wartawan singgalang

Senin, 05 Desember 2011

Pariaman Timur Menatap Masa Depannya

Pungguang Kasiak Lubuk Alung
Nomor Urut Calon Ditetapkan, Kampanye Dimulai

Lubuk Alung, Singgalang
    Lima calon Walinagari Pungguang Kasiak Lubuk Alung, Jumat (2/12) lalu mengambil nomor urut calon, sebagai sebuah prasyarat untuk melengkapi percaturan pemilihan. Pengambilan nomor urut demikian dilakukan di kantor wainagari setempat. Disamping dihadiri seluruh calon, juga disaksikan Ketua Bamus Pungguang Kasiak Lubuk Alung, Rahmat Tuanku Sulaiman serta sejumlah tokoh masyarakat.
    Nomor urut satu berhasil diraih Zakirman. Sementara, Abizar Datuak Simarajo dapat nomor urut dua. Sedangkan nomor urut tiga dikantongi Busrizal, nomor urut empat jatuh kepada Hendrizal, dan terakhir Maidison mendapatkan nomor urut lima. Pencabutan nomor urut sekaligus memulai kampanye, yang ditandai dengan penandatanganan kesepakan bersama, sekaligus dilakukan ikrar pemilihan walinagari yang santun, berkualitas, saling menjaga nilai-nilai kebersamaan.
    Kelima calon walinagari demikian nantinya akan memperebutkan 3.637 pemilih. Pemilih yang sebanyak itu tersebar dienam korong yang ada di Pungguang Kasiak Lubuk Alung. Masing-masing, Korong Ambacang, Kampuang Tangah, Kelok, Taluak Balibi Utara, Taluak Balibi Selatan, dan Korong Kampuang Baru.
    Saat ini berbagai spekulasi mulai mencuat ditengah masyarakat nagari yang baru saja dimekarkan itu, mulai terlihat. Berbagai persaingan sudah mulai nampak, dan dirasakan masyarakatnya. Sebagai pemilihan walinagari perdana, semua calon yang maju punya potensi yang bisa diandalkan untuk kemajuan nagari itu masa periode enam tahun kedepan.
    Ketua Bamus Pungguang Kasiak Lubuk Alung, Rahmat Tuanku Sulaiman kepada Singgalang, Minggu (4/12) menyebutkan, pemilihan akan digelar pada 18 Desember ini. Mulai 5-14 Desember, seluruh calon dibolehkan berkampanye. 16-17 Desember adalah masa tenang. "Kita berharap, pemilihan walinagari pertama ini mampu memberikan yang terbaik. Berlangsung aman, berkualitas dan bermartabat, sehingga membawa nagari ini kearah yang jauh lebih baik lagi," kata dia. (525)
----------------------------------------------------------------

Banyak Bangku SDN 14 Sintoga yang Punah

Sintuak, Singgalang
    Pascagempa akhir September 2009 lalu, kerusakan yang dialami SDN 14 Kecamatan Sintuak Toboh Gadang (Sintoga), Padang Pariaman belum bisa diperbaiki. Memang, sekolah itu mengalami rusak sedang. Tapi, kalau dibiarkan berlama-lama akan sangat mengkawatirkan. Sebab, setiap sudutnya mengalami keretakan yang cukup berat.
    Kepala SDN itu, Asmara Jaya kepada Singgalang belum bisa berbuat banyak untuk memperbaiki sekolah yang dia pimpin sejak setahun yang lalu itu. Tidak sekedar kerusakan itu saja, semua bangku untuk belajar anak saat ini banyak yang rusak, dan tak lagi pantas dipakai sebagai layaknya sebuah bangku pendidikan. Tetapi, karena memang itu kondisi adanya, habis gimana, ya terpaksa dimafaatkan saja.
    "Ada tiga lokal yang mengalami kerusakan, yang hingga saat ini belum tersentuh perbaikan. Untuk antisipasi bangku mana yang betul-betul tak lagi bisa dipakai, kita ganti dengan kursi plastik," kata dia kemarin.
    Asmara Jaya telah berusaha semaksimal mungkin untuk mendapatkan berbagai bantuan. Namun, pengajuan bantuan yang diajukan ke Pemkab Padang Pariaman lewat Dinas Pendidikan itu belum ada realisasinya sampai saat ini. Sedangkan, jatah pembagian dari dana BOS, sekolah itu juga kebagian sedikit, lantaran jumlah muridnya tak banyak pula.
    Dia berharap banyak, agar Pemkab Padang Pariaman bisa meringankan beban sekolah yang terletak di Korong Toboh Masjid itu. Baginya, kebagusan sebuah sekolah akan sangat menentukan mutu yang dihasilkan oleh sekolah terkait. Untuk itu, kedepannya sekolah ini harus bagus, nyaman buat anak-anak kampung yang sedang menatap masa depannya. (525)
-------------------------------------------------------------

-Khaiyar Calon Walinagari Sikabu
Menyempurnakan Pengabidian Ditengah Masyarakat

Lubuk Alung, Singgalang
    Khaiyar, calon walinagari Sikabu Lubuk Alung, Padang Pariaman dengan nomor urut satu ingin memberikan yang terbaik buat kampung halamannya. Baginya, maju menjadi calon walinagari adalah sebuah obsesi penampakkan dari sebuah keinginan untuk membangun nagari. Apalagi, Khaiyar juga dikenal sebagai satu diantara sekian tokoh yang bersikeras untuk melakukan pemekaran Sikabu dulunya.
    Bapak delapan orang anak ini telah lama berkiprah di Sikabu. Semasa nagari itu masih berinduk ke Lubuk Alung, dia seorang walikorong, yang bersentuhan langsung dengan masyarakat banyak. Dan semasa Sikabu dinyatakan sejajar degan nagari lainnya di Padang Pariaman, dan setelah pejabat walinagarinya dilantik, Khaiyar dipercaya sebagai Sekretaris Walinagari Sikabu Lubuk Alung.
    Kini, pria kelahiran 1954 itu ingin melanjutkan penganbidiannya ditengah masyarakat, lewat walinagari. Bersama empat orang calon walinagari lainnya, masing-amsing, Hidayat, Zakirman, Daswirman dan Effendi, Khaiyar berlomba untuk mendapatkan simpati masyarakat. Namun, modal yang cukup besar ada padanya, karena dia lama menjabat sebagai walikorong. Jelas, semua masyarakat Kenagarian Sikabu Lubuk Alung yang ada di empat korong, yakni Korong Kampuang Tangah, Balanti, Palak Pisang dan Korong Sikabu Bukit itu telah tahu dan mengenal Khaiyar.
    Menjawab Singgalang, Minggu (4/12), Khaiyar tidak bisa menjanjikan yang muluk-muluk. Baginya, potensi Sikabu Lubuk Alung tak begitu banyak. Apalagi nagari yang baru saja dimekarkan itu banyak dikelilili oleh wilayah Korong Koto Buruak, yang nagarinya Lubuk Alung. Namun, Sikabu adalah nagari yang dapat imbas dari hasil kekayaan Koto Buruak. Lihat sajalah, hampir semua ruas jalan yang ada di Sikabu pada rusak berat, akibat dari truk yang mengangkut galian C, sebagai sumber kekayaan Koto Buruak dan Balah Hilia.
    "Cuman yang jelas, kita ingin melanjutkan pergerakan yang dilakukan pada saat sebelum pemekaran dulu. Dimana, bersama seluruh komponen yang ada, kita bertekad untuk memberikan yang terbaik buat Sikabu Lubuk Alung. Untuk itu, dukungan masyarakat pemilih sangat menentukan dalam hal ini. Masyarakat punya otoritas yang tinggi, dalam arti penting kemajuan Kenagarian Sikabu Lubuk Alung enam tahun mendatang," ujarnya. (525)
-------------------------------------------------------------------

-Pariaman Timur Menatap Masa Depannya
Hanya Tiga dari 16 Sekdes yang Belum Dilantik

Pariaman, Singgalang
    Camat Kecamatan Pariaman Timur, Kota Pariaman, Alfian Harun terus memberikan spirit kepada masyarakat, agar ikut bersama membangun kecamatan baru itu kedepannya. Dari pergerakan yang dilakukannya sejak memimpin kecamatan itu, dari 16 desa yang ada, hanya tiga desa lagi yang hingga kini belum dilantik Sekretaris desanya. Yaitu Desa Kampuang Kandang, Kaluaik dan Desa Cubadak Mentawai.
    Kecamatan yang baru saja hadir setahun lalu itu merupakan pemekaran dari tiga kecamatan yang ada sebelumnya, Pariaman Tengah, Pariaman Selatan dan Kecamatan Pariaman Utara. Makanya empat desa yang dulunya masuk wilayah Kecamatan Pariaman Utara, yakni Desa Talago Sariak, Pakasai, Kampuang Baru Padusunan dan Desa Kampuang Ladang menjadi wilayah Pariaman Timur.
    Begitu juga empat desa di Pariaman Selatan, masing-masing, Desa Kaluaik, Kampuang Tangah, Kampuang Gadang, dan Desa Bungo Tanjung, kini bagian dari wilayah kecamatan ini. Sementara, untuk Pariaman Tengah ada delapan desa yang telah divalidkan untuk wilayah Pariaman Timur. Yaitu Desa Koto Marapak, Batang Kabuang, Bato, Sungai Sirah, Sungai Pasak, Air Santok dan Desa Cubadak Mentawai.
    Alfian Harun yang didampingi Kasubag Kemitraan Humas Setdako Pariaman, Batrizal menjelaskan, berkat kegigihannya turun langsung ketengah masyarakat, tampak bukti setoran PBB masyarakat tahun ini mencapai 85 persen. Ini artinya, kesungguhan masyarakat untuk maju dan berkembang sangat antusias. Dari Rp160 juta lebih PBB yang ditarget, itu terealisasi Rp130 juta lebih.
    Dalam sejarah adat, kata Alfian Harun, Kecamatan Pariaman Timur ini adalah satu kesatuan adat yang terhimpun dalam dua kenagarian, yakni Kenagarian IV Koto Sungai Rotan dan Kenagarian IV Angkek Padusunan. Hingga kini, tatanan adat itu berlaku mutlak. Punya otoritas tersendiri dalam menunatsakan sako jo pusako yang ada dilingkungan adat demikian.
    Kecamatan yang luasnya mencapai 18,81 kilometer persegi itu mempunyai 17.328 jiwa penduduk dan sekitar 3.977 kepala keluarga. Bagi Alfian Harun yang sekaligus putra kecamatan itu, berkiprah dengan merangkul banyak masyarakat adalah hal yang mutlak. Dia ingin, kecamatan itu berkembang dan dirasakan pula oleh masarakatnya sendiri. Untuk itu, hampir setiap saat selagi ada momen, ada-ada saja hal yang disampaikan ketengah masyarakat. (525)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar