wartawan singgalang

Sabtu, 06 Desember 2014

Ekspedisi Lubuak Nyarai 4 Walinagari Siap Mempromosikan Batu Permata Lubuk Alung

Ekspedisi Lubuak Nyarai 4
Walinagari Siap Mempromosikan Batu Permata Lubuk Alung

Lubuk Alung--Pengelola Lubuak Nyarai berusaha menjaga keaslian alam. Semua benda ciptaan Tuhan dilarang keras mengubahnya. Hal itu tampak di berbagai sudut ditulis dengan jelas, dan dipajang dengan pamplet ukuran kecil. Demikian itu dimaksudkan, agar Lubuak Nyarai yang ditemukan pertama kali, hingga akhir zaman nantinya tetap utuh, dan tidak berubah oleh tangan manusia.
    Nilai asli itu pula barangkali terletak daya tariknya Lubuak Nyarai, sebuah wisata alam yang diletakkan Tuhan di bumi Nagari Lubuk Alung, Kabupaten Padang Pariaman. Ekspedisi yang dilakukan Komunitas Pencinta Batu Akiak Piaman dan Forum Walinagari Padang Pariaman, Sabtu lalu menyimpulkan, bahwa masyarakat Gamaran, Salibutan, tempat wisata itu adanya harus siap dengan segala perubahan.
    "Yang namanya tempat wisata, tentu banyak dikunjungi oleh muda-mudi. Nah, paradigma sedikit nakal, tentu menjadi pemandangan menarik dikalangan wisatawan, selain indahnya alam Lubuk Nyarai itu sendiri. Namun, tentu sebatas kewajaran," kata Ketua Komunitas Pecinta Batu Akiak Piaman, Vifner.
    Asal jangan maksiat saja yang dilakukan oleh pengunjung di alam ini. Perbuatan maksiat pun diingatkan untuk tidak boleh dilakukan di sepanjang kawasan wisata demikian. Sebab, perbuatan maksiat termasuk bagian dari merusak tatanan alam nan indah ciptaan Tuhan itu sendiri.
    Disamping Lubuak Nyarai yang telah menerima banyak orang dari berbagai kalangan, di kawasan itu dulunya juga menjadi pusat pertahanan urang awak tatkala peristiwa pemberotakan Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI). Ada sejumlah kuburan pejuang yang ditemukan di hutan Gamaran tersebut.
    Tentu sejarah panjang itu harus dibangkitkan kembali, agar Lubuak Nyarai semakin menjadi wisata alam yang asri, dan semakin mengundang banyak wisatawan asing. Hingga saat ini, wisata Lubuak Nyarai masih dikelola oleh kelompok sadar wisata anak Nagari Lubuk Alung yang tergabung kedalam LA Adventure. Komunitas ini telah berhasil meraih prestasi nasional, akibat mengelola keaslian Lubuak Nyarai demikian.
    Walinagari Lubuk Alung, Harry Subrata merasa dapat kehormatan akibat adanya ekspedisi yang dilakukan Komunitas Batu Akiak Piaman dan Forum Walinagari Padang Pariaman. Dia ingin mengenalkan batu akiak asli Lubuak Nyarai ke kalangan rekannya para walinagari.
    "Kita ingin, semua walinagari di Padang Pariaman ini ikut meramaikan dan mengharumkan nama batu permata asli Lubuk Alung. Jenis batunya banyak, dan harus dipromosikan secara bersama, agar keberadaannya semakin dilirik," ujar dia.
    Hadirnya sejumlah batu permata di Lubuk Alung, agaknya tidak terlepas dari keberadaan Bukik Parmato, sebuah bukik yang selalu mematulkan cahaya di malam hari. Bukik Parmato, sebuah nama yang diberikan oleh leluhur rang Lubuk Alung, mungkin akibat pantulan cahaya yang selalu memacar diatas bukik demikian.
    Asril, Kapalo Mudo Salibutan melihat, Bukik Parmato memang sebuah bukik yang menyimpan banyak batu permata. Dan itu telah diakui oleh pihak yang ahli dibidang itu. Bukik Parmato terletak bersebelahan dengan hutan Gamaran, masih dalam kawasan Salibutan. Malah, orang pintar melihat adanya sumber potensi batu bara dalam kandungan bukik tersebut.
    "Banyaknya batu permata yang ditemukan akhir-akhir ini di kawasan Lubuak Nyarai, besar kemungkinan sebaran atau pecahan dari batu permata yang disimpan oleh Bukik Parmato itu," ujar Kapalo Mudo Gadang Salibutan itu.
    Senada dengan itu, Ketua KAN Lubuk Alung, Suharman Datuak Pado Basa melihat, Bukik Parmato adalah kekayaan alam Lubuk Alung. "Sejak kami ada, bukik itu sudah Bukik Parmato saja namanya. Artinya, nenek moyang kita tidak salah memberikan nama itu, tatkala pertama kali melihat pantulan cahaya yang timbul dari bukik demikian. Dan cahaya tersebut hingga sekarang masih ada," ujarnya. (damanhuri)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar