wartawan singgalang

Senin, 22 Februari 2016

Saatnya Masyarakat Menikmati Pembangunan

Bersama Bupati Ali Mukhni yang Tidak Pernah Lelah
Saatnya Masyarakat Menikmati Pembangunan

Padang Pariaman---Terhitung sejak 17 Februari 2016, H. Ali Mukhni resmi memimpin kembali Kabupaten Padang Pariaman, setelah lima tahun lalu (2010-2015) dia juga jadi orang nomor wahid di daerah bekas gempa akhir 2009 tersebut. Lima tahun lalu, Ali Mukhni berduet dengan H. Damsuar Datuak Bandaro Putiah, dan sampai 2021 nanti, posisi Damsuar digantikan Suhatri Bur.
    Ibarat berselancar di tengah lautan luas, Ali Mukhni mengarunginya dengan amat sangat mulus. Insya Allah, dia mampu jadi kepala daerah selama dua periode atau 10 tahun, dan Wabup lima tahun, yakni 2005-2015 bersama Bupati Muslim Kasim. Karirnya sama dengan Wagub Sumbar Nasrul Abit di Kabupaten Pesisir Selatan sana.
    "Ini sebuah tanda, bahwa seorang Ali Mukhni sangat dicintai dan melekat di hati masyarakatnya sendiri, Padang Pariaman," kata Topik Hidayat, seorang tokoh pemuda di daerah itu. Semisal orang ke sawah, lima tahun lalu Ali Mukhni berhasil menanam bibit. Tentu, lima tahun mendatang saatnya memanen apa yang dia tanam lima tahun lalu.
    Topik Hidayat yang politikus Partai Gerindra Padang Pariaman non anggota DPRD ini melihat, pembangunan daerah ini pascagempa 2009 lalu cukup menonjol. Hampir semua infrastruktur umum dari utara ke selatan, telah dinikmati oleh masyarakat. "Kalau dibilang juga pembangunan tidak merata, itu memang tak pandai lagi saya mengatakannya. Cuma, besar atau kecilnya sebuah pembangunan di suatu nagari dan kecamatan, tentu melihat kebutuhan di tempat tersebut," ujar dia.
    Dia melihat, sosok seorang Ali Mukhni memang sulit mencari tandingannya di Padang Pariaman ini. Tak salah, dia digelari dengan "Bapak Pembangunan" di daerah ini. Sebab, selama lima tahun belakangan, hampir semua kegiatannya berisi dengan pembangunan. "Ditambah pula sebagian besar pembangunan proyek Provinsi Sumatera Barat berada di Padang Pariaman. Ali Mukhni betul-betul diberi tantangan oleh Gubernur Sumbar, untuk siap di daerahnya diletakkan pembangunan besar, yang anggarannya berasal dari pusat tersebut," ulas Topik Hidayat.
    "Sosok redah hati, dan mudah dekat dengan semua lapisan masyarakat, membuat Ali Mukhni banyak menuai keberhasilan dalam memimpin Padang Pariaman lima tahun lalu," ujar Topik Hidayat. Katanya lagi, jauh sebelum Presiden RI Joko Widodo membudayakan blusukan di tengah masyarakat, Ali Mukhni telah terbiasa dengan itu. Tak ada undangan masyarakat yang tidak dia turut, dan tak ada pula duka masyarakat yang menjadi duka pemerintah dibawah kendali dia.
    Hampir semua waktunya digunakan untuk kepentingan masyarakat. Dalam satu hari, Ali Mukhni bisa menghadiri 13 kali pertemuan dan kegiatan di tengah masyarakat. "Masih ada juga masyarakat yang kecewa, tentu hal ini sebuah kewajaran. Sebab, tak ada pula manusia yang tidak kilaf dan salah. Termasuk Bupati Ali Mukhni itu sendiri, tentu ada juga kelemahan dan kekurangannya. Itulah fitrahnya seorang manusia," kata Topik Hidayat lagi.
    Gotong royong yang menjadi budaya di tengah masyarakat, merupakan kekuatan yang berhasil kembali digelorakan oleh sosok Ali Mukhni, dengan terjun langsung ke bawah. "Dengan budaya gotong royong ini, semangat masyarakat Padang Pariaman yang terkenal sato sakaki, kembali bergelora. Tentunya, hal demikian sebuah sprit yang dilahirkan kepala daerah buat masyarakatnya yang harus dirawat dengan baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar