Di Muda Mandiri
Permintaan Ikan Lele Jenis Sangkuriang Semakin Tinggi
Nan
Sabaris---Hanya bermodalkan 20 pasang induk lele, kelompok Muda Mandiri
mampu menghasilkan anak lele jenis sangkuriang yang cukup signifikan.
Sekali dalam 15 hari permintaan akan anak lele ini mencapai 15-30 ribu
ekor. Dan memang bisnis ikan lele saat ini cukup menjanjikan, dan sebuah
usaha yang sangat produktif sekali.
Adhy Azma, pimpinan usaha
Muda Mandiri yang melakoni usaha pembibitan lele demikian menyebutkan,
kalau Muda
Mandiri hanyalah sebuah badan usaha yang dirintisnya sendiri. Bukan
kelompok. Usaha yang dimulainya sejak empat bulan belakangan, di
Kampuang Tangah, Nagari Padang Bintungan, Kecamatan Nan Sabaris, Padang
Pariaman itu hingga kini tumbuh dengan sangat pesatnya. Sekarang sudah
punya 12 kolam yang diberinya terval. Terletak dilahan ladang yang hanya
ditumbuhi kelapa.
Anak muda berusia 25 tahun ini punya mimpi
besar dalam usaha yang sedang dilakoninya itu. Saat ini, lahan yang
tersedia tengah dipersiapkannya buat kolam-kolam yang lebih banyak lagi
untuk menampung bibit lele yang dihasilkan oleh induknya tersebut.
Sebab, pembibitan lele harus diawasi betul. Sering dipindahkan, agar
tidak korban oleh lele yang terlanjur besar duluan.
"Permintaan
rutin dari Pasaman Barat dan Muaro Labuah, Solok Selatan. Kedua
pelanggan ini tidak pernah putus-putusnya menjemput anak lele kesini.
Malah, kalau bisa dari Pasaman Barat
itu minta 80 ribu ekor tiap bulannya. Namun, karena keterbatasan induk
yang menghasilkan telor masih kurang, maka permintaan demikian belum
bisa dipenuhi," kata Adhy yang juga salah seorang Penyuluh Swadaya di
DKP Padang Pariaman itu.
Rata-rata, anak lele yang dipasarkannya
itu seharga Rp150 seekornya. "Saat ini yang menjadi kendala, adalah
cacing sebagai pakan utama oleh anak lele. Jenis cacing makannya itu
yang masih belum bisa dibudidayakan di kampung ini. Anak lele yang
diberikan cacing itu, mulai berumur tiga hari pasca menetas, sampai
berusia 15 hari. Harga cacing itu sekilonya mencapai Rp15 ribu," cerita
Adhy.
Sedangkan untuk makanan induknya, Adhy cukup susah juga
mencari yang namanya keong mas. Induk lele yang produktif bertelor itu
seberat 1-2 kilogram. Lewat dari itu, induk lele dianggap tak lagi bisa
bertelor, dan harus diganti dengan induk yang lain. "Memang, kita punya
usaha ini dengan ukuran
jangka panjang. Dibuat kolam sekian banyak, jangka panjangnya kita juga
akan menyediakan lele asap," mimpinya.
Kalau hari libur, Adhy
tampak menghabiskan waktunya di kolam lelenya itu. Bagi dia, tumbuh dan
berkembangnya usaha itu adalah keinginan sejak awal. Dia ingin, lewat
pembibitan lele itu bisa merubah pola pikir anak muda seangkatan
dengannya. "Usaha kalau dikelola dengan sungguh-sungguh, mampu
menghasilkan lebih dari harapan," kata dia optimis. (damanhuri)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar