Keteladanan Syekh Muhammad Yatim Nyaris Terlupakan
Patamuan--Tidak
jauh dari Pasar Tandikek, tepatnya di Sipinang, Syekh Muhammad Yatim
dimakamkan pada tahun 1951. Ulama besar yang terkenal hebat dizamannya
itu nyaris terlupakan. Namun, belum sepi dari pengunjung wisata ziarah,
terutama dari kalangan masyarakat yang bertalian dengan pengajian yang
dikembangkan ulama yang lahir tahun 1868 M itu.
Syekh Muhammad
Yatim punya banyak nama yang sangat mashur dan populer. Karena lama
mendidik dan memimpin Pesantren
Luhur Kalampaian, Ampalu Tinggi, orang Tandikek menyebut dia Ungku
Ampalu. Sedangkan masyarakat Ampalu menyebutnya sebagai Ungku Mudiak
Padang. Sebab, nama lain dari Tandikek adalah Mudiak Padang.
Menurut Koten Tuanku Bandaro, Syekh Muhammad Yatim telah melahirkan
banyak ulama besar dan hebat pula. Sebut saja Syekh Musa Tapakis, Syekh
H. Ibrahim Ambung Kapur, Tuanku Shaliah Kiramaik, Tuanku Sidi Talue,
Tuanku Shaliah Pengka Lubuk Pandan, ayah Syekh Ali Imran Hasan
Ringan-Ringan, dan banyak lagi ulama lainnya.
"Masa dulu dia
termasuk orang hartawan, punya sawah dan harta yang banyak. Istrinya
empat. Punya kendaraan kuda. Zaman itu orang yang punya kuda hanya bisa
dihitung dengan jari, saking mewahnya kendaraan demikian. Syekh Muhammad
Yatim pulang kampung ke Sipinang sekitar tiga tahun menjelang ajalnya
datang," ujar Koten, saat menerima kunjungan Masrizal, Wakil Ketua
Komisi I DPRD Padang Pariaman yang saat
ini calon anggota DPRD Sumbar, Rabu kemarin.
Cerita Koten, Syekh
Muhammad Yatim awalnya menuntut ilmu ke Syekh Talawi. Dari situ
berlanjut ke Syekh Sumani, Syekh Kenari, Syekh Cupak, Syekh Talang, dan
Syekh Tuan Kadhi Padang Ganting, Tanah Datar. "Semua jejak perjalanan
spritual yang dilakukan Syekh Muhammad Yatim, termasuk makam muridnya
sudah kita rancahi kembali," ujar Koten.
Masrizal menginginkan
adanya pengharagaan terhadap ulama itu. Apalagi pertalian dan karyanya
sangat besar sekali ditengah masyarakat Padang Pariaman dan Sumatera
Barat di zamannya. Dia tidak sekedar ulama ahli kitab. Tetapi mampu
memberikan keteladanan kepada banyak orang, yang dimulai dari dirinya
sendiri.
"Sedangkan sejumlah makam muridnya saja sudah berlabel
cagar budaya. Seperti makam Tuanku Shaliah Kiramaik Sungai Sariak. Tentu
sangat salah, dan kurang adap kita kalau makam beliau tidak atau belum
dijadikan
sebagai cagar budaya yang ditetapkan negara," ujar Masrizal yang calon
nomor urut dua dari PPP ini. (damanhuri)
Batua wjar di jdikan cagar bdaya yg seharus nya diziarahi
BalasHapusAdmin boleh dikenalkan kpd saya kuncen atau yg mengurus makam beliau?? Saya masih salah satu cicit beliau yg lagi kuliah di Hadramaut Yaman.
BalasHapusSaya mendengar dari guru saya klw Tuangku Sidi Tawaf dan Tuangku Ibrahim juga murid beliau.
BalasHapus