Belum Juga Diangkat Jadi PNS
Junaydi Pagari Halaman Sekolah Dengan Balok
Lubuak
Pandan--Junaydi Delvia Risa memasang balok besar di pintu gerbang
halaman SDN 08 Kecamatan 2x11 Enam Lingkung. Akibatnya, sejak Senin lalu
motor atau mobil guru yang mengajar di sekolah yang terletak di Korong
Padang Bukit, Nagari Lubuak Pandan itu tak lagi bisa masuk halaman
sekolah. Namun, proses belajar mengajar kabarnya masih tetap jalan
di SD yang dibangun kembali NGO dari Jepang pascagempa 2009 tersebut.
Junaydi memasang pagar itu punya alasan tersendiri. Dia penjaga sekolah,
karena sekolah itu terletak ditanah pusakonya. Dulu, mamaknya; Rauf Alm
yang menjaga sekolah itu, sempat jadi pns. Tiba giliran dia yang
menjaga sejak 1994 hingga saat ini tak bisa jadi PNS.
Junaydi
tercatat sebagai pegawai honor yang masuk Kategori II yang tak lulus PNS
kemarin. Dia mengaku pernah dijanjikan oleh Wabup Padang Pariaman
Damsuar Datuak Bandaro Putiah pada 2011 lalu untuk jadi PNS. Itu kata
dia saat didatangi ke sokolah itu, Rabu kemarin. "Coba bayangkan, hanya
dengan honor Rp300 ribu sebulan, lah baduo pulo anak ambo, tantu ndak
mungkin coiko taruih doh," cerita dia.
Junaydi tak tahu, kalau
penjaga sekolah saat ini dengan penjaga sekolah zaman saisuk tak bisa
lagi disamakan untuk jadi PNSs. Dulu memang agak sedikit mudah bagi
seorang pemilik tanah bangunan sekolah untuk diangkat jadi PNS. Sekarang
aturan berubah. Harus ikut tes CPNS. Bisa lulus, dan bisa pula tak
lulus. Tergantung nasib dan garis tangan. Bagi dia, apa yang
dijanjikan Wabup Damsuar agaknya harus jadi kenyataan. Tak tahu persis
janji macam apa yang diucapkan Wabup demikian. Junaydi mengaku,
menjelang kepastian dari Pemkab Padang Pariaman tentang PNS itu, dia
tidak akan melepaskan pagar halaman
sekolah tersebut. "Rencana ambo sekeluarga akan mendatangi Bapak Bupati
Ali Mukhni, meminta pertanggungjawaban soal PNS," katanya.
Sepertinya titel PNS punya nomor NIP bagi Junaydi tak boleh tidak
adanya. Apapun caranya, dia harus jadi PNS. Ungkapan banyak orang; PNS
di Indonesia hanya berpikir dari bulan ke bulan, yang kalau PNS di
America berpikir bagaimana sampai ke bulan, tak mempan menyurutkan
hasratnya untuk tidak jadi pegawai.
"Yang jelas, tanah sekolah
yang didirikan pada 1976 ini punya nenek moyang ambo. Ada surat
perjanjiannya, tatkala sekolah ini dibangun dulu, dan akan dibangun
kembali oleh NGO internasional kalau ambo jadi pegawai. Wabup Damsuar
menjajikan dihadapan banyak orang. Mana janjinya. Kalau tak juga dapat
PNS, jangan harap pagar ini dibuka kembali begitu saja," kata dia
mengancam. (damanhuri)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar