wartawan singgalang

Minggu, 31 Maret 2013

Pejuang Sejati PPP Itu Telah Pergi

Pejuang Sejati PPP Itu Telah Pergi

Enam Lingkung---Sejak dua bulan lalu nafas Anwar Nur Jamil sesak. Dan sejak itu pula, dia tak lagi bersua dengan karib kerabatnya yang sering bercengkrama di los lambuang, Pasar Pauh Kambar, Kecamatan Nan Sabaris, Padang Pariaman, sebagaimana hal itu sudah menjadi kebiasannya setiap harinya. Sesak nafas yang membuat dia hanya bisa terbaring dalam rumahnya itu, akhirnya tokoh salah seorang pendiri Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Kamis (29/3) malam sekitar pukul 20.00 Wib menghembuskan nafas terakhirnya. Innalilahi wainna ilaihi rajiun.
    Dia meninggal dirumah istrinya, Nurbaiti di Nagari Koto Tinggi, Kecamatan Enam Lingkung. Sebagai salah seorang pendiri PPP pada tahun 1973 dari unsur Masyumi, Anwar Nur Jamil pernah mengenyam duduk di DPRD Kabupaten Padang Pariaman periode 1992-1997. Dia dikenal politisi ulung, yang memegang teguh prinsip-prinsip dalam kepartaian.
    Karena itulah, sampai akhir hayatnya, bapak dengan delapan orang putra-putri ini tak pernah berpaling kelain partai, ditengah banyaknya lahir partai politik pascareformasi. Terakhir, dia diamanahi sebagai salah seorang pengurus di MPC DPC PPP Padang Pariaman. Sumbang sarannya sangat dibutuhkan oleh anak muda yang pada umumnya menjalankan roda partai pimpinan Suryadharma Ali saat ini tersebut.
    Beberapa tahun yang silam, dia pernah bercerita panjang dengan Singgalang, tentang kesedihannya terhadap PPP, yang tak lagi mencerminkan sebagai sebuah partai berazaskan Islam. Namun, kesedihannya itu hanya bisa diungkapkan, lantaran dia tak lagi punya pengaruh yang signifikan untuk bicara lantang.
    Anwar Nur Jamil yang asli warga Ketaping, Kecamatan Batang Anai punya garis keturunan orang-orang hebat. Sebelum Rajo Sampono dijabat oleh Bahrul Hikmah saat ini, adalah ayahnya sendiri yang menjadi Rajo Ketaping tersebut. Dia dikebumikan, Jumat (30/3) di Lubuak Idai, Kecamatan Enam Lingkung.
    Berbagai tokoh masyarakat dan tokoh politik, sejak Kamis malam hingga Jumat sore menjelang demikian, rumah duka yang terletak di pinggir jalan Pauh Kambar-Parit Malintang itu dipenuhi pelayat. Bupati H. Ali Mukhni dan Wabup H. Damsuar Datuak Bandaro Putiah beserta sejumlah pejabat terkait datang menjenguk, sekaligus melepas jenazahnya ke peristirahatan terakhirnya.
    Goresan karya nyata lewat PPP yang pernah ditinggalkannya, tentu menjadi sebuah kenangan tersendiri oleh orang yang kini menjalankan roda partai itu. Dia ingin sekali, mimpi besar terhadap partai yang ikut dibuatnya itu kembali menapaki masa jayanya.
    Bupati Ali Mukhni punya kesan tersendiri dengan almarhum. Untuk ini, atasnama pribadi dan Pemkab Padang Pariaman, Ali Mukhni berharap, semoga yang bersangkutan diterima disisiNya, dan keluarga yang ditingggalkannya diberikan ketabahan iman. (damanhuri)

Senin, 18 Maret 2013

Peran Hidayatis Aziz Keberhasilan Terus Didapatkan PKK Nagari Lubuak Aluang

Peran Hidayatis Aziz
Keberhasilan Terus Didapatkan PKK Nagari Lubuak Aluang

Lubuak Aluang---Hati Hidayatis Aziz galau manakala tidak mengikuti atau mengadakan kegiatan sosial kemasyarakatan. Maklum, dia dari kecil sudah diasah untuk berkecimpung ditengah masyarakat. Sejak 18 tahun yang silam hingga saat ini, Ibuk Mega, begitu Hidayatis Aziz akrab dipanggil dalam kesehariannya sudah berbuat untuk banyak orang.
    Ibu dari dua anak, kelahiran 1959 ini mula-mula menjadi Sekretaris Desa Pasar Lubuak Aluang. Hingga desa dilebur, dan datang era kembali ke nagari, dia tetap bersama masyarakat. Bahkan, sepeda dayung yang dipergunakannya dalam bertugas, hingga saat ini sudah dipercaya pula dia sebagai Kepala Korong Pasa Lubuak Aluang, masih tetap dipakainya, sebagai kendaraan operasionalnya.
    Baginya, tidak ada istilah gengsi dalam melakoni pekerjaan. Apalagi pekerjaan itu banyak mengurus masyarakat. Disamping memimpin Korong Pasa Lubuak Aluang, dia juga aktif di PKK Nagari Lubuak Aluang. Baginya, masuk kedalam sebuah sistem, harus ada kontribusi positif buat kemajuan wadah demikian.
    "Alhamdulillah, berkat perjuangan bersama kawan-kawan PKK lainnya, dan didukung penuh oleh Ketua PKK Nagari; Ny. Netty Harry Subrata, PKK kita berhasil memainkan peran yang cukup signifikan dalam jambore PKK nagari se Kecamatan Lubuak Aluang, beberapa waktu lalu. Yakni, keluar sebagai juara umum, mengalahkan empat PKK nagari lainnya dalam kecamatan ini," kata dia.
    Disamping itu, Ibuk Mega juga berkiprah di organisasi Bundo Kanduang Padang Pariaman untuk Lubuak Aluang. Hal ini dimaksudkan, karena seringnya dia tampil dalam berbagai acara dan kegiatan organisasi yang melibatkan masyarakat banyak.
    Banyak sudah aksi yang dilakukannya, terutama ditengah masyarakat Lubuak Aluang. Boleh dibilang, perempuan pertama yang jadi Kepala Korong di Lubuak Aluang ini, punya semangat yang tinggi, perempuan gigih, yang tidak saja pada kegiatan perempuan belaka. Bahkan, kegiatan yang untuk kaum laki-laki pun, juga banyak melibatkan dirinya. Seperti kepanitiaan dalam olahraga bola kaki, voly, tenis meja, dan lain sebagainya.
    "Atas nama Bundo Kanduang Kecamatan Lubuak Aluang, kita pernah melawan kesewenang-wenangan yang merusak lingkungan. Yaitu menghentikan aktivitas galian C. Perjuangan itu cukup berhasil, dan sejumlah pengusaha Galian C yang terkenal banyak di Lubuak Aluang ini sempat juga kalimpasingan. Namun, tak lama," ungkapnya.
    Sekaitan berbagai keberhasilan yang dialami PKK nagari, bulan depan pihaknya akan melakukan lomba lagu Minang, seperti yang pernah dibuat tahun lalu, yang melibatkan PKK nagari se Padang Pariaman. "Insya Allah, lomba lagu Minang bulan depan, disamping untuk PKK, juga bagi walinagari se daerah ini," sebutnya. (damanhuri)

Minggu, 17 Maret 2013

'Perang' Terbuka Hanura, Gerindra dan PDI Perjuangan di Lubuak Aluang

'Perang' Terbuka Hanura, Gerindra dan PDI Perjuangan di Lubuak Aluang

Lubuak Aluang---Istilah Ketua DPRD Padang Pariaman, H. Eri Zulfian, saat ini adalah tahun politik. Putra Lubuak Aluang ini bicara hal itu, sekaitan dirinya juga Ketua DPC Partai Demokrat daerah tersebut. Eforia politik pun sudah merambah sisi kehidupan masyarakat, terutama anak muda.
    Tak ayal lagi, 'perperangan' warna bendera dan baliho Caleg yang akan maju 2014 nanti sudah mulai bergentayangan. Lubuak Aluang yang terkenal wilayah padat penduduk, heterogen dan bahkan sebagai etalasenya Kabupaten Padang Pariaman, sangat terasa sekali eforia politik demikian.
    Namun, dari 10 partai politik yang akan bersaing 2014 nanti, cuma tiga partai politik yang mendominasi di Lubuak Aluang. Ketiganya adalah Partai Hanura, PDI Perjuangan dan Gerindra. Ada kesan, Lubuak Aluang milik tiga warna tersebut, sedangkan yang lain lewat saja.
    Partai Demokrat, yang Ketua DPC-nya Eri Zulfian, Putra Padang Baru, Koto Buruak, partai penguasa saat ini tak satupun bendera partainya mancogok, selain dari kalender pribadi Eri Zulfian selaku Ketua DPRD.
    Hanura dan Gerindra disebut mewarnai Lubuak Aluang, lantaran Ketua DPC-nya berasal dari kampung itu. Jalius Budhi dan Happy Naldy. Ketua DPC Hanura, Jalius Budhi saat ini anggota dewan terhormat. Sedangkan Happy Naldy pernah jadi anggota dewan pada Pemilu 2004 silam, dan sebelumnya juga anggota dewan sebagai PAW.
    Tampak kedua partai itu saling berlomba-lomba mengambil simpati masyarakat. Dimana bendera besar Hanura terpancang, disitu dipasang pula bendera besar Gerindra. Sedangkan bagi PDI Perjuangan, yang Ketua DPAC-nya, Jondedi, alias Budur tidak menyia-nyiakan kesempatan eforia politik dimaksud.
    Sebagai partai yang mengusung wong cilik, Budur tampil bak Jokowi, tokoh PDI Perjuangan yang berhasil jadi Gubernur DKI. Budur tampil pula dengan kemeja kotak-kotak. Hampir seluruh sudut Lubuak Aluang dipenuhi oleh balihonya dengan kemeja kotak-kotak. Rasa percaya dirinya untuk bisa berhasil jadi anggota dewan terhormat daerah itu, bagaikan dibibia tapi cawan.
    Kalau dilihat pergerakan partai politik yang tiga tersebut di nagari ini, tentu dapat tanggapan yang beragam pula oleh masyarakatnya. Ada yang melihat, seolah-olah Pemilu tahun ini digelar, dan ada pula yang tidak mengacuhkan kibaran bendera dimaksud. Tempat-tempat strategis, pos ronda, rumah penduduk sudah dikapling milik partai ini dan itu.
    Dengan ini, suhu politik pun tentu semakin meningkat pula. Disamping menebar peragaan, tentu memberikan kontribusi buat masyarakat, juga bagian terpenting yang dilakukan masyarakat politik tersebut. Mana partai yang akan mampu meraih kemenangan dari yang tiga itu, kita lihat dan tunggu saja pada babak berikutnya. (damanhuri)