Penghargaan Adiwiyata Nasional Untuk SMA Lubuak Aluang Kado Terindah Diakhir Tahun
Padang
Pariaman---Senja menjelang Magrib, Sabtu (21/12) lalu suasana terminal
BIM agak ramai. Para penunggu menyemut. Tempat parkir mobil juga nyaris
penuh. Tiba-tiba ditengah kerumunan orang banyak itu mencogok Dian
Mulyati Syarfi. Kepala SMAN 1 Kecamatan Lubuak Aluang, Kabupaten Padang
Pariaman ini baru saja keluar dari pesawat
Garuda membawa sebuah penghargaan Adiwiyata yang baru saja diterimanya
dari Mendiknas RI, lantaran berhasil dalam bidang lingkungan di
sekolahnya.
Tidak tanggung-tanggung. Sejumlah majelis guru dan
siswanya menyambut kedatangan sang kepala sekolah yang juga istri
terkasih Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat, Syamsulrizal
itu bagaikan pejuang yang baru saja pulang dari medan tempur. Ibuk Dian
pun sampai berpeluh, karena saking terenyuhnya melihat sambutan
demikian. Tidak itu saja. Bupati Ali Mukhni, Sekdakab; Jonpriadi, Kepala
Dinas Pendidikan Sumbar; Syamsulrizal, Kepala KLH; AK Jailani, Kepala
Bappeda; H. Taslim, Kepala Dinas Perhubungan; Budi Utama, Kasat Pol PP;
Syafrimen, Kepala BKD; Muhadek Salman ikut menyambutnya.
"Luar
biasa. Piagamnya seperti biasa saja. Namun, yang paling berkesan itu
karena ada tingkat nasionalnya. Itulah yang paling berarti sekali. Dan
ini satu-satunya SMA di Sumatera
Barat yang menerima Adiwiyata tahun ini. Tentunya, penghargaan ini kado
terindah di akhir tahun untuk Padang Pariaman, disamping juga
penghargaan nasional dari DKP dan juara satu seni kasidah tingkat
nasional yang pernah diraih putra daerah ini," kata Ali Mukhni, saat
menerima piagam dari Dian Mulyati Syarfi.
Memang, SMA Lubuak
Aluang merupakan sekolah terhebat dan unggul yang pernah dimiliki daerah
itu. Kalau saja Mahkamah Konstitusi (MK) tidak membubarkan RSBI, maka
sekolah yang terletak di Sungai Abang Lubuak Aluang ini masih saja
menyandang status demikian. Kepedulian Dian Mulyati Syarfi dalam
menerapkan lingkungan asri, hijau dan bersih patut diacungi jempol.
Dengan inilah terjadinya ramah lingkungan yang terpatri dikalangan
sekolah yang telah melahirkan orang-orang hebat dan pintar di Padang
Pariaman dan Sumatera Barat itu.
Menurut Dian, dengan predikat
Adiwiyata ini pihaknya berkewajiban melakukan
pembinaan yang sama, minimal untuk 10 sekolah SMA di Padang Pariaman.
Dan lagi, pesan ramah lingkungan itu berantai, sampai ke tengah
masyarakat yang tentunya melalui siswa dan siswi sekolah yang telah
dibinanya itu.
Setelah melakukan serangkaian serimonial dan foto
bersama di bandara yang terletak di Nagari Ketaping, Kecamatan Batang
Anai tersebut, Dian yang telah hilang rasa capeknya sehabis terbang
selama satu setengah jam dari Jakarta, bersama keluarga besar SMA Lubuak
Aluang yang datang menjemput dijamu langsung oleh Bupati Ali Mukhni
dengan makam malam bersama di Restoran Lamun Ombak, Pasa Usang.
Bagi Bupati Ali Mukhni yang pernah jadi guru dulunya, penghargaan
demikian sangat besar sekali artinya. Apalagi, yang dibawa Dian dan SMA
Lubuak Aluang tidak lagi Kabupaten Padang Pariaman. Tetapi Provinsi
Sumatera Barat. Sebuah prestasi yang patut sekali dihargai dan dijunjung
tinggi oleh pemerintah daerah.
(damanhuri)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar