Ulama dan Tokoh Adat Punya Peranan Besar dalam Membangun Bangsa
Padang Pariaman--Yulius Danil, mantan Ketua DPRD Padang Pariaman itu punya banyak
pengalaman dalam politik dan pengiriman tenaga kerja ke Jepang.
Sepertinya, pilihan Alfikri Mukhlis untuk menggandengnya jadi calon
wakil bupati sudah tepat. Banyak orang mengatakan, pasangan dengan nomor
urut dua ini sama-sama gagah, dan tentunya banyak disukai oleh pemilih
nantinya.
"Satu hal yang kita raih, selama memimpin lembaga wakil
rakyat Padang Pariaman 2004-2009, tak seorangpun di antara anggota dan
pimpinan dewan yang bermasalah dengan hukum yang akan memasukannya ke
penjara. Semuanya aman, dan sukses dalam menjalankan visi misi daerah,
sesuai kewenangan sebagai wakil masyarakat yang duduk lewat partai
politik," kata dia.
Yulius Danil yang lahir di Cimparuah, Kota
Pariaman pada 10 Juli 1960, tinggal di Desa Bungo Tanjuang, Kecamatan
Pariaman Timur ini sempat membuat DPRD Padang Pariaman berpolemik dengan
eksekutif yang kala itu di pimpin Bupati Muslim Kasim. "Yang namanya
lembaga politik, jelas punya dinamika tersendiri dalam bermitra dengan
eksekutif. Tentu, dinamika ini bagian dari pendewasaan berpolitik bagi
anggota dewan terhormat dalam menyikapi berbagai perkembangan yang
terjadi," ungkapnya.
Alumni STM Muhammadiyah Padang pada
1977-1980, yang pernah jadi anggota DPRD Kota Pariaman 2009-2014, dan
sempat jadi calon Walikota pada Pilkada Kota Pariaman 2008 lalu ini
memulai pendidikan SD-nya di Cimparuah Pariaman 1967 – 1974, SMP Sekolah
Teknik Pariaman 1974 – 1977, punya pengalaman jadi Dosen Bahasa Jepang
di AKPER Pemda Padang Pariaman 2009, Dosen Bahasa Jepang (PNGG) Padang
1992 – sekarang, Pendiri Pusat Pendidikan Bahasa Jepang Padang 1992 –
sekarang, PT Semen Padang Padang 1982 – 1996, Ketua Kerukunan Usaha
Kecil Menengah Indonesia (KUKMI) Provinsi Sumatera Barat 2001 – 2005,
Ketua Bidang Kerjasama Asia Timur Kamar Dagang dan Industri (KADIN)
Provinsi Sumatera Barat 2002 – 2007.
Ada yang menarik dari
seorang Yulius Danil yang pernah menjabat Ketua DPD Partai Golkar Padang
Pariaman 2003-2008 ini, dia jadi Ketua DPRD daerah ini berangkat dari
Dapil IV yang meliputi Kecamatan Lubuk Alung, Batang Anai, dan Kecamatan
Sintuak Toboh Gadang. Tidak tanggung-tanggung pula. Di Dapil itu, di
samping dia yang duduk, juga berhasil naik seorang lagi kader partai
berlambang pohon beringin yang naik pula jadi wakil rakyat, yakni
mendiang Indra Yuda. Padahal, Yulius Danil lahir di Kota Pariaman, besar
di Padang, tetapi mampu meraih simpati di wilayah yang bukan basis
pribadinya.
"Kuncinya, secara pribadi dan partai politik saya
banyak dekat dengan ulama dan tokoh adat di Dapil IV tersebut. Ulama dan
tokoh adat, untuk kita ketahui, adalah komponen yang punya kontribusi
positif dalam membentuk NKRI ini. Tanpa adanya ulama dan tokoh adat,
mustahil kemerdekaan ini bisa diraih dengan baik. Alhamdulillah, hingga
saat ini hubungan baik dengan ulama yang merupakan suluah bendang di
tengah masyarakat ini, tetap jadi prioritas utama bagi saya dalam hidup
dan kehidupan ini," kata Yulius Danil, suami dari Lusi Minda Wati ini.
Prestasi Yulius Danil sebagai Ketua DPD Golkar Padang Pariaman kala
itu, adalah mampunya partai itu jadi pemenang di tingkat nasional, dan
di Padang Pariaman sendiri. "Pemilu 2004, Golkar dapat sembilan kursi,
sehingga berhak kader partai ini jadi ketua dewan. Membangun itu tidak
mudah. Di mana hantaman pada partai yang pernah jaya saat Orde Baru ini
datang dari berbagai kekuatan lainnya. Namun, lewat kebersamaan dan
slogan 'Golkar dengan Paradigma Barunya' kita mampu jadi partai peraih
suara dan kursi terbanyak," kata dia. (501)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar