Ketika Zakat Dibagikan Dengan Cepat Kepada yang Berhak Menerima
Padang
Pariaman---Sejak pagi hingga sore, Kamis lalu itu Kantor Bupati Padang
Pariaman di Parit Malintang penuh sesak. Aula yang kapasitasnya hanya
untuk 200 orang, hari itu terpaksa agak dipalapang hati sedikit, karena
700 orang lebih guru mengaji yang akan diberikan insentif oleh BAZ
daerah itu. Mungkin lantaran jumlah yang akan mereka terima Rp1 juta,
para guru ngaji itu sabar saja menunggu Bupati Ali Mukhni yang akan
menyerahkan secara simbolis.
Bagi Bupati Ali Mukhni, lamanya
mereka menunggu lantaran ada pula agenda yang mesti dilakukannya di lain
tempat, tentu sangat dirasakannya kesusahan orang itu. Dan memang,
agenda
Bupati Ali Mukhni tiap hari selalu padat. "Supaya jangan kelamaan
menunggunya, hingga saat ini sudah pukul 16.00 WIB pula hari, masih saya
tunda makan siang," kata dia dihadapan banyak orang.
"Saya telah
berkomitmen dengan pengurus BAZ, bagaimana dana zakat yang terkumpul
dari PNS tak dibiarkan lama terendapnya, melaikan dibagikan cepat kepada
yang berhak menerimanya. Bahkan, hampir tiap kampung yang didatangi,
ada-ada saja orang yang kesusahan untuk berobat. Kalau kita tahu,
langsung diberikan pertolongan lewat dana BAZ. Termasuk juga keluarga
yang menunggui dirumah sakit yang tak punya biaya, juga kita tanggung,"
ujar Ali Mukhni.
Tidak itu saja, mobil dinas Bupati sempat
membawa orang sakit yang butuh pertolong ke rumah sakit. "Dan itu memang
mobil milik rakyat dan masyarakat. Saya hanya diamanahi untuk memakai,
karena menjabat di daerah ini," kata Ali Mukhni. Pengelolaa
dana BAZ Padang Pariaman sejak kepemimpinan Ali MuMukhni lumayan hebat.
Dari 400 orang lebih bupati dan walikota di Indonesia, hanya delapan
kepala daerah yang dinilai berhasil oleh BAZNAS dalam mengelola zakat
dengan baik. Salah satu dari yang delapan itu, Padang Pariaman. Dengan
ini, akhir tahun lalu Bupati Ali Mukhni dapat penghargaan Zakat Award
dari BAZNAS, yang diserahkan Ketua Umum BAZNAS KH. Didin Hafidhudin.
Penghargaan diserahkan di Banjarmasin. Bupati Ali Mukhni ingin,
penghargaan itu penambah semangat kerja dimasa yang akan datang. Dia
inginkan, seluruh PNS dilingkungan Pemkab Padang Pariaman yang jumlahnya
mencapai 9 ribu orang lebih bisa membayarkan zakatnya melalui BAZ.
Yang tak kalah penting dari itu, Ali Mukhni mengundang para perantau
urang awak yang sukses dan kaya di kampung orang untuk berzakat melalui
BAZ daerah itu. "Kita punya banyak perantau hebat. Sebut saja H. Sagi
yang zakatnya
miliaran rupiah tiap tahun di kampungnya; Aua Malintang, dan perantau
lainnya," katanya.
Melalui pengelolaan zakat dari BAZ demikian,
Ali Mukhni menciptakan Padang Pariaman taqwa, cerdas, peduli. Pemberian
zakat kepada guru ngaji, adalah bagian dari program Padang Pariaman
taqwa. Sedang pemberian beasiswa kepada pelajar SD hingga perguruan
tinggi, adalah ingin mewujudkan Padang Pariaman cerdas. Setelah diterima
mohon dihitung lagi. Dalam pemberian ini, tidak satu sen pun yang
dipotong.
Ali Mukhni melihat, pengelolaan zakat baik secara
keseluruhannya akan berdampak pada meningkatnya ekonomi masyarakat.
Upaya itulah yang terus digenjotnya. "Dengan program Padang Pariaman
taqwa, tentunya kita kuatkan ekonomi para guru ngaji. Jangan lihat
jumlahnya. Tetapi pandanglah kepedulian Pemkab lewat BAZ-nya. Dengan ini
pula kita harapkan, tidak adalagi anak-anak Padang Pariaman yang buta
baca tulis kitab suci," harapnya.
(damanhuri)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar