Lewat Bantuan BAZ, Kartini Tidak Lagi Tinggal di Pondok Darurat
Kapalo
Hilalang---Kartini tidak lagi tinggal di pondok darurat. Ibu rumah
tangga dengan lima orang putra-putri ini baru saja dapat bantuan dari
Badan Amil Zakat (BAZ) Padang Pariaman, yang langsung dibuatkan rumah
semi permanen. Pakai kamar lagi. Meskipun tampak rumah itu belum
diplester, dia sudah merasa nyaman dan senang tinggal bersama
anak-anaknya dalam rumah demikian.
Awalnya, Kartini tinggal
disebuah pondok darurat yang saat ini telah dijadikannya dapur tempat
memasak nasi. Pondok itu hanya berlantaikan tanah. Listrik tak bisa pula
masuk. Afrizal, calon anggota DPRD Padang Pariaman dari Partai Hanura
bersama Aljufri, calon anggota DPRD Sumbar juga dari Hanura mendatangi
rumah itu. Calon wakil
rakyat ini datang bersama tokoh masyarakat setempat. Melihat kondisi
rumah yang sangat memprihatinkan itulah, akhirnya setelah dipublikasikan
Harian Singgalang, datang Ketua BAZ Padang Pariaman, Suhatri Bur
bersama Wabup Damsuar Datuak Bandaro Putiah.
Suhatri Bur merasa
prihatin. Atas rekomendasi Pemkab, maka digelontorkan anggaran BAZ
sebanyak Rp10 juta, yang langsung diserahkan ke toko bangunan di Kapalo
Hilalang. Untuk pengerjaan rumah Kartini, tokoh masyarakat bersama anak
Korong Tarok melakukan goro. Tidak berlangsung lama, sekarang sudah
tegak rumah yang sangat sederhana.
Jumat lalu, Aljufri, Wakil
Ketua DPD Partai Hanura Sumbar bersama Afrizal kembali mendatangi rumah
Kartini. Aljufri menyerahkan bantuan, sama pada saat sebelum rumah semi
permanen dibangun BAZ tersebut. Kartini merasa haru dan gembira. Tak ada
kata-kata yang bisa disampaikannya, selain dari terima kasih banyak
kepada Aljufri dan
Afrizal. "Bapaklah yang mengawali langkah ini, sehingga rumah awak
sudah rancak," kata Kartini dengan sedikit isak, saking terharunya.
Bagi Kartini sendiri, awalnya tidak terbayangkan kalau bisa membuat
rumah. Apalagi dia seorang janda, punya anak banyak pula. Untuk biaya
pendidikan anaknya saja susah mintak ampun. Dia hanya seorang pekerja
serabutan. Kadang bekerja di ladang getah milik orang lain. Kadang dia
juga diupah bekerja di sawah orang. Dengan upah itulah dia menghidupi
anak-anaknya.
Saat rumahnya dibantu BAZ, yang tentunya kumpulan
uang dari pegawai negeri dilingkungan Pemkab Padang Pariaman, Kartini
bagaikan mimpi disiang bolong. Pikirannya menerawang kian kemari.
Ingatlah dia, bahwa rumah buruaknya dulu pernah didatangi orang penting,
calon anggota dewan terhormat, Aljufri. Kondisi rumah yang didiami
Kartini disebar-luaskan, sehingga mengundang pihak BAZ bersama Pemkab
Padang Pariaman untuk ikut
berbagi dan memperhatikannya.
Dalam kunjungan Jumat lalu itu,
Aljufri masih melihat bahwa rumah sederhana itu masih belum bisa dialiri
listrik. "Butuh dua sampai tiga tiang baru bisa listrik dialirkan
kerumah itu. Disamping rumah Kartini, ada pula empat rumah warga lainnya
di Tarok, Nagari Kapalo Hilalang itu yang butuh diterangi listrik,"
kata Aljufri.
Kepada pihak PLN, Aljufri mengharapkan bisa
melakukan yang terbaik dalam masalah itu. Sebab, kebutuhan listrik
merupakan yang paling vital dalam sebuah rumah tangga. Untuk ini, PLN
diminta memberikan garansi agar rumah masyarakat yang sekelompok itu
bisa dimasuki listrik, dengan tidak terlalu memberati warga.
Asrizal Rajo Sutan, mantan Walikorong Tarok menyampaikan terima kasih
banyak kepada Pemkab Padang Pariaman. "Khusus kepada Aljufri dan
Afrizal, kami juga menyampaikan terima kasih banyak atas perhatiannya.
Selaku masyarakat, kami
hanya bisa berdoa, semoga impian Aljufri dan Afrizal untuk jadi anggota
DPRD Sumbar dan Padang Pariaman dikabulkan Tuhan," harapnya.
(damanhuri)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar