wartawan singgalang

Sabtu, 15 Juni 2013

Tidak Punya Uang Untuk Operasi Andi Keneddy Menyayat Sendiri Penyakitnya

Tidak Punya Uang Untuk Operasi
Andi Keneddy Menyayat Sendiri Penyakitnya

Lubuk Alung----Sudah dua tahun Andi Keneddy S menanggung penyakit pembengkakkan di pipi kanannya. Saat berobat ke M. Djamil Padang, mantan Kepala Desa Buayan, Kecamatan Batang Anai ini disuruh operasi atau ganti plat oleh dokter yang menanganinya. Namun, apa hendak dikata, biaya untuk itu benar yang tidak dipunyainya. Apalagi, sejak penyakit itu menyerang dirinya, sudah sekian pula lamanya dia menganggur alias tidak bisa mencari uang.
    Jumat kemarin, bapak berusia 56 tahun ini merasa terenyuh sekaligus tersanjung melihat kehadiran Camat Lubuk Alung, H. Azminur bersama Ketua BPC Hipmi Padang Pariaman, Riza Marjohan dan caleg Gerindra, Topik Hidayat ke rumahnya di Korong Kapalo Banda, Nagari Aie Tajun Lubuk Alung, Padang Pariaman.
    Saking sakitnya pembengkakkan itu, dia beranikan menyayatnya dengan sebilah pisau tajam. Keluarlah darah dan nanah yang sudah sekian lama bersarang didalamnya. Kini, dia dan tiga orang putra-putrinya hanya menggantungkan hidup lewat usaha cuma-cuma yang dilakoni istrinya, Nurhayati. Tinggal jauh tersuruk didalam kampung, di sebuah pondok yang tidak pula layak dihuni.
    Bekas sayatannya itu tampak menyembur keluar. Dia kasihlah bebak supaya bisa kering dari aliran darah dan nanah. "Dokter bilang, penyakit itu bermula lantaran rahangnya sudah banyak yang keropos. Namun, tidak ada yang makanan yang keras-keras yang saya hentikan. Semuanya tetap bisa dimakan," ceritanya.
    Baru pasca disayat inilah sudah mulai susah makan. Kalaupun terjadi lapar, dicarilah bubur, atau makanan yang lunak-lunak, supaya tidak terjadi kesakitan. Bila malam hari, Andi Keneddy ini paling susah tidur. Paling dia bisa tertidur itu ketika menjelang pagi. Dan itu hampir tiap malam terjadinya. Rasa sakitnya datang tiap sebentar.
    Malang bagi bapak ini, sejak penyakit itu menimpa dirinya, anaknya yang sudah hampir tamat pendidikan SMP di Aie Tajun, harus berhenti dari sekolah, lantaran tak bisa lagi dibiayainya. Sebagai orang kampung, apapun obat yang disarankan banyak orang selaku dipakainya, terutama obat ala kampung. Selain itu dia rutin pula makan obat medis untuk menghilangkan rasa sakitnya.
    "Ambo merasa terharu. Sudah sekian lama penyakit ini tumbuhnya, baru kali ini ada pemimpin yang datang melihat," kata dia saat menerima camat Azminur bersama rombongan. Sepatutnya, orang seperti Andi Keneddy S, pernah lama menjadi kepala desa di kampungnya, Buayan, tentu menjadi perhatian tersendiri oleh masyarakat.
    Camat Azminur merasa prihatin melihat kondisi demikian. Dia tidak bisa menjanjikan apa-apa terkait kesembuhan bapak tersebut. Namun, Azminur bersama Riza Marjohan dan Topik Hidayat berusaha menghubungi pihak Dinas Kesehatan. Tentu dengan kondisi seperti ini, harus pula dipersiapkan segala sesuatunya, kalau belum punya Jamkesmas. (damanhuri)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar