, sudah kian kemari dibawa berobah. Dia mengalami stroke sebelah badannya bagian kiri. Awalnya asam urat yang menyerangnya, lalu berkembang menjadi stroke, sehingga sebelah badanya lemah. Dia hanya bisa duduk. Kalau berjalan harus dibimbing, sambil pakai sebuah tongkat kayu. Saking beratnya beban yang ditanggung Yanti, anak itu, rumahnya pun tak lagi terawat dengan baik.
    Menurut Walikorong Doni Nofriadi dan Aljufri, itulah susahnya. Kalau dirawat Pak Basir lewat Jamkesmas yang sudah didapatkannya, untuk meninggalkan seorang istrinya tak bisa pula. Pun yang akan menemaninya selama perawatan di rumah sakit juga tidak ada. (damanhuri)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar