Korong Guguak yang Masih Tertinggal
VII Koto--Siang menjelang
sore, warung kopi Tek Emi tampak ramai. Para petani di kampung itu
menjadikan lapau yang satu ini sebagai tempat istirahat sambil minum
kopi dan teh. Seperti kebanyakan warung musim kampanye saat ini, warung
yang terletak di Korong Guguak, Nagari Lurah Ampalu, Kecamatan VII Koto
Sungai Sariak,
Padang Pariaman ini juga dipenuhi poster dan tanda gambar sejumlah
partai dan caleg.
Disisi lain, bagian luarnya ada sejumlah anak
muda lagi nongkrong sambil main catur. Lapau Tek Emi memang terkenal
ramai dan disukai dalam kampung itu. Pemilik warung selalu menyediakan
kebutuhan masyarakat. Tapi dia tidak menyediakan minuman keras. Kalau
malam begitu juga ramainya. Ada main domino. Kalau main koa ada pula,
tapi koa niniak mamak orang kampung itu menyebutnya.
Ada yang
sedang bertransaksi bisnis kampung, seperti ketemunya toke padi dengan
petani di lapau itu. Kebanyakan petani disitu tak begitu tertarik dengan
eforia politik yang sedang melanda negeri ini. Bahkan, ada petani yang
acap nongol di warung itu belum tahu siapa caleg yang akan dia pilih
nantinya. Bagi petani, yang penting pagi bekerta, siang minum kopi
sambil barangah di lapau Tek Emi. Siapa yang akan jadi anggota dewan
terhormat di daerah itu
terserah saja. Komunitas lapau itu hanya mendengar dan melihat saja
saking banyaknya penduduk Kecamatan VII Koto Sungai Sariak yang maju
memperebutkan kursi DPRD Padang Pariaman.
Disamping ada petani
yang menggarap sawah, ada juga petani yang berladang coklat, jagung dan
lainnya. Sebagai hiburan, ada sebuah tv di warung Tek Emi. Namun tak
begitu menarik siaran yang ditayangkan tv menurut mereka. Petani lebih
asyik membicarakan kondisi pertanian yang mereka hadapi.
Guguak
salah satu kampung di daerah itu yang masih tersuruk dan terbelakang.
Meskipun listrik sudah lama masuknya, prasarana jalan umum masih jalan
krikil. Bisa dilewati dengan mobil, tapi agak susah. Lima tahun terakhir
karena tidak ada wakil rakyat asal VII Koto, Guguak pun luput dari
perhatian pemerintah. Boleh dibilang, kampung ini tak kebagian kue
pembangunan.
Sebagian besar masyarakat Guguak menggantungkan
hidupnya dari
sumber pertanian. Korong ini terletak di pesimpangan menuju keseluruh
pelosok Nagari Koto Dalam, Kecamatan Padang Sago. Seperti arah ke Padang
Bungo, Rukam Pauh Manih, Sungai Pua Tanjung Mutuih, Buluah Apo. Semua
itu perkampungan dalam Nagari Koto Dalam yang bisa melewati Guguak
sebelumnya. Karena musim kampanye, kampung itu pun banyak dikunjungi
para caleg. Baik caleg daerah itu maupun caleg provinsi dan pusat dari
sejumlah partai politik peserta Pemilu 9 April nanti.
Apalagi
sejak IKK pindah dari Kota Pariaman ke Parit Malintang, Kecamatan Enam
Lingkung, Guguak, sebuah Korong dalam Nagari Lurah Ampalu ini hampir
hilang dari peredaran. Sepertinya, Wakil Bupati Damsuar Datuak Bandaro
Putiah yang orang Lareh Nan Panjang, tak jauh dari Guguak demikian tak
bisa pula berbuat banyak untuk nagarinya sendiri. Lima tahun tak punya
wakil rakyat di Padang Pariaman, membuat Korong Guguak kian tercampak.
Tak perlu
diperhatikan.
Dulu, Guguak adalah sebuah desa. Punya banyak
dusun. Diantaranya; Padang Pauah, Tigo Jurai, Tonyok dan lainnya.
Kampung ini lebih dekat ke Kota Pariaman. Punya potensi lahan pertanian,
berupa sawah dan ladang yang luas cukup luas sebagai sumber utama
kemasukan masyarakatnya. Hanya jalan saja yang perlu dibangun, sehingga
mampu memajukan kampung itu sekaligus perekonomiannya. (damanhuri)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar