wartawan singgalang

Minggu, 17 Maret 2013

'Perang' Terbuka Hanura, Gerindra dan PDI Perjuangan di Lubuak Aluang

'Perang' Terbuka Hanura, Gerindra dan PDI Perjuangan di Lubuak Aluang

Lubuak Aluang---Istilah Ketua DPRD Padang Pariaman, H. Eri Zulfian, saat ini adalah tahun politik. Putra Lubuak Aluang ini bicara hal itu, sekaitan dirinya juga Ketua DPC Partai Demokrat daerah tersebut. Eforia politik pun sudah merambah sisi kehidupan masyarakat, terutama anak muda.
    Tak ayal lagi, 'perperangan' warna bendera dan baliho Caleg yang akan maju 2014 nanti sudah mulai bergentayangan. Lubuak Aluang yang terkenal wilayah padat penduduk, heterogen dan bahkan sebagai etalasenya Kabupaten Padang Pariaman, sangat terasa sekali eforia politik demikian.
    Namun, dari 10 partai politik yang akan bersaing 2014 nanti, cuma tiga partai politik yang mendominasi di Lubuak Aluang. Ketiganya adalah Partai Hanura, PDI Perjuangan dan Gerindra. Ada kesan, Lubuak Aluang milik tiga warna tersebut, sedangkan yang lain lewat saja.
    Partai Demokrat, yang Ketua DPC-nya Eri Zulfian, Putra Padang Baru, Koto Buruak, partai penguasa saat ini tak satupun bendera partainya mancogok, selain dari kalender pribadi Eri Zulfian selaku Ketua DPRD.
    Hanura dan Gerindra disebut mewarnai Lubuak Aluang, lantaran Ketua DPC-nya berasal dari kampung itu. Jalius Budhi dan Happy Naldy. Ketua DPC Hanura, Jalius Budhi saat ini anggota dewan terhormat. Sedangkan Happy Naldy pernah jadi anggota dewan pada Pemilu 2004 silam, dan sebelumnya juga anggota dewan sebagai PAW.
    Tampak kedua partai itu saling berlomba-lomba mengambil simpati masyarakat. Dimana bendera besar Hanura terpancang, disitu dipasang pula bendera besar Gerindra. Sedangkan bagi PDI Perjuangan, yang Ketua DPAC-nya, Jondedi, alias Budur tidak menyia-nyiakan kesempatan eforia politik dimaksud.
    Sebagai partai yang mengusung wong cilik, Budur tampil bak Jokowi, tokoh PDI Perjuangan yang berhasil jadi Gubernur DKI. Budur tampil pula dengan kemeja kotak-kotak. Hampir seluruh sudut Lubuak Aluang dipenuhi oleh balihonya dengan kemeja kotak-kotak. Rasa percaya dirinya untuk bisa berhasil jadi anggota dewan terhormat daerah itu, bagaikan dibibia tapi cawan.
    Kalau dilihat pergerakan partai politik yang tiga tersebut di nagari ini, tentu dapat tanggapan yang beragam pula oleh masyarakatnya. Ada yang melihat, seolah-olah Pemilu tahun ini digelar, dan ada pula yang tidak mengacuhkan kibaran bendera dimaksud. Tempat-tempat strategis, pos ronda, rumah penduduk sudah dikapling milik partai ini dan itu.
    Dengan ini, suhu politik pun tentu semakin meningkat pula. Disamping menebar peragaan, tentu memberikan kontribusi buat masyarakat, juga bagian terpenting yang dilakukan masyarakat politik tersebut. Mana partai yang akan mampu meraih kemenangan dari yang tiga itu, kita lihat dan tunggu saja pada babak berikutnya. (damanhuri)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar