Gemstone Lubuk Alung Rancak Bana
Lubuk Alung--Melihat bule
berkeliaran di Bukittinggi mungkin sudah tidak asing lagi, karena memang
daerah itu Kota Wisata yang ada di Sumatera Barat. Tetapi, ketika bule
masuk kampung dalam Nagari Lubuk Alung, baru menjadi luar biasa.
Halo mester! Oi bule, dan segala macam bunyi sorak, ketika dua orang
warga Wina, Austria; Andreas dan Anne diajak melihat keindahan alam
Lubuk Alung, Rabu kemarin oleh Walinagari Harry Subrata.
Andreas
merupakan seorang dosen di kampungnya Austria. Dia punya grup musik yang
cukup terkenal. Baginya, Lubuk Alung dan Sumatera Barat bukan lagi
daerah baru yang pernah disingahinya. Dia pernah lama, dan sempat
mengajar bahasa Ingris di salah satu lembaga kursus di nagari yang
terkenal panasnya itu.
"Lubuk Alung rancak bana," kata dia ketika
melafaskan bahasa Minang dengan sedikit terbata-bata. Dimata dia,
masyarakat Lubuk Alung terkenal ramah dan santun. Tak heran, ketika
banyak orang menyoraki dia di tengah Pasar Lubuk Alung, dengan santunya
dia ketawa dan mengangkat tangan.
Sebagai seorang dosen dan
pemain musik, Andreas dan Anne tak sungkan-sungkan naik mobil box
terbuka. Dia santai dan gembira saja menikmati sejuknya hembusan angin
di tengah panasnya udara Lubuk Alung dikala senja menjelang malam itu.
Rupanya batu akiak (gemstone) Lubuk Alung yang sudah mulai naik daun
tak luput dari amatan Andreas. Dia tahu banyak, karena seringnya dia
berkomunikasi dengan Walinagari Lubuk Alung Harry Subrata lewat dunia
maya. Walinagari yang alumni Universitas Bung Hatta Padang itu, rupanya
pandai pula bercakap-cakap bahasa asing, meskipun sepotong-sepotong.
Andreas ingin membawa batu akiak Lubuk Alung ke kampungnya, Wina,
Austria. Lama dia melihat proses pembuatan batu permata di kediaman
Walinagari Harry Subrata di Koto Buruak itu. "Gemstone Lubuk Alung
rancak bana," kata dia.
Dia lebih terpana lagi ketika diajak
melihat indahnya jembatan Bukuk Lubuk Alung. Sore itu, jembatan jalan
lingkar yang menghubungkan Koto Buruak dengan Gantiang itu menjadi pusat
keramaian oleh anak muda kampung itu. Dengan senang hati, Andreas suka
saja diajak berfoto ria oleh banyak orang.
Walinagari Lubuk Alung
Harry Subrata bersama Jhoni Efendi, guide Andreas dan Anne, kehadiran
dua orang turis mancanegara itu tentu menjadi momen yang sangat luar
biasa. Kepada Harry Subrata, Andreas ingin diajak ke Lubuk Nyarai,
sebuah wisata pemandian alami nan rancak. "Ini saatnya Lubuk Alung dan
batu akiaknya menjadi go internasinal. Alhamdulillah," katanya.
(damanhuri)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar