Kepemimpinan Ali Mukhni Masih Dibutuhkan
Wilayah Timur Lubuk Alung Berkembang Pesat
Lubuk Alung---Mimpi masyarakat Lubuk Alung terwujud sudah. Kemajuan wilayah yang
terkenal dengan panasnya itu terus menanjak naik, seiring dengan
selesainya pembangunan jembatan Koto Buruak. Mimpi yang terpendam
bertahun-tahun lamanya itu, tercapai sejak Bupati Ali Mukhni memainkan
perannya selaku kepala daerah di Padang Pariaman, yang melihat potensi
besar yang harus dikembangkan di bagian timur Lubuk Alung demikian.
Jembatan Koto Buruak atau jembatan Bukik Lubuk Alung, satu dari empat
jembatan yang ada di sepanjang jalan lingkar Duku-Sicincin. Jalan
lingkar yang nantinya akan mengurangi beban macet di Pasar Lubuk Alung
dan Sicincin yang terjadi setiap musim lebaran itu menjadi maknet
tersendiri oleh masyarakat. Tahun ini juga, jalan sepanjang 27 kilometer
tersebut diaspal hotmix. Tentu para pengguna jalan Padang-Bukittinggi
via Pasar Lubuk Alung merasa nyaman, karena tidak akan ada lagi yang
namanya kemacetan.
Seperti diketahui, keberadaan jalan lingkar
itu dirintis tahun 2000 an, semasa Padang Pariaman dipimpin Muslim
Kasim. Namun, 10 tahun lamanya Muslim Kasim berkuasa di daerah itu,
jalan lingkar seolah-olah hilang ditelan angan-angan. Kini, jembatan
Koto Buruak yang panjangnya 180 meter berdiri dengan kokohnya. Jembatan
itu menjawab mimpi sekaligus wujud sejarah panjang Nagari Lubuk Alung
dalam pergumulannya. Tiap sore, kampung Koto Buruak yang dulu dikenal
sebagai; Koto Buruak Desa Bergaya, kembali menampakkan keindahan
alamnya.
Entah dari mana datangnya orang, tiap sore menjelang
senja jembatan yang menghubungkan Koto Buruak Dengan Gantiang itu sangat
ramai dikunjungi. Mulai dari muda-mudi, sampai ke para pegawai dan
rakyat badarai yang membawa buah hatinya untuk melepaskan pandangan
bebas ke berbagai sisi. Para pedagang asongan juga tidak menyia-nyiakan
kesempatan demikian. Mulai saja matahari condong ke barat, mereka
mengosong gerobaknya ke arah jembatan. Ada sate, bakso, mie rebus dan
pedagang lainnya.
Bila pengunjung naik ke Gantiang, tepatnya di
puncak Bukik Lubuk Alung, yang saat ini tengah berjalan pembangunan
kantor walinagari, akan terlihat dengan jelas sejumlah perkampungan arah
utara Padang Pariaman. Pohon kelapa memenuhi semua ruang yang terlihat,
seolah-olah ingin menjawab kemajuan ekonomi masyarakat. Bahkan, dari
atas puncak bukik itu, pantai Pariaman tampak dengan jelas. Begitu indah
dan rancaknya suasana di Koto Buruak pasca adanya jembatan yang
mempersingkat jarak masyarakat itu.
Irwandi Sulin Datuak Gadang,
salah seorang tokoh masyarakat Koto Buruak melihat, perkembangan
kampungnya Koto Buruak dan wilayah timur Lubuk Alung telah tiba. "Kita
patut memberikan apresiasi kepada Bupati Ali Mukhni yang begitu gigih
berjuang. Inilah kepala daerah yang hebat melakukan lobi ke pusat,
sehingga banyak anggaran pusat yang tersedot untuk pembangunan Padang
Pariaman," ungkapnya.
"Bayangkan. Baru saja jembatan akan dimulai
pelaksanaannya, pembangunan Main Stadion yang menggunakan wilayah Lubuk
Alung dan Sikabu untuk PON tahun 2024 nanti oke pula. Bahkan, akan
dibangun pula kampus UNP yang berlokasi di wilayah timur itu. Ini
merupakan sebuah kemajuan yang sangat luar biasa sekali, khusus bagi
masyarakat Lubuk Alung dan Koto Buruak," sebut Irwandi Sulin, dosen
Universitas Tamansiswa Padang ini.
Lompatan yang dilakukan Bupati
Ali Mukhni, kata Irwandi Sulin, membuat perekonomian masyarakat Lubuk
Alung berkembang jauh. Tanah masyarakat yang dulunya tak berharga,
sekarang menjadi idola. "Kita ingin, masyarakat Koto Buruak dan wilayah
timur Lubuk Alung berhati-hati nantinya dalam soal tanah. Jangan terlalu
dibebaskan, yang pada akhirnya tentu akan merugikan kita sendiri.
Kemajuan demi kemajuan itu harus dijadikan pijakan oleh masyarakat untuk
ikut maju pula," kata dia.
"Saya tidak begitu dekat dengan
Bupati Ali Mukhni. Cuman, yang saya lihat, perjuangannya untuk terus
membangun sangat luar biasa sekali. Padang Pariaman masih membutuhkan
orang sehebat Ali Mukhni, agar daerah ini terus maju dan berkembang,"
ujarnya.
Bagi Ali Mukhni, pembangunan jembatan Koto Buruak dan
jembatan yang tiga lagi, yakni di Buayan, Pasie Laweh dan Kapalo
Hilalang, bukan persoalan mudah yang datang secara bim salabim. Tiap
sebentar dia pantau ke lokasi. Berdialog langsung dengan pemuka
masyarakat dan pemilik tanah yang terkena bangunan itu. Di jembatan Koto
Buruak, Ali Mukhni acap bertemua Ketua KAN Suharman Datuak Pado Basa,
Walinagari Harry Subrata, dan sejumlah tokoh lainnya.
Sejumlah
tokoh nasional, dan politikus di DPR RI asal Sumbar II, bahkan Wakil
Ketua DPR RI Fadli Zon datang langsung ke jembatan demikian. "Keberadaan
jembatan Koto Buruak sangat mempersingkat jarak kami warga Salibutan
yang hendak ke Pasar Lubuk Alung. Puluhan kilometer kurangnya. Dan itu
tentu sangat memberi arti penting bagi kemudahan," kata masyarakat
Salibutan. (damanhuri)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar