wartawan singgalang

Senin, 22 Februari 2016

Kami Tumpangkan Ketuntasannya pada Ali Mukhni - Suhatri Bur

Persoalan Krusial Galian C Lubuk Alung
Kami Tumpangkan Ketuntasannya pada Ali Mukhni - Suhatri Bur

Padang Pariaman--Pasca dilantiknya pasangan Ali Mukhni - Suhatri Bur pada 17 Februari 2016 oleh Gubernur Sumbar Irwan Prayitno atasnama Mendagri, pasangan ini resmi melanjutkan kembali kepemimpinannya untuk lima tahun mendatang. Pasangan yang diusung banyak partai politik ini, langsung dihadapkan oleh banyak pekerjaan rumah yang mesti dituntaskannya selama periode mendatang.
    Koordinator Aliansi Masyarakat Menggugat Perusak Lingkungan (AMMUAK) Piaman Laweh, Jasman Jay memastikan, bahwa gerakan yang dilakukannya di tengah masyarakat Lubuk Alung, terutama yang berhubungan dengan kerusakan alam dan lingkungan menjadi fokus utama.
    "Alhamdulillah, gerakan yang kita lakukan dalam mencegah usaha tambang galian C yang tidak punya izin, cukup dapat sambutan dari Pemkab Padang Pariaman," kata dia. Namun, lanjut Jasman Jay yang juga Ketua Karang Taruna Nagari Lubuk Alung ini, perjungan itu belum berhasil. Buktinya, hingga saat ini para penambang yang tidak pakai izin terus beraktivitas. Nah, tentu warisan yang belum selesai semasa Pejabat Bupati Rosnini Savitri belakangan bisa dituntaskan oleh Bupati Ali Mukhni dan Wabup Suhatri Bur.
    Jasman Jay ingin, adanya reklamasi terhadap galian C Lubuk Alung. "Sebagai nagari dan kecamatan yang punya potensi besar dalam soal tambang galian C ini, kami ingin adanya aturan yang jelas dan tegas. Adanya pengawasan yang ketat pula dari pihak terkait," ujarnya. Coba bayangkan, tak adapun rekomendasi dari bawah, ada saja pihak penambang itu yang mengantongi izin.
    Menurut dia, usaha tambang galian C Lubuk Alung selama ini tidak memberikan apa-apa pada masyarakat, selain dari kerusakan lingkungan, dan tumbuhnya berbagai penyakit yang berhubungan dengan saluran pernafasan, akibat debu yang beterbangan ulah lalu-lalangnya truk pengangkut hasil galian C tersebut.
    AMMUAK yang fokus dalam gerakan lingkungan, kata Jasman Jay, berharap banyak pada pasangan Ali Mukhni - Suhatri Bur untuk menuntaskan demikian. Lobang yang banyak menganga bekas galian itu butuh perbaikan. Harus ada penataannya, agar tidak menjadi malapetaka bagi masyarakat yang tinggal di dekat lobang tersebut.
    "Hanya tangan besi dan kekuatan kepala daerah yang bisa kita andalkan untuk perbaikan Lubuk Alung ke depan," ujar dia. Memang, lanjut Jasman Jay, di sisi yang lain, kampung ini sedang dapat jatah kue pembangunan yang luar biasa besar. Mulai dari Main Stadion, jalur jalan lingkar Duku - Sicincin, dan sejumlah mega proyek lainnya telah dan bakal terwujud berkat tangan dingin Ali Mukhni lima tahun yang lalu, memimpin daerah ini.
    Galian C Lubuk Alung merupakan problem yang sangat krusial. "AMMUAK tidak ingin adanya kehancuran yang lebih besar di nagari yang terkenal dengan panasnya itu. Solusinya, adalah ketegasan kepala daerah, dan itu telah dimulai pada saat transisi kemarin," ungkapnya.
    Kemudian, tambahnya, yang jadi persoalan masyarakat Lubuk Alung dalam hal ini para anak muda, adalah lapangan sepakbola Sungai Abang, yang telah jelas statusnya menurut satu versi, yakni dengan adanya masyarakat yang mengantongi sertifikat atas tanah demikian. Sedangkan solusi ganti lapangan belum ada sampai sekarang.
    "Aktivitas olahraga di lapangan itu cukup padat," ulas Jasman Jay. Di samping ada latihan rutin dari SSB, latihan karate para pelajar dan anak muda, juga ada lapangan panjat tebing di lokasi itu. Nah, kalau pemiliknya merebut, dan membuat pembangunan lain tentu habis semua sarana olahraga di Lubuk Alung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar