wartawan singgalang

Senin, 22 September 2014

Dinda Dwiputri Hilman Melanjutkan Studinya Tanpa Kepastian

Dinda Dwiputri Hilman Melanjutkan Studinya Tanpa Kepastian

Lubuk Alung---Dinda Dwiputri Hilman melanjutkan studinya tampa kepastian. Anak yang baru tamat SD itu atas prakarsa Karang Taruna Nagari Lubuk Alung, kini melanjutkan pendidikannya di Pesantren Nurul Yaqin, Ringan-Ringan, Kecamatan Enam Lingkung. Dia hampir saja putus sekolah, lantaran tak ada keluarganya yang mau melanjutkan masa depan anak malang demikian.
    Selama sekolah di SD dekat rumah orangtuanya di Sungai Abang, Lubuk Alung, Dinda cukup punya prestasi yang lumayan meyakinkan. Namun, tak punya uang dan orangtua yang mampu untuk menyekolahkannya. Bahkan, untuk tamat SD saja Dinda berjibaku bekerja menjualkan makanan milik orang lain.
    Kedua orangtua jauh tinggal di rantau orang, untuk mengadu nasib. Dinda disuruhnya pulang dan selanjutnya tinggal di kampung, lantaran untuk menemani ibu dari ibunya yang sakit parah. Pengabdian anak sekecil Dinda lumayan berat kepada neneknya yang bernama Marnis, yang baru saja meninggal akibat penyakit komplikasi.
    Dengan berjualan sambil sekolah itulah Dinda mampu menyelesaikan pendidikan SD-nya. Dia ingin melanjutkan sekolah, tapi tak ada jalan. Bahkan untuk uang masuk saja kedua orangtua tak punya, aku Dinda saat ditanya. Akhirnya, Ketua Karang Taruna Lubuk Alung; Jasman Jay menyerahkannya ke Pesantren Nurul Yaqin.
    "Berkat bantuan dari hamba Allah, uang masuk, beli kelengkapan telah selesai. Untungnya uang masuk tak pula mahal di pesantren yang dimiliki Syekh Ali Imran Hasan demikian, sehingga Dinda bisa masuk. Bahkan, lantaran anak ini punya nilai lumayan semasa SD, di pesantren dia dapat lokal unggul pula. Alhamdulillah," kata Jasman Jay.
    Jasman Jay bersama pengurus Karang Taruna lainnya telah mengadukan hal itu ke BAZ Padang Pariaman untuk bisa dicarikan solusi jangka panjang. Sebab, untuk biaya hariannya saat ini belum ada kepastian dari mana akan dicarikan. Seperti beras, biaya beli sambal dan lainnya.
    "Kita berharap banyak, BAZ Padang Pariaman dan pihak lainnya bisa ikut memberikan kemudahan terhadap masa depan anak cerdas, tapi miskin itu. Kita ingin, ditengah keterbatasan itu pendidikan agama dan umumnya bisa selesai dengan baik dan benar di pesantren tersebut, sehingga berguna ditengah masyarakatnya di kemudian hari," harap Jasman Jay. (damanhuri)